Aku sedang duduk menyila di atas karpet seraya menatap layar laptop yang menyala saat tiba-tiba Jiyong datang. Ia memakai jaket puma biru tua dengan bawahan denim serta topi hitam yang sering di pakainya di setiap kesempatan. Seorang Kwon Jiyong yang tampak normal.
Kedua mata cokelatku memperhatikan apapun yang dilakukannya. Ia memutari meja, menyingkirkan sebuah single sofa di belakangnya lalu duduk menyila sepertiku, melipat kedua tangannya di atas meja lalu menyandarkan kepalanya disana.
Pasti ada apa-apa.
Ya.. sudah cukup lama kami bersama jadi aku cukup mengerti dirinya. Jiyong yang tiba-tiba diam atau cemberut, jika sudah begitu biasanya jawabannya hanya = pekerjaan+bosan+ lapar.
"Kenapa?"
Ia mengangkat kepalanya sejenak, lalu menoleh ke arahku dengan tatapan lelah.
"Banyak kesalahan yang dilakukan anak-anak saat latihan hari ini, terutama Seungri, aku sudah mengomelinya panjang lebar sampai aku bosan, lalu aku pergi saja. Sayang.. aku lapar.."
Kali ini balas aku yang mendesah. aku bilang apa? Benar kan..
"Kenapa tidak makan diluar saja? Atau pesan makanan."
Jiyong berdecak kentara. Ia kembali menyenderkan kepalanya di atas meja dengan kedua manik yang masih menatapku polos.
"Kalau aku mau makan atau pesan makanan. Untuk apa aku kesini?"
Ah.. pria ini..
Kembali ku alihkan pandanganku pada layar laptop yang menyala. Oke! Sebenarnya aku sedang bekerja sekarang, aku menumpuk banyak pekerjaan di kantor akhir-akhir ini dan hal tersebut sudah jelas diakibatkan karena siapa, sehingga terpaksa aku harus membawanya pulang ke rumah. Ini akhir bulan, dan tentu sudah mendekati deadline sebelum aku yang di buat dead oleh atasanku.
"Kamu denger aku nggak sih?"
"Iya, pesen aja ya?"
Ia mendengus. Lalu membenamkan wajahnya. Sok ngambek.
"Ah.. kamu mau menumpuk penyakit di dalam tubuhku ya? Sengaja ya? Karena sudah nggak sayang ya?"
"Kenapa berlebihan sekali sih?" Aku kembali mengabaikan laporan yang terpampang di layar laptop. Lalu aku menoleh ke arahnya, membuatnya kembali menoleh ke arahku dengan bibir mengerucut.
"Sudah nggak sayang ya?"
Mendesah lagi. Kesabaranku diuji lagi.
"Perkejaanku menumpuk Ji.."
"Lhoh kan kamu manggilnya bukan 'sayang..' lagi" Balasnya cepat seraya mempoutkan bibir.
Haah..
"Aku sedang sibuk Kwon Jiyong SAYANG.."
"Jadi kamu lebih milih pekerjaanmu dari pada aku?"
Jiyong mengangkat kepalanya, lalu sedikit mengernyit menatapku. Mulai drama, dan aku cengo.
"Jadi kamu lebih milih boss kamu daripada aku?"
".."
"Jadi kamu.."
Segera aku berdiri dari dudukku, berdebat dengannya yang mulai berdrama tidak akan ada habisnya. Jadi ku putuskan untuk menghentikan omelannya dengan segera bangkit dan mengabulkan permintaan si cerewet ini. Hah.. sekarang aku tahu kenapa Seungri suka sekali mengeluh mengenai kebawelan pemuda Kwon ini. Sepertinya bukan hanya dia korban satu-satunya, aku jelas menerima lebih daripada pria Lee tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
G Dragon x You [some chapt 🔞]
FanfictionSome chapter is PRIVACY! Ketemu - Pacaran - 'Ehemb' an - Nikah - Punya baby = Sama KWON JIYONG! Mauuuu?