11. Kepo

2.1K 141 5
                                    

Hari ini Yuni disuruh supervisor untuk memilah barang secara manual bersama Zakiyah. Ini semua karena komputer Bang Andi nge-hang lagi gara-gara virus. Agung yang sudah jengkel dengan ulahnya sengaja memperbaikinya selama mungkin. Dan yang jadi korban tetap saja, operator!

Dan pastinya Zakiyah langsung tak suka setelah tahu dia dipasangkan dengan Yuni. Ia memang tak ada masalah dengan perempuan itu, tapi kan benci juga harus satu tempat sama orang yang sudah menyakiti temanmu. Ya kan?

"Untung aja kita bukan kerja di pabrik elektronik. Bisa rusak semua barangnya kalau kejadiannya begini." keluh Yuni sok peduli dengan barang produksi mereka.

Sok banget loe! Paling dalam hati juga happy karena kerjanya santai. - Zakiyah

Mendengar Yuni sudah mulai bicara, Zakiyah tak suka. Tapi kalau Yuni diam, Zakiyah yakin perempuan ini sedang merencanakan sesuatu. Sesuatu yang jahat, menguasai dunia? Ah! Gak sejahat itu sih. Mungkin rencana untuk mengganggu hubungan Asma dan Aditya. Dari jauh Zakiyah melihat Aditya senyum-senyum sambil menghampiri mereka.

"Alhamdulillah! Kalian udah akur. Ternyata selama ini doaku sudah dikabulkan oleh Allah. Alhamdulillah," Ia memasang senyum semanis ustadz ganteng acara dakwah di televisi. Aditya mencolek Zakiyah, "Subhanallah Zakiyah, rajin sekali kamu memilahnya. Ikhlaskan hatimu agar pekerjaanmu menjadi lebih ringan dan dapat pahala dari Allah. Kalian berdua tenang saja. Sistem komputernya akan ok setelah, tiga jam lagi."

Tak ada yang menyahut. Yuni sibuk memilah barang, Zakiyah hanya menatap tanpa ekspresi ke arah Aditya. Entah kenapa suara jangkrik terasa memenuhi ruangan itu.

"Kalian yang akur, ya. Saya mau bantu Mas Agung dulu. Bye!" Aditya langsung melarikan diri.

"Liat tuh pacar temen loe. Otaknya udah sama tinggal sebelah." Yuni mulai menyindir.

Ih! Dasar radio rusak! Ngomong seenaknya aja! - Zakiyah

"Ki, emang bener si Adit pacaran sama si Asma? Si Adit panggil si Asma pakai sebutan sayang waktu di kantor Bu Widya," cerita Yuni, "Gue kaget aja mereka jadian. Apa segitu frustasinya si Asma sampai jadiin Aditya pelarian?"

"Emang mereka jadian. Kalau pun si Adit cuma pelarian ya, berarti selera Asma udah meningkat donk. Daripada sama cowok bego yang dulu nyakitin dia. Ya, kan?" Zakiyah sengaja membuat Yuni panas. Ia menyeringai setelah melihat ekspresi Yuni yang tidak nyaman. Ia melanjutkan, "Adit kan ganteng, baik, humoris. Gak kalah kok sama cowok bego yang kemarin. Cowok bego yang kemarin malah aneh. Kok mau ya balikan sama ceweknya yang selingkuh itu?"

"Mulut loe harus dijaga Kiyah! Jangan sampai kena gampar orang gara-gara mulut!" Yuni merasa tersinggung dan menunjuk-nunjuk wajah Zakiyah

"Oh gitu. Kamu tersungging, ya?" canda Zakiyah. Zakiyah mendekatkan wajahnya ke wajah Yuni, "Kalau begitu, loe duluan yang harusnya jaga mulut. Emang loe pikir gue gak tau siapa yang selama ini jelekin Asma? Itu loe. Cewek yang cari perhatian. Lebay. Ratu drama."

"Loe tuh...-"

"Makanya kalau punya pacar tuh jangan disakitin. Kena karma kan loe sekarang. Jadi parno kalau cowok loe selingkuh." Zakiyah melangkah pergi dari ruangan itu. Ia tak peduli dengan pekerjaannya, terlalu lama di sana bisa ribut dengan Yuni.

Yuni meremas produk yang sedang dipilah olehnya. Ia sebal sekali dan tak menyangka Zakiyah akan segala itu padanya

Sial! Gue gagal kepoin tentang Adit dan Asma. Ternyata tajam juga mulut tuh mulut si Zakiyah! - Yuni

*****

Jum'at malam Asma dan Zakiyah menghabiskan waktu untuk ngemil bareng di kamar Asma. Kurang nikmat apalagi, di luar hujan, banyak cemilan, sahabat tersayang, kasur empuk, dan curhat yang gak ada habisnya.

"Minggu ini kok aku banyak apesnya, ya?"

"Apes? Bukannya kamu lagi bahagia banget sama Adit?" Zakiyah mengerenyitkan dahi.

"Nah itu," Asma membetulkan posisi duduknya, "Ini cuma sandiwara."

"Apa?!" Zakiyah nampak tak percaya, ia langsung duduk, "Masa sih?"

"Adit's Game. Dan aku gak bisa bilang tidak. Kok aku payah banget ya?"

"Emang dia bilang kalau ini game?"

"Nggak."

"Kalau gitu ini emang jebakan untuk kamu, Asma."

"Kok bisa?"

"Pikir deh," Zakiyah menelan makanan di mulutnya, ia bersiap memberikan penjelasan, "Dia mau jebak kamu dengan rasa memiliki. Suatu hari nanti kamu tuh bakal jealous cuma karena Adit dekat cewek lain."

"Dan nanti aku gak bisa nolak dia seandainya dia mau jadi pacarku? Gitu?"

"Betul banget. Kabar baiknya, kamu bisa move on dari si Khairul." Zakiyah bertepuk tangan. Mirip anjing laut sirkus menurut Asma.

"Emang menurut kamu aku belum bisa move on?"

"Coba sini ponsel kamu. Pasti masih ada gambar si Khairul." Zakiyah segera meraih ponsel Asma. Ia tahu betul sandi pola ponsel Asma. Dia buka galeri dan voila! Banyak sekali gambar kenangan Khairul dan Asma, "Kayak gini kamu bilang move on?"

Zakiyah melemparkan ponsel Asma ke atas kasur. Asma meraih kembali ponselnya.

"Ya gimana, kenangannya indah banget sih." Asma mengelus ponselnya dengan sayang.

"Asma lupain dia. Buka hati kamu buat orang lain. Mungkin sekarang Aditya belum bilang apapun ke kamu. Tapi kalau aku lihat, dia suka kamu."

"Seandainya ini cuma permainan Aditya gimana?"

"Cuma orang yang gak punya hati yang tega mempermainkan orang yang udah susah payah dia deketin."

Asma berpikir. Aditya memang selama ini bersikap baik padanya. Sebenarnya dia takut menganggap lebih semua perhatian Aditya. Kan bahaya kalau dia sudah jatuh cinta tapi Aditya cuma merasa biasa saja. Zakiyah menyetel musik lewat ponselnya. Kebetulan lagunya Untuk Pertama Kali dari Kerispatih. Lagu ini selalu membuat Asma merinding. Dulu Khairul memberikan lagu itu untuk Asma untuk menunjukkan betapa bahagianya dia memiliki Asma walaupun dia juga menyesal menduakan Yuni.

"Eh bengong loe!" seru Zakiyah, ia meraih bungkus cemilan ketiga, "Tadi Yuni tanya hubungan kamu sama Adit."

"Terus kamu jawab apa?"

"Aku gak jawab. Aku malah ribut sama dia." Zakiyah mulai memamah-biak lagi.

"Bagus deh."

"Tapi kamu siap kena gosip lagi. Yuni kan hobi memutarbalikan fakta. Duh, repot ya jadi artis."

Asma tersenyum kecut. Apa yang terjadi memang bukan kehendaknya. Tiba-tiba pemutar musik di ponsel Zakiyah mengganti lagu, Kau Masih Kekasihku yang dibawakan indah oleh Naff. Asma terlihat menikmati lagu ini, ingin sekali dia bernyanyi, tapi pasti Zakiyah akan mentoyor kepalanya dan bilang kalau dia teringat dengan Khairul. Aku Asma cuma bernyanyi dalam hati.

Jauh di lubuk hatiku, masih terukir namamu.
Jauh di dasar jiwaku, engkau masih kekasihku.

*****

Siapa yang suka lagu di atas?

Terima kasih sudah mampir.

AdityaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang