35. Kelulusan Aditya

1.4K 107 3
                                    

Malam ini Aditya menghubungi Asma lewat video chat. Ia kangen sekali pada gadis itu. Ia juga niatnya mau meminta doa dari Asma supaya sidang thesisnya bisa lancar.

"Hai sayangku my sweety baby lollipop," sapa Aditya begitu layar menunjukkan wajah Asma.

Asma begitu geli mendengar sapaan dari Aditya. Lollipop? Ih... Menggelikan sekali. Ia sampai merinding.

"Wa'alaikumsalam... Sayangku..."

"Kok Wa'alaikumsalam?" Tanya Aditya, "Oh iya, Assalamualaikum wahai Asma pujaan hati abang yang pipinya kemerah-merahan."

"Wa'alaikumsalam..." Kali ini Asma tertawa. Ia bingung kenapa mengucap salam saja seribet ini, "Gimana kabarnya sayangku?"

"Aku baik... Thesisku tinggal nunggu sidang lho. Doain ya semoga lancar. Atau semoga senseinya pada diare gitu jadi mereka stop penjelasanku,memberiku nilai yang bagus terus pergi ke WC..."

"Biasa deh kamu gak jelas." Kata Asma, "Ya aku doain semoga kamu lulus dan cepat selesai semua urusannya di Jepang."

"Aamiin... Eh gimana kabar Mas Agung, Raka, Mas Yudi dan Mas Budi?"

"Mas Agung naik jabatan jadi manager IT Departement. Raka nambah lagi anaknya, laki-laki lagi satu. Mas Budi lagi ikut seleksi jadi supervisor teknisi. Mas Yudi mah resign, usaha lelenya udah berhasil sih."

"Kalau si Nadia, Zakiyah?"

"Nadia masih disini. Stay single. Zakiyah udah nikah lho sama Anggara. Kita kapan?"

"Kapan stay single?" Goda Aditya. Asma langsung mendelik sebal.

"Kapan nikah lah Mas Aditya yang ganteng tapi o'on..." Asma mulai gemas.

"Oh gitu. Ya nanti ya. Doain aku ya. Semoga cepat kita menikah. Kita akan segera menjalankan Sunnah. Dan akan ku imami kau menuju surga."

Asma tersenyum geli, "Kamu belajar dari mana kalimat begitu?"

"Eh jangan salah lho... Disini aku gabung sama ikatan pemuda muslim."

"Oh iya deh bagus."

"Asma, Khairul gimana?"

"Baik-baik aja dianya. Kenapa? Kangen?"

"Nggak. Pengen tahu aja. Barangkali kamu balikan diam-diam sama dia." Aditya mulai curiga.

"Gak lah. Emang seberapa baiknya Khairul sampai aku harus buang kamu? Aku kan gak setega itu Mas?"

"Iya... Kalau kamu selingkuh, nanti Adit sama siapa?" Tanya Aditya dengan wajah sok polos.

"Adit sama Yuni aja mau?"

"Buset dah! Gak mau. Galak amat dia mah!" Pekik Aditya, "Adit maunya sama Asma aja. Titik!"

"Iya deh. Adit sama Asma. Makanya cepatan pulang."

"Ini juga udah mau dua tahun sayang sejak aku pergi. Tenang. Setahun lagi terus kita bisa kumpul."

"Aku kangen pengen peluk kamu. Kangen berantem sama kamu. Kangen kamu deh..." Asma menitikan air mata.

"Kalau Adit kangen ngentutin kamyu..."Celetuk Aditya diikuti suara tawanya.

"Mas Adit tega! Masa kangennya begitu? Emangnya Asma apaan?"

"Asma kan pacarnya Adit, jadi harus terima Adit apa adanya..." Aditya membela diri.

"Senja... Jasmu..." Teriak Takeshi dari luar.

"Ya..." Balas Aditya.

"Siapa itu?" Tanya Asma.

AdityaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang