Khairul memandang bulan dari jendela kereta api. Ya, benar, ia pulang ke Solo, kampung halamannya. Ia sudah tak tahan menahan rasa kecewa pada Yuni, rasa bersalah pada Asma, dan ia juga tak bisa menahan malu karena dicap bodoh oleh banyak orang. Ia berharap tak akan lagi bertemu orang-orang itu.
Tapi ia ingat. Ia belum pamit pada Asma. Segera ia kirim pesan melalui Whatsapp ke nomor Asma...
Maafkan aku Asma.
Terlalu banyak salahku. Aku udah gak pantas untuk mencintaimu lagi. Aku tak pantas berjanji bahagiakan kamu lagi. Sekali lagi, maafkan aku...Ia juga menyertakan mengirim pesan audio pada Asma. Sebuah lagu dari Hyper Act yang berjudul Hanya Aku.
"...Dihuni rasa rindu
Hanya ku yang mencari
Rembulan masih ada
Mungkin seketika
Walau ku bahagia
Mengejar bayanganmu
Tak mungkin ku beroleh saat indah bersamamu
Hanya aku...
Ingin rasa kasihmu
Bagai bintang bersemi
Rindu hati bicara
Kekal selamanya
Walau sekedar mimpi
Tak pernah ku peduli
Selamanya kan ku pasti merindui dirimu
Hanya aku..."Ia rindu saat bahagia bersama Asma. Ia kecewa telah berpaling darinya. Ia menyalahkan dirinya sendiri. Ingin hati mendampingi Asma. Tapi semua sudah terlambat. Asma sudah punya Aditya. Seseorang yang menurut Khairul tak akan menyakiti Asma.
Baru saja hendak terlelap, Khairul mendapat balasan WA dari Asma.
Mas, Yuni kesini. Dia nyari kamu. Kamarku diobrak-abrik. Kamu dimana sih?!
Jantung Khairul berdegup cepat. Ia khawatir dengan Asma. Ingin sekali dia turun dari kereta dan berlari menuju tempat Asma. Tapi apa daya, ia sudah terlalu jauh.
Ia pun tak membalas pesan Asma.
*****
Yuni mengacak-acak kamar Asma. Ia bahkan berusaha menyerang Asma. Penghuni kost yang lain berusaha menjauhkan Yuni darinya.
"Mbak! Kalau mau bikin rusuh jangan di sini!" teriak salah seorang perempuan.
"Eh elu jangan banyak bacot! Elu gak tau kan betapa busuk hati perempuan ini? Dia udah ambil semua yang gue punya!" balas Yuni. Yuni menatap Asma dengan ganas. "Di mana Khairul sekarang? Jawab! Elu pasti tau kan di mana dia sekarang?"
Yuni mendorong Asma, sebelum Asma menjawab, Yuni menampar Asma. Perempuan itu menceracau tak jelas. Banyak kata makian keluar dari mulutnya. Bang Ucup, Zakiyah dan beberapa orang berusaha menarik Yuni. Tapi Yuni yang sudah kalap menjadi jauh lebih kuat. Kemudian Yuni meraih kerah baju Asma. Dan mendorong perempuan itu ke kasur. Ia tutup wajah Asma dengan bantal.
"Mati loe! Dasar perempuan jalang!"
Asma berusaha mendorong Yuni, ia berhasil. Ia berusaha keluar kamar. Yuni menarik lengan Asma sehingga Asma terjatuh dan kepalanya terbentur meja kayu. Dia pingsan. Ada darah mengalir dari sisi kiri kepalanya. Yuni tampak panik. Di saat itulah Yuni dikepung oleh anak kost di tempat Asma. Ia diikat dan diamankan di dapur. Zakiyah dan beberapa penghuni kost putri membantu Asma yang pingsan.
"Kalian jaga perempuan ini. Jauhkan dari benda tajam. Bahaya dia!" kata Bang Ucup. "Gue, Ardi, dan Zakiyah mau bawa Asma ke rumah sakit."
Bang Ucup mengeluarkan mobilnya yang terparkir di halaman. Beberapa penghuni kost membantu menggotong Asma. Zakiyah tak kuasa menahan air mata melihat keadaan Asma. Dia bingung. Saat itu Aditya tak ada di kost. Padahal ini sudah pukul sebelas malam. Kepala Asma bersandar di pahanya, ia lihat luka Asma masih mengeluarkan darah. Mobil melaju cepat menuju rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aditya
Romance#15 General Fiction : 17 September 2016 LENGKAP Hidup Asma berubah di kota ini. Dia bertemu Khairul, mantan pacar yang bikin dia susah move on. Yuni, pacar Khairul yang begitu posesif dan menyebalkan. Dia juga bertemu Aditya, teknisi muda yang terny...