Him

10.6K 1.1K 34
                                    

"Untuk membuat itu semua kita membutuhkan waktu yang banyak. Dan festivalnya akan diadakan minggu depan. Apa waktunya cukup?" Hyejin menganggukkan kepalanya dengan cepat.
"Tentu saja cukup, kalau kita semua kompak." Hyunji dan Raemi mengangguk setuju dengan Hyejin.
"Lagian ini lebih mudah dari pada tema stand festival terkahir kita." baiklah Yoora menyerah. Tiga lawan satu, maka ia akan kalah.

****

H-2 Festival

Semua orang mulai sibuk berlalu lalang. Bagaimana tidak mereka hanya punya dua hari lagi untuk mempersiapkan acara akbar tersebut. Cuaca dingin tak menghalangi kegiatan mereka sama sekali. Sekolah itu telah dihias sedemikian rupa agar terlihat indah nantinya.

Ditengah-tengah lapangan sudah didirikan sebuah panggung besar. Nantinya diatas sana akan menampilkan beberapa ekskul dari sekolah ini. Ranting-ranting pohon yang kering kini telah dipasangi beberapa lampu yang akan bersinar terang saat festival kembang api sebagai penutup festival akbar tersebut.

Kesibukan itu juga terjadi didalam kelas 2-2. Para siswa tengah sibuk mendokarasi kelas mereka menjadi sebuah cafe mini. Sesuai dengan tema yang disepakati sebelumnya, mereka menghiasi ruangan itu semanis mungkin.

Banyak pernak-pernik berwarna merah muda disana. Hal itu membuat siswa pria yang ada disana mencibir para gadis yang tengah sibuk mendekorasi. Tapi tak terlihat sosok Yoon Yoora disana. Dimana gadis itu?

"Hai semua..." suasana kelas yang awalnya riuh kini hening seketika saat sosok bertubuh mungil itu masuk. Yoora tengah berdiri didepan pintu masuk kelasnya seraya melemparkan senyuman manisnya. Tungkainya langsung melangkah menuju meja Hyejin yang telah dipenuhi oleh tiga sahabatnya itu.

"Kau kemana saja?" bukannya menjawab Yoora malah mengeluarkan novelnya dari dalam tas.
"Aku terlambat bangun." gadis itu hanya menampakkan senyuman tak berdosanya itu kepada Hyejin, Hyunji dan Raemi. Saat yang lainnya tengah sibuk dengan beberapa hiasan, tapi Yoora masih saja membaca novelnya dengan tenang.

Dan itu membuat Hyejin merasa kesal dengan gadis yang ada didepannya itu.
"Yak! Daripada kau terus membaca novel itu, lebih baik kau membuang sampah." Yoora mengerjap saat Hyejin meletakkan dua kantong plastik besar dihadapannya.
"Apa tidak ada pekerjaan lain selain membuang sampah?" tanyanya dengan wajah memelasnya. Tapi itu tidak berlaku bagi Hyejin.

Hyejin menggeleng dengan kuat dan kembali menendang-nendang kantong plastik itu.
"Ppali!" Yoora mengangkat kedua kantong plastik itu dengan bibirnya yang mengerucut.
"Seharusnya aku tidak datang." sebelum ia mendapat protes dari Hyejin ia memilih untuk segera pergi meninggalkan tempat itu. (Cepat!)

Walaupun membawa dua kantong plastik besar yang berisikan sampah, tetapi kecantikan sosok Yoora tak akan pernah luntur. Buktinya saja masih banyak yang menggodanya saat ia akan membuang sampah. Tapi seperti biasanya, ia tak menggubrisnya sama sekali.

Kini langkah kakinya berhenti tepat didepan tempat sampah besar yang ada dibelakang sekolah. Ia baru saja akan berbalik sebelum kedua mata besarnya menangkap sosok pria yang tengah duduk disebuah bangku taman ditemani earphone yang menutupi kedua telinganya. Mata Yoora seakan-akan tak mau berhenti melihat kearah pria itu.

Ia langsung berbalik saat pria itu menoleh kearahnya. Yoora harus segera pergi dari sini. Atau kejadian yang tidak menyenangkan akan kembali menimpanya. Ia berjalan dengan cepatnya sehingga ia terlihat seperti sedang berlari. Dan hal itu membuat pria yang tengah duduk disana terlihat gemas melihat kepergiannya.

****

Yoora, Hyejin, Hyunji dan juga Raemi benar-benar sibuk hari ini. Setelah mengumpulkan dana untuk membuat makanan yang nantinya akan mereka jual di stand mereka. Mereka juga harus berbelanja bahan-bahannya.
"Kapan kita akan berbelanja?" tanya Raemi yang tengah menyapu lantai kelas.
"Besok." jawab Yoora yang masih berada diatas tangga.

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang