Yoora mempercepat langkah kakinya saat melihat beberapa orang yang memenuhi mejanya. Mulutnya langsung menganga saat melihat mejanya yang kini sudah di hias sedemikian rupa. Di aatas meja itu terdapat beberapa buket bunga beraneka ragam, coklat berbentuk hati, beberapa novel dan masih banyak lagi.
Hal ini sudah biasa terjadi padanya. Yang membuat gadis itu terkjut adalah. Kursi dan mejanya berubah warna menjadi merah muda. Garis bawahi itu! Entah siapa yang kurang kerjaan hingga mau mengganti kursi dan juga mejanya.
Yoora mengalihkan pandangannya kepada empat sahabatnya. Tatapan mata gadis itu seperti mengatakan 'Siapa yang melakukannya?' tapi ia hanya mendapat gelengan ringan dari keempat gadis cantik itu.
Bisikan demi bisikan dapat di dengarnya dari beberapa orang yang ada di sana dan itu membuat telinganya panas. Yoora lalu mengeluarkan kantong plastik yang cukup besar dari dalam tasnya. Plastik itu selalu di bawanya untuk menyimpan barang-barang yang selalu di berikan pria-pria yang mengaku sebagai fansnya.
Setelah menyingkirkan semua barang-barang itu dari atas meja, gadis itu lalu meletakkan kursinya di atas meja. Lalu ia mengangkat meja dan kursi itu dengan sedikit kesusahan. Tapi tunggu dulu! Dimana kursinya? Kini gadis itu sudah berada di dalam gudang di mana tempat meja dan kursi yang sudah rusak di letakkan. Ah itu dia!
Lagi dan lagi ia harus kemabali mengangkat meja itu ke dalam kelasnya. "Butuh bantuan nona?" Yoora menoleh kebelakang. Ia lantas menggeleng saat mengetahui siapa orang yang menawarkannya bantuan.
Jungkook terus saja mengikuti gadis itu tanoa berniat untuk pergi dari sana. Tapi Yoora tak perduli sama sekali. Yang terpenting saat ini ia harus segera sampai ke dalam kelasnya karena sebentar lagi bel akan segera berbunyi.
Yoora berhenti sebentar karena merasa kedua tangannya akan putus sebentar lagi. Dan kesempatan itu digunakan Jungkook untuk mengambil alih mengangkat meja itu menuju kelas Yoora yang berada tepat di depan sana.
"Yah! Aku bisa membawanya sendiri." Jungkook hanya menyunggingkan senyuman remehnya kepada gadis itu hingga membuat Yoora kesal bukan main.
Tepat saat Jungkook meletakkan kursi dan juga mejanya di tempat semula bel masuk berbunyi. "Gamsahamnida." walau bagaimana pun ia harus berterima kasih pada Jungkook.
Jungkook membalasnya dengan senyuman manisnya. Membuat beberapa orang teman Yoora berteriak. Yoora hanya memutar kedua bola matanya malas. Ia lalu mengusir Jungkook karena tak tahan lagi mendengar lengkingan yang terus memenuhi gendang telinganya.
****
Tugas Yoora menjadi manager seperti sedang di uji sekarang. Pelatih Kang tadi menghubunginya. Ia menyuruh Yoora untuk mencari Mingyu dan menyampaikan pesan pada pria itu bahwa pelatih Kang tidak dapat datang siang nanti.
Sudah lima belas menit ia mengelilingi sekolah yang luasnya bukan main ini dan ia sama sekali belum menemukan Mingyu di mana pun. Karena saat ini Mingyu harus belajar lebih giat lagi ia berpikir bahwa pria tinggi itu ada di perpustakaan.
Tapi setelah pergi ke sana ia tidak dapat menemukan pria itu di sana. Ah iya, lapangan. Kenapa ia bisa lupa dengan tempat yang satu itu. Ia langsung berlari menuju lapangan tempat biasnya mereka berlatih. Sekarang ia hanya perlu mendorong pintu besar itu.
Yang ia lihat pertama kali saat pertama kali memasuki lapangan luas ini adalah tim pemandu sorak yang tengah berlatih dan juga Jungkook yang sedang di geleyuti oleh Haneul di sana. Tunggu! Jungkook? Tapi di mana Mingyu?
Mau tak mau harus bertanya pada Jungkook atau ia tidak akan bisa menemukan Mingyu di mana pun. Jungkook langsung melepaskan tangan Haneul yang terus memegangi lengan kekarnya saat melihat kehadiran Yoora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return
Fanfiction[COMPLETE] Apa jadinya jika seorang gadis bertemu lagi dengan sang mantan kekasih yang sudah lama tak ia temui? Bahkan mereka berada di sekolah yang sama. Bagaimana keseharian gadis bernama lengkap Yoon Yoora itu? . . . "Kenapa kau harus kembali dis...