Botol infus adalah benda yang pertama kali tertangkap oleh kedua mata indah Yoora saat ia baru saja memasuki kamar inap Jungkook. Kini kedua mata bulat itu beralih melihat kearah Jungkook yang tengah terbaring lemah. Tak ada tanda-tanda sama sekali kalau pria itu dalam keadaan sadar.
Masih dengan tisu yang menyumbat hidungnya, ia melangkahkan kakinya hingga kini ia sudah berada di sebelah ranjang Jungkook. Dapat dilihatnya dengan jelas wajah lebam Jungkook. Bagian mata pria itu membengkak dan luka di ujung bibirnya.
Rasa bersalah itu kembali menghampirinya. Ia harus membalas kebaikan pria itu. Jika tidak ada Jungkook, mungkin ia akan. Ah, sudahlah. Tadi Taehyung yang menyuruhnya untuk masuk, karena ia harus bertemu dengan dokter Park dulu.
Yoora menarik kursi yang berada tak jauh dari posisinya berdiri dengan sangat hati-hati. Kini bokongnya sudah mendarat di atas kursi empuk itu. "Gomawo Jungkook-ssi." Yoora menopang dagu menggunakan tangan kanannya. Matanya seolah tak ingin berpaling dari wajah Jungkook.
Yoora menoleh ke belakang saat mendengar suara pintu yang di buka. Di sana sudah berdiri sosok Taehyung dan plastik belanjaan Yoora. "Kau meninggalkannya di luar." Yoora menggaruk belakang kepalanya.
Yoora babo!
"Apa yang dikatakan Park uisa-nim oppa?" Taehyung meletakkan plastik yang cukup besar itu ke atas meja lalu ia memilih untuk duduk di sofa yang berada dekat dengan meja.
"Operasinya berjalan lancar. Dan kita hanya harus menunggunya sadar." Yoora hanya mengangguk pelan."Apa kau lapar?" tanya Taehyung saat menoleh kearah kantung plastik yang ada di atas meja. "Ne." Taehyung bangkit lalu mendekat kearah Yoora. "Tunggu disini. Aku akan segera kembali." Yoora jadi merasa tidak enak dengan Taehyung.
Setelah Taehyung pergi dari sana Yoora kembali memperhatikan wajah Jungkook yang terlihat lebam-lebam. "Kenapa kau mau menolongku?" hening sesaat. "Cepat bangun. Aku tidak akan pulang sebelum kau bangun." Yoora mengajak Jungkook berbicara seolah-olah pria itu tengah tersadar sekarang.
"Aku berjanji akan melakukan apapun asal kau benar-benar pulih." cecarnya lagi. Ponselnya bergetar, Yoora langsung merogoh saku jaketnya. Pesan dari Jeonghan.
Selamat tidur adikku sayang. Ku harap kau baik-baik saja di sana. Aku akan segera pulang.
Kedua ujung bibir gadis itu tertarik membentuk senyuman yang sangat menawan. Siapa pun yang melihatnya pasti akan langsung terpesona. "Jungkook sudah sadar?" sejak kapan Taehyung masuk?
Yoora menggeleng lemah. "Aku pikir Jungkook sudah bangun makanya kau tersenyum seperti itu." lagi-lagi Yoora menggeleng pelan. Taehyung menyerahkan sebuah kotak berukuran cukup besar untuk Yoora.
"Gomawo oppa." titahnya sesaat setelah membuka kotak tersebut. Jjajajangmyeon, makanan kesukaannya. "Jungkook bilang kau menyukainya, makanya aku membelikan itu untukmu." apa Jungkook menceritakan semua tentang dirinya pada Taehyung?
Setelah menghabiskan makan malamnya, Yoora merasa kantuknya mulai datang. Matanya mulai memberat. Ia menoleh kearah Taehyung yang sedang tertidur di atas sofa yang empuk yang ada di sana. Baiklah, ia tidak bisa lagi menahan rasa kantuknya itu.
Akhirnya Yoora tertidur dengan posisi duduk. Kepalanya ia letakkan di atas ranjang tempat Jungkook berbaring. Hanya dalam hitungan detik gadis itu sudah memasuki alam mimpinya.
****
Jam masih menunjukkan pukul empat pagi. Tapi Jungkook sudah terbangun dari tidurnya. Ia merasa ada sesuatu yang menimpa tangannya. Ia mencoba untuk bangun dengan sangat perlahan karena ia merasa sakit di bagian perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return
Fanfiction[COMPLETE] Apa jadinya jika seorang gadis bertemu lagi dengan sang mantan kekasih yang sudah lama tak ia temui? Bahkan mereka berada di sekolah yang sama. Bagaimana keseharian gadis bernama lengkap Yoon Yoora itu? . . . "Kenapa kau harus kembali dis...