Healing [Part 2]

5.2K 570 18
                                    

Yoora telah kembali bersama dengan sekeranjang buah yang dibawanya. Ia kembali tepat saatnya makan siang. Tadi sebelum sampai disini, ia bertemu dengan Taehyung saat akan menaiki lift.

Tadi Taehyung bilang padanya untuk menjaga Jungkook karena ia harus mengurusi beberapa urasan yang penting di kantornya. Pintu kamar Jungkook sudah tepat berada dihadapannya, ia hanya tinggal menunggu tangannya untuk membuka pintu berwarna putih itu.

Yoora tak dapat menemukan sosok Jungkook didalam sana. Ia meletakkan keranjang buah tadi di atas nakas yang tak jauh letaknya dari ranjang inap. Kini ia beralih untuk membereskan ranjang yang terlihat sangat berantakan itu.

"Kenapa tidak mengetuk pintu dulu nona?" hampir saja Yoora melempar bantal yang sedang dipegangnya itu saat mendengar suara yang sangat familiar ditelinganya.

Ia juga dapat merasakan sesuatu yang menempel dipunggungnya. Yoora langsung berbalik, dan betapa terkejutnya ia saat melihat Jungkook yang tidak memakai apa-apa untuk menutup tubuh atletisnya. Yang ia pakai hanyalah celana panjang yang tertulis nama rumah sakit tempat ia dirawat.

"Ya! Pakai dulu bajumu!" Yoora kembali berbalik dengan wajah yang memerah. Ini sangat memalukan. "Permisi." seorang wanita memasuki kamar inap Jungkook bersamaan dengan troli yang di atasnya terdapat beberapa macam makanan.

"Ini makan siangmu tuan." perawat itu langsung meletakkan piring berisi nasi dan beberapa mangkuk berisi lauk. Setelah itu perawat itu mengeluarkan suaranya lagi sebelum ia benar-benar meninggalkan tempat itu.

"Aku tidak suka makanan rumah sakit." Yoora melongos saat melihat Jungkook yang meloncat keatas ranjang yang baru saja ia bereskan tadi. "Kau harus makan." titah Yoora seraya mengangkat meja lipat yang berada dipinggir ranjang.

Ia lalu beranjak menuju meja untuk mengambil makanan makanan tadi untuk diletakkan di atas meja itu. "Makanlah." ia menyerahkan sumpit ketangan Jungkook yang masih syok dengan apa yang barusan dilakukan oleh Yoora. 

"Andwae." tolaknya seraya kembali meletakkan sumpit tadi keatas meja. Oh ayolah, apa susahnya untuk makan? Karena sudah merasa kesal, Yoora langsung mengambil alih sumpit dan mengambil nasi.

"Buka mulutmu." Jungkook masih enggan untuk membuka mulutnya. "Palli!" akhirnya nasi putih itu berhasil masuk kedalam mulutnya. Kini giliran brokoli hijau yang masuk kedalam mulutnya.

"Hahaha..." alis Jungkook langsung saling bertautan saat melihat Yoora yang tengah tertawa lepas seolah tengah mengejeknya. "Wae?" Yoora menunjuk ujung bibirnya sendiri. Jungkook mengerti pasti ada nasi yang tertinggal dipinggir bibirnya.

"Aigo, kau terlihat seperti anak-anak." jari Yooralah yang berhasil memindahkan sisa nasi itu dari ujung bibir Jungkook. Sementara itu, Jungkook hanya dapat mengerjap pelan.

"Aku akan makan sendiri saja." ia langsung merampas sumpit yang masih berada digenggaman Yoora. Dengan cepat ia melahap makan siangnya hingga habis tak tersisa.

"Habis." Yoora melongo tak percaya saat melihat mangkuk dan piring yang tak ada lagi isinya sama sekali. Dia lapar atau apa? "Tadi kau bilang tak suka makanan rumah sakit. Tapi ternyata habis juga." ejek Yoora seraya memberikan segelas air mineral pada Jungkook.

"Aku butuh makanan juga." protes Jungkook tak terima. Jungkook meletakkan gelas yang sudah kosong itu diatas nakas yang berada disebelah ranjangnya. Ia juga kembali.merapikan meja makan yang digunakannya tadi.

"Kau hanya membawa itu?" tunjuknya pada sekeranjang buah yang memang sengaja dibawa oleh Yoora. Gadis cantik bermata bulat itu mengangguk pelan. "Wae? Tidak suka?" tanya Yoora dengan nada yang kecewa mungkin.

Mata kedua orang itu langsung beralih kerah pintu masuk saat benda besar itu terbuka cukup lebar menampakkan beberapa orang pria masuk seraya membawa kantong plastik yang cukup besar. Entah apa isinya.

Jungkook menatap kearah Yoora seolah ia berkata 'kau-yang-memberitahu-mereka?'. Yoora hanya memberikan senyuman atas pertanyaan tersebut. "Wah Jungkook. Kemana wajah tampanmu?" ejek Kwon Il salah satu anggota basket seraya terus saja memandangi wajah Jungkook dengan tidak percaya.

"Jungkook kita yang mempesona sudah hilang." timpal Mingyu seraya meletakkan kantong plastik yang dibawanya. Mingyu lalu mengambil posisi untuk duduk disebelah Yoora. "Kalian membawa apa untukku?" tanyanya seraya meminta satu kantong plastik pada Kwon Il.

"Ayam krispi." pekiknya kegirangan saat melihat sebuah kotak dengan simbol kedai ayam goreng kesukaannya. "Dimana pelatih Kang?" tanya Yoora saat menyadari tidak ada kehadiran pelatih mereka.

"Dia ada urusan penting manager-nim." Yoora hanya ber'oh' ria ditempatnya. Jungkook kelihatan tak suka saat melihat Yoora yang terlihat sangat akrab dengan Mingyu. Terkadang pria bertubuh jakung itu mengacak puncak kepala Yoora dengan gemas.

"Aww..." teriak Jungkook tiba-tiba seraya memegang perutnya dan jangan lupakan ekspresi wajahnya yang kesakitan. Teriakan Jungkook barusan membuat Yoora langsung bangkit dari tempatnya lalu menghampiri Jungkook yang masih memegangi perutnya.

"Gwaenchana?" Yoora terlihat amat khawatir. Itulah yang dilihat oleh Mingyu dari atas sofa sana. Jungkook mengangguk sekilas. Ah Yoora baru ingat kalau Jungkook harus minum obat. Tapi dimana obatnya?

Saat Yoora tengah sibuk mencari.obatnya Jungkook pria itu malah sedang memberikan senyuman kearah Mingyu seolah dibalik senyuman itu mengandung makna 'Aku menang.'

"Jungkook-ssi dimana obatmu?" tanya Yoora seraya membongkar isi laci nakas tersebut. Jungkook mengambil.obatnya yang disimpan dibawah bantalnya. "Harusnya kau bilang dari tadi." kesalnya.

****

Langit mulai berubah warna menjadi orange. Menambah kadar keindahan pemandangan diatas sana. Yoora masih betah bersama ponselnya, lebih tepatnya tengah membalas pesan dari kakaknya.

Tadi Jeonghan bilang kalau ia sudah ada di rumah. Pria itu sangat khawatir saat tidak menemukan adiknya tersayang disana. Maka dari itu ia mengirim pesan pada Yoora.

"Aku bosan." keluh Jungkook tiba-tiba. Semua anggota tim basket telah pulang dari dua jam yang lalu hingga ruangan inap Jungkook kembali menjadi sepi. Yoora langsung menyimpan ponselnya lalu melihat kearah Jungkook yang tengah terduduk diatas ranjang empuknya.

Tak berapa lama terdengar suara pintu yang terbuka. Disana menampakkan sosok Taehyung yang masih lengkap dengan stelan jasnya dan wajahnya yang terlihat sangat kelelahan.

"Yoora kau bisa pulang sekarang. Terima kasih sudah menjaga Jungkook." ujar Taehyung seraya menjatuhkan bokongnya diatas sofa yang empuk. Taehyung mengusap wajahnya dengan pelan menandakan ia benar-benar lelah.

"Aku antar?" tawar Taehyung dengan sukarela. Tapi Yoora menggeleng karena ia tahu kalau Taehyung sangat kelelahan sekarang. "Tak apa oppa. Aku bisa pulang sendiri."

****

Sumpah part ini aneh bin gaje
Maafkan pi yak >.<
Seperti biasanya keep voment ya gaes ^^

Thankseu

Xoxo
Pi

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang