Setelah semua orang pergi meninggalkan lapangan saat itu lah Yoora baru bisa beranjak dari tempat duduknya. Kakinya melangkah dengan gontai, ia sangat lelah hari ini bahkan badannya terasa sangat sakit. Sesekali tangan mungilnya memijat bagian bahunya yang serasa akan segera patah.
"Hah..." keluhnya seraya melakukan gerakan berputar dibagian bahunya. Bulu kuduk Yoora meremang seketika saat sebuah kaleng minuman dingin tertempel dileher belakangnya. Senyumannya terkembang saat melihat Mingyu yang tengah berdiri di belakangnya.
"Wah... Uri manager-nim sepertinya sangat kelelahan eoh." tutur Mingyu seraya mengacak rambut Yoora dengan asal membuat sang empu memasang wajah kesalnya. "Gomawo." ujar Yoora setelah menerima minuman kaleng yang sudah terbuka itu.
"Ah, oppa!" panggil Yoora seraya melambikan tangannya pada Jeonghan yang tengah menyenderkan punggungnya di pintu mobil. Mingyu langsung tersenyum ketika melihat Yoora yang langsung berlari kearah Jeonghan. Pasalnya Yoora terlihat seperti anak kecil yang menyambut kepulangan ayahnya.
"Annyeong hyung." sapa Mingyu dengan ramah membuat Jeonghan ikut menunduk singkat. "Cepat masuk. Udara semakin dingin." hampir saja kepala Yoora membentur pintu karena Jeonghan yang mendorongnya untuk segera masuk ke dalam mobil.
Yoora melambaikan tangannya pada Mingyu yang masih menampakkan senyumannya ketika mobil Jeonghan sudah mulai beranjak pergi. "Jadi, dia orangnya?" Yoora yang tak mengerti kemana arah pembicaraan kakaknya itu hanya dapat memiringkan kepalanya.
"Maksudmu?"tanya Yoora dengan cepat. Sedangkan Jeonghan menghembuskan nafasnya dengan kasar. Adiknya ini memang pintar dalam segala jenis pelajaran, tapi untuk yang satu ini ia sangat payah.
"Dia orang yang sedang kau dekati?" pertanyaan itu sukses membuat Yoora membelalakkan matanya dengan sempurna. Bagaimana bisa Jeonghan berpikiran seperti itu?
"Yah! Dia itu sunbaeku oppa." jawab Yoora dengan cepat. Mendengar jawaban itu Jeonghan hanya ber'oh' ria seraya masih sibuk mengendarai mobilnya.
****
Rasanya untuk bangun saja sulit sekali. Bahkan untuk mengangkat tangan saja rasanya seluruh tulangnya akan segera lepas. "Arrgghh..." Yoora akhirnya dapat mendudukkan dirinya setelah berusaha mati-matian untuk bangun.
Hari ini adalah hari Minggu, itu artinya ia bisa menghabiskan waktunya seharian di rumah dengan berbagai macam makanan tentunya. Membayangkannya saja sudah membuat hatinya senang.
Aktivitas pertama setelah bangun tidur adalah mandi. Mungkin itu dapat membuatnya merasa lebih baik. Tak butuh waktu lama bagi Yoora untuk berada di dalam kamar mandi, karena kini ia telah siap dengan pakaian rumahnya.
"Oppa?" panggil Yoora saat ia baru saja menginjakkan kakinya di dapur. Tak ada siapa pun di sini. Kedua mata indahnya langsung berbinar saat melihat beberapa menu sarapan yang sudah tersedia di atas meja.
Tapi tunggu dulu! Dimana Jeonghan? Ah sudahlah, yang terpenting saat ini adalah ia harus mengisi perutnya. Yoora beranjak menuju lemari pendingin untuk mengambil kemasan susu di dalam sana.
Tapi tangannya malah mengambil sticky note berwarna merah muda yang tertempel dibagian pintunya.
'Aku harus pergi ke kantor hari ini. Kalau ada apa-apa hubungi aku. Selamat akhir pekan.'
Tak usah dikatakan lagi Yoora sudah tau siapa yang menempelkannya. Tapi ia tak mau ambil pusing, setelah mendapatkan susunya Yoora kembali mendudukkan bokongnya di atas kursi.
Sarapan seorang diri rasanya sungguh tidak menyenangkan. Biasanya akan ada ibu dan ayah atau Jeonghan yang menemaninya sarapan. Yoora berdecak kesal saat mendengar bel rumahnya berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return
Fanfiction[COMPLETE] Apa jadinya jika seorang gadis bertemu lagi dengan sang mantan kekasih yang sudah lama tak ia temui? Bahkan mereka berada di sekolah yang sama. Bagaimana keseharian gadis bernama lengkap Yoon Yoora itu? . . . "Kenapa kau harus kembali dis...