Firework

9.5K 1K 19
                                    

Mata gadis itu terbuka saat kepalanya mendarat disebuah permukaan yang cukup nyaman. Ia mengucek kedua matanya pelan. Ia terkejut saat melihat kearah sekitarnya. Lampu telah menerangi tempat itu. Itu berarti ini sudah.

Malam? Ia langsung kembali duduk dengan tegap. Ia menoleh kearah samping untuk melihat siapa yang sudah meminjamkan bahunya tadi.

Jujur saja ia merasa takut. Ia takut bahwa itu bukanlah manusia melainkan sosok kasat mata. Ia memundurkan tubuhnya hingga pingganya menabrak pembatas bangku panjang itu.

"Aw..." orang yang tengah dilihatnya pun hanya terkekeh pelan.

"K-kau!" tunjuk pada orang itu. Yoora berdehem sebentar dan kembali menormalkan ekspresi wajahnya. Jungkook, dialah orang yang telah menemani Yoora tidur ditempat ini.

Ia tadi kebetulan tengah membuang sampah dan matanya menemukan sosok Yoora yang tengah tertidur. Jungkook menghampirinya dan menjatuhkan kepala Yoora diatas bahunya.

"Apa yang sedang kau lakukan disini?" jujur saja jantung Yoora kembali berpacu dengan cepat saat Jungkook juga menatap kearahnya saat ini.

Pria itu tak menjawab malainkan hanya diam seraya melipat kedua tangannya didepan dada.
"Aku hanya ingin mencari angin disini." jawabnya dengan enteng.

Yoora melihat kearah jam tangannya. Setengah sembilan! Itu artinya sudah dua jam ia tertidur ditempat terbuka saperti ini. Dan dengan pakaian terbuka seperti ini.

"Ternyata wanita cantik seperti dirimu bisa mendengkur juga eoh." kedua mata Yoora membulat dengan sempurna saat mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Jungkook barusan.

"Aku mendengkur?" semburat merah itu muncul menghiasi kedua pipinya yang putih. Ia langsung menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.

Ash! Ini hal memalukan yang pernah terjadi. Bisa-bisanya ia mendengkur didepan pria ini. Kekesalan Yoora semakin bertambah saat Jungkook tertawa.

"Yak! Berhentilah tertawa!" ia memukul-mukul bahu Jungkook menggunakan botol minumannya tadi.

"Ah.. Awww... Yak!" pukulan itu berhenti saat ia tak lagi mendengar suara tawa pria itu lagi.

"Bagaimana bisa kau tertidur disini he?" tanya Jungkook tanpa menoleh sedikit pun.

"Kau tidak perlu tau!" Yoora terkejut saat kalimat itu terlontar begitu saja dari mulutnya. Bahkan ia tak berniat untuk menjawab pertanyaan pria itu.

Hening. Tak ada lagi pembicaraan yang terjadi diantara keduanya. Angin bertiup semakin kencang membuat Yoora kembali menggigil. Menyadari hal itu, Jungkook membuka jaket tebal yang tadi menutupi tubuhnya dan memakainya ditubuh Yoora. Yoora tersentak saat jaket itu menyentuh kulitnya.

"Kau pasti kedinginan kan?" Jungkook mengeratkan jaket itu agar tubuh Yoora tertutup semua. Semburat merah itu kembali muncul untuk kedua kalinya. Ia tak tau harus berbuat apa sekarang. Ia melirik sebentar kearah Jungkook yang tengah memejamkan kedua matanya.

"Kau mau kemana?" tanya Jungkook saat Yoora baru saja hendak bangkit dari temapatnya.
"Ah itu.. aku harus segera kembali kekelas." jawabnya kikuk.

Kini Jungkook telah membuka matanya. Pandanganya beralih kearah Yoora yang tengah merapikan tatanan rambutnya.
"Aw..." ringisnya saat baru saja akan berdiri dengan tegaknya.

"Kau kenapa? Apa ada yang sakit?" tanya Jungkook dengan cepat. Yoora termagu ditempatnya melihat Jungkook yang langsung mendekat kearahnya. Ia menggeleng pelan.

"Kakiku kesemutan karena kelamaan berada dalam posisi ini." ia pun memijit kakinya dengan pelan beerharap rasa sakit itu cepat menghilang dan ia dapat segera kembali kekelasnya.

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang