Jealous

5.5K 581 16
                                    

Jungkook menjauh. Sudah cukup, ia tak ingin melihatnya lagi. Pria bergigi kelinci itu pun memutuskan untuk meninggalkan taman belakang saat melihat Yoora yang tak berniat untuk pergi sama sekali.

Itu artinya ia menerima Mingyu kan? Pupus sudah harapannya. Harapan untuk kembali mendapatkan gadis itu. Kini ia sudah berada didalam mobil mewahnya. Dengan cepat ia membawa mobil itu keluar dari halaman parkir sekolah.

Ia menggila. Mobilnya melaju dengan kecepatan tinggi. Apa ia ingin mati? Bahkan ia menghiraukan sebuah panggilan masuk dari ponselnya. Persetan dengan itu semua! Jungkook kalut dengan pikirannya. Ia masih belum bisa menerima kenyataan kalau Yoora akan menjadi kekasih Mingyu setelah dirinya pergi, mungkin.

Jungkook langsung menginjak pedal rem sekuat tenaganya. Hingga menciptakan suara berderit yang cukup keras. Ia hampir saja menabrak pagar pembatas jalan. "Argh!" ia memukul stir mobilnya asal. Pria itu tak berniat sama sekali.untuk kembali melajukan mobilnya itu.

Jungkook lebih memilih berdiam diri seraya menatap kosong kedepan. Ia menutup matanya sebentar lalu kembali membukanya. Helaan nafas yang keluar dari bibirnya terdengar kasar.

****

Bau alkohol menyeruak masuk.kedalam indra penciuman Taehyung saat baru saja kaki jenjangnya memasuki sebuah pub ternama di Seoul. Suara dentuman musik terdengar sangat keras hingga ia harus menutup kedua telinganya.

Ia terus saja memasuki tempat terlaknat yang pernah ia datangi seraya terus menajamkan indra penglihatannya. "Hey tampan. Mau bermain dengan kami malam ini?" dua orang wanita berpakaian mini langsung menghampiri Taehyung yang sedang sibuk mencari sesuatu. Ah tidak, seseorang maksudnya.

"Tidak." ia kembali melanjutkan langkah kakinya semakin memasuki tempat itu. Sama seperti tadi, beberapa orang wanita kembali menghampirinya. Bahkan ada seorang wanita yang terlihat menarik dasi Taehyung dengan gerakan seduktif guna menarik perhatian pria bermarga Kim tersebut.

Baiklah, Kim Taehyung. Tak ada waktu untuk mengurusi wanita-wanita jalang ini. Lebih baik kau terus mencari dia. Atau dia akan bersikap diluar kendali.

Kedua mata Taehyung menyipit saat kini kakinya berhenti di depan meja bartender. Di pojok sana, orang yang tengah dicarinya sedang sibuk menyesap sebotol minuman yang ada digenggamannya.

"Hash, anak ini benar-benar!" Taehyung langsung menghampiri Jungkook. Wajah Jungkook memerah, sepertinya ia sudah terlalu banyak minum.

Kalian heran, bagaiaman bisa Taehyung mengetahui kalau Jungkook ada disini? Si bartender yang menghubungi dirinya. Ia mengatakan kalau Jungkook datang seorang diri kesana. Sebenarnya Taehyung sudah biasa mendatangi tempat ini saat ia tengah dalam keadaan stres karena pekerjannya.

"Ayo kita pulang." Jungkook langsung menepis tangan Taehyung yang kini sudah melingkar di bahunya. Pria itu membuka matanya dan menatap lurus kearah Taehyung.
"Hyung?" tunjuknya kearah Taehyung. Jungkook yang sudah sempoyongan berusaha untuk berdiri dan membawa Taehyung kedalam pelukannya. "Ya tuhan Kook. Sudah berapa banyak kau minum?" Jungkook menghitung beberapa botol kosong yang sudah berserakan diatas meja itu dengan asal.

"Sepuluh?" Jungkook kembali menjatuhkan tubuhnya diatas sofa berwarna hitam itu. Mau tak mau, Taehyung juga harus ikut duduk. Ia harus membujuk Jungkook agar mau pulang kerumah.

"Kenapa kau datang kesini?" tanya Taehyung pada Jungkook yang tengah menengadahkan kepalanya. "Aku hanya ingin minum." ia mengangkat salah satu botol yang telah kosong.

"Kenapa kau minum?" Jungkook seperti anak kecil yang tengah dimarahi oleh ibunya sekarang. "Hanya ingin." setelah itu tidak ada satupun diantara keduanya yang membuka suara. Suasana hening terjadi diantara keduanya. 

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang