Pagi ini Yoora kembali datang terlambat. Padahal tadi malam ia tidur lebih cepat dari sebelumnya. Saat ini Yoora tengah mengendap-endap untuk masuk kedalam kelasnya.
Syukurlah. Belum ada guru yang masuk. Dengan santai ia langsung melenggang memasuki kelasnya. Hyejin yang melihat kehadiran Yoora langsung berdiri dan menarik sahabatnya agar gadis itu segera duduk dikursinya.
"Lagi?!" teriak Yoora tiba-tiba setelah Hyejin membisikkan sesuatu pada gadis itu. Semua mata kini tertuju pada kedua gadis itu. "Ayolah. Bantu aku." Hyejin memohon dengan wajah memelasnya.
Yoora hanya mampu memutar kedua bola matanya dengan malas lalu mengangguk dengan cepat. Keadaan kelas tiba-tiba saja menjadi riuh saat seseorang baru saja memasuki kelas.
Ternyata itu Jungkook, ia datang bersama dengan tumpukan buku catatan ditangan kekarnya. Jungkook juga tak lupa untuk melirik sebentar kearah Yoora yang masih belum menyadari kehadiran dirinya disana.
"Yoora, kau dipanggil oleh Kim ssaem." suara Jungkook barusan membuat Yoora sedikit tersentak. Beberapa orang gadis yang ada disana langsung memberikan tatapan tak suka saat Yoora mengikuti Jungkook.
Wajar saja. Mereka semua sudah tau bahwa Jungkook dan Yoora kembali bersama. Dan hal itu juga membuat para lelaki yang dulunya mengikuti Yoora kini mundur.
Biasanya loker dan laci mejanya akan penuh dengan coklat kini yang ada hanya terdapat satu coklat yang diatasnya tertempel sticky note berwarna merah muda kesukaannya.
Siapa lagi yang melakukan hal itu jika bukan Jungkook."Kenapa kita kesini?" tanya Yoora saat mereka berdua telah sampai di rooftop. Hembusan angin membuat rambut indah Yoora yang awalnya tertata rapi kini mulai berantakan.
Tangan Jungkook terangkat untuk kembali merapikan rambut gadisnya. "Wae? Kau tak suka hmm?" tanya Jungkook seraya memeluk tubuh mungil Yoora dari belakang.
"Bukan seperti itu." cecar Yoora seraya menikmati tiupan angin yang menghembus wajah cantiknya. "Lalu?" kini kepala Jungkook sudah berada di bahu Yoora membuat gadis itu merasa geli karena deru nafas Jungkook yang menerpa leher putihnya.
"Oppa, geli." Yoora langsung berbalik hingga kini mereka berdua saling berhadapan. "Ada yang ingin aku katakan padamu chagi." Jungkook menyampirkan anak rambut Yoora kebelakang telinga seraya masih terus menatap lurus kemanik mata Yoora.
Yoora hanya dapat mengerjap dengan lambat menunggu apa yang akan dikatakan oleh pria yang selalu membuatnya tersenyum setiap saat. "Ini."
CUP
"Mata ini hanya boleh melihat kearahku." Yoora mengerjap cepat saat tersadar bahwa tadi Jungkook mencium kedua matanya secara bergantian.
"Ini."
CUP
"Hidung ini hanya boleh mencium aroma tubuhku saja." kedua pipi Yoora langsung memanas saat mendengar ucapan Jungkook.
"Ini."
CUP
Kini giliran kedua pipi Yoora yang dicium secara bergantian. "Pipi ini hanya boleh memerah untukku." dan semburat merah itu tercetak dengan jelas dikedua pipi putih gadis itu.
"Yang terakhir."
CUP
Cukup lama Jungkook menempelkan bibirnya diatas bibir merah muda Yoora. "Hanya aku yang boleh mencium bibir ini." Yoora langsung memeluk tubuh jakung Jungkook menyembunyikan wajahnya yang memerah didada bidang pria itu.
"Saranghae Jeon Yoora." Yoora masih menyembunyikan wajahnya, tak berniat sama sekali untuk mencela apa yang dikatakan oleh Jungkook barusan.
"Nado saranghae." ujar Yoora pelan. Jungkook tersenyum saat mendengar suara lembut itu. "Aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas chagi." Jungkook menarik dagu gadis itu sehingga Yoora mau tak mau harus menatap wajah Jungkook.
"Hanbeonman." ujar Jungkook dengan lembut. Yoora tersenyum dengan tulus senyuman yang paling disukai oleh Jungkook.
"Nado saranghae kookie." Yoora mencubit kedua pipi Jungkook dengan gemas. Pipi yang selalu menjadi sasaran bila ia sedang kesal. Jungkook langsung memasang ekspresi seolah ia tengah kesakitan seraya memegang kedua pipinya.
"Ah, mianhae." Yoora langsung mengelus kedua pipi Jungkook dengan sayang. "Ppopo, biar tidak sakit lagi." Jungkook memberikan pipi kanannya pada Yoora bermaksud menyuruh gadis itu untuk mencium pipinya.
CUP
Jungkook bungkam seribu bahasa saat Yoora mencium binir Jungkook dengan kilat. "Oppa. Waeyo?" tanya Yoora saat melihat Jungkook yang masih mematung ditempatnya.
CUP
Karena merasa kesal. Yoora kembali menempelkan bibirnya diatas bibir Jungkook. Saat Yoora akan menjauh Jungkook malah menahannya membuat ciuman diantara mereka semakin dalam.
****
'Aku berjanji akan terus berada disampingmu kapanpun.' -Jungkook-
'Berjanjilah kalau kau tidak akan meninggalkanku lagi.' -Yoora-
****
Annyeong^^
Long time no see gaes
Pi datang membawa bonus chapter.
Semoga kalian suka yaDon't forget to vote and comment kalau kalian masih mau bonus chapter yang lain.
See you
Xoxo
Pi
KAMU SEDANG MEMBACA
Return
Fanfic[COMPLETE] Apa jadinya jika seorang gadis bertemu lagi dengan sang mantan kekasih yang sudah lama tak ia temui? Bahkan mereka berada di sekolah yang sama. Bagaimana keseharian gadis bernama lengkap Yoon Yoora itu? . . . "Kenapa kau harus kembali dis...