Basket

7.9K 884 30
                                    

KRING...

Benda kecil berwarna merah muda itu telah berbunyi dari lima menit yang lalu. Tapi tetap saja orang yang ada didalam selimut belum terusik sama sekali.

KRING...

Akhirnya sang empu mulai bereaksi. Sebelah tangannya keluar untuk mematikan benda yang mengeluarkan suara bising itu. Ia langsung menyibakkan selimut tebalnya dan langsung mendudukkan tubuhnya diatas ranjangnya.

Itu Yoora dengan piyama beruangnya. Ia merentangkan kedua tangannya keatas seraya membuka mulutnya lebar-lebar. Matanya masih betah untuk terpejam. Ia melihat keseisi kamarnya seraya merapikan rambutnya.

"Eh?" kini nyawanya sudah terkumpul dengan utuh. Cepat-cepat ia bangkit kemudian berlari menuju dapur rumahnya.
"Pagi sayang." sapa tuan Yoon sang ayah dengan senyuman tulusnya. Bukannya menjawab Yoora malah langsung menghampiri ibunya yang tengah sibuk membuat kopi untuk suaminya.

"Eomma, bagaimana bisa aku berada di kamarku sendiri? Bukankah semalam aku bersama-"
"Jungkook?" Yoora mengangguk kuat membenarkan ucapan ibunya barusan.

"Semalam Jungkook yang membawamu kekamar." jawab nonya Yoon dengan enteng.

"Mwo?" kedua matanya membulat dengan sempurna. Lalu ia melihat piyama beruang yang melekat ditubuhnya.

"Lalu ini? Apa dia juga yang-"

PLETAK

Jitakan itu mendarat dengan mulusnya didahi indahnya Yoora. Hak itu membuat dahinya berubah warna menjadi kemerahan.

"Ini masih pagi, jadi jangan berpikir yang macam-macam." Yoora mengerucutkan bibir merah mudanya karena kesal.

"Cepat mandi, setelah itu sarapan. Hari ini appa yang akan mengantarmu." wajah gadis itu langsung berbinar seketika.

"Baiklah eomma. Aku mandi dulu." ia langsung berlari menuju kanarnya yang ada di lantai atas. Ia sangat senang karena tidak setiap hari ayahnya dapat mengantarkan dirinya kesekolah.

****

Setelah turun dari mobil, Yoora terus saja menajamkan pandangannya takut-takut kalau Jungkook berada di sekitarnya. Saat ini ia tengah mengendap-endap seperti seorang maling.

Oh ayolah bukankah ia bisa langsung lari menuju kelasnya? Tubuh mungilnya kini bersembunyi dibalik tembok besar.

TAP

"KYAAA..." semua pandangan mata kini tertuju pada gadis itu sekarang.

"Yak! Ini aku." oh tidak. Itu dia, orang yang dari tadi sedang ia hindari. Yoora bahkan tak berani untuk berbalik untuk sekedar menoleh.

"Aku lupa. Aku sudah ada janji dengan Hyejin." mungkin jika ada lomba lari maka Yoora lah yang akan menjadi juaranya. Ia langsung berlari kencang saat itu juga.

"Dia kenapa?" sementara Jungkook masih berada di tempatnya dengan tanda tanya besar di kepalanya.

"Hahaha..." begitulah suara yang manyapa Yoora ketika ia baru saja memasuki kelasnya. Itu Hyejin yang tengah tertawa dengan lebarnya.

Jika gadis itu sedang tertawa pasti apapun bisa masuk kedalam mulutnya. Dengan nafas yang masih terengah-engah Yoora melangkah menuju kursinya.

"Kau kenapa?" tanyanya ketiga sahabatnya dengan kompak. Tawa Hyejin pun telah terhenti saat melihat Yoora mendudukkan dirinya diatas kursi.

"Hah... Tadi aku melihat hantu." jawab Yoora dengan sedikit kesusahan, karena ia masih mengatur deru nafasnya agar kembali lancar.

"Hantu? Mana ada hantu dipagi hari." Yoora tidak mengucapkan apa-apa lagi ia lebih memilih untuk menelungkupkan kepalanya diatas meja.

****

"Untunglah disini tidak ada dia." saat merasa sudah aman ia pun mendudukkan pantatnya diatas bangku penonton yang ada di lapangan basket.

"Hey hobae!" Yoora mendongak untuk melihat kearah lapangan basket. Disana sudah ada Mingyu yang tengah mendrible bola basket yang ada di tangannya. Yoora memutar bola matanya dengan malas.

Dirinya memang terlepas dari sosok Jungkook, tapi sekarang ia terjebak dengan Kim Mingyu. Si pengacau. Sepertinya hari.ini adalah hari sial baginya.

Mingyu sedang berjalan menuju tempat gadis itu duduk. Masih dengan bola basketnya ia duduk tepat dibelah Yoora.

"Akhir pekan ini. Apa kau ada waktu luang?" tanya pria tinggi itu. Ia juga mengedip-ngedipkan kedua matanya cepat. Seolah-olah ia tengah merayu gadis cantik itu.

"Eum... Mollaseo, aku belum melihat jadwalku." jawab gadis itu enteng. Ia kembali membaca buku matematika yang sengaja dibawanya.

"Ayolah, aku butuh teman untuk pergi kesuatu tempat." permohonan Mingyu tak digubris sama sekali oleh Yoora. Ia masih saja fokus dengan buku tebalnya itu.

"Yak!" karena kesal dirinya tak digubris sama sekali Mingyu langsung merampas buku itu dan mengangkatnya tinggi-tinggi agar Yoora tidak dapat mengambilnya.

"Sunbae! Kembalikan bukuku!" saat ini gadis itu sedang melompat-lompat untuk mengambil buku itu. Jangan lupakan bibirnya yang mengerucut.

Yoora berhenti melompat. Ia lebih memilih untuk duduk dan memanyunkan bibirnya. Mingyu terkekeh geli melihat ekspresi gadis yang selalu diganggunya.

"Aaa.." lengkingan itu beasal dari mulut Yoora setelah Mingyu menarik dengan gemas bibirnya. Akibat ulahnya tadi Mingyu kangsung mendapatkan cubitan maut di pinggangnya.

"Pokoknya kau harus menemaniku minggu nanti. Kalau tidak buku ini tidak akan ku kembalikan."

"Baiklah." sepertinya ancaman Mingyu barusan ampuh. Yoora langsung setuju dengan tawaran pria itu barusan. Tepat didepan pintu masuk ada Jungkook yang tengah memandangi kedekatan antara Yoora dan juga Mingyu.

Tujuannya kesini untuk mencari Yoora. Karena ia harus belajar bersama gadis itu untuk mengahadapi olimpiade bulan depan.

"Eoh?" tatapan mata Mingyu pun ikut melihat kearah tatapan mata Yoora. Disana ada Jungkook yang tengah melangkahkan kakinya menuju dirinya dan juga Mingyu.

"Yoora, hari Minggu nanti apa kau ada waktu senggang?" Mingyu langsung berdiri dan menahan tangan Jungkook yang hendak memegang bahu Yoora.

"Mwo? Tapi ak-"
"Aku tidak menerima penolakan!" Yoora mulai gelagapan sekarang. Ia juga sudah janji dengan Mingyu untuk menemani pria itu hari Minggu nanti.

"Tidak bisa! Yoora sudah membuat janji denganku terlebih dahulu." cegah Mingyu dengan cepat. Jungkook masih diam.

Matanya melirik sebentar kearah bola basket yang ada di tangan kiri Mingyu. Ia langsung merampas benda bundar itu dengan mudah.

"Begini saja." Yoora ikut bangkit saat merasakan akan ada persaingan sengit yang terjadi diantara keduanya.

"Siapa yang bisa lebih banyak memasukkan bola kedalam ring, maka dia berhak pergi bersama Yoora hari Minggu nanti." Mingyu mengangguk setuju.

Kini keduanya turun menuju tengah lapangan. Yoora pun ikut turun kebawah untuk melihat keduanya.

"Kau siap hyung?"

'Aku akan mengalahkanmu hyung. Karena aku tak suka jika kau mendekati gadisku.' Jungkook menunjukkan seringaian mautnya disana. Sementara Mingyu hanya menampakkan senyumannya.

****

Kira-kira siapa yang menang yah?
Menurut kalian siapa?

With Love
Pi~

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang