Study

8.3K 923 14
                                    

"Ayo." Jungkook menarik coat merah yang dipakai Yoora.
"Eodi?" hanya sebuah senyuman yang terlihat diwajah tampan pria itu.

****

Setelah berada lima belas menit didalam mobil. Akhirnya Jungkook menghentikan mobil mewahnya disebuah taman yang telah dihiasi banyak lampu berwarna warni disana. Yoora sama sekali belum menyadari hal itu karena ia masih sibuk membaca bukunya.

"Kita sudah sampai." Yoora mendongakkan kepalanya dan langsung menutup buku tebal itu lalu menyimpannya kedalam tas. Kedua matanya mengerjap dengan cepat saat melihat kearah taman itu.

"Tempat ini." ujarnya pelan.
"Kajja." Jungkook sudah membukakan pintu mobil untuknya. Tetapi pandangan gadis itu masih saja melihat lurus kedepan.

"Yoora?" gadis itu langsung mengerjap dan segera turun dari mobil hitam itu. Ia mengikuti langkah Jungkook dalam diam.

"Kau yakin kita belajar disini?" tanyanya pelan, tapi Jungkook masih dapaat mendengar pertanyaan gadis itu.

"Tentu saja. Itu disana." Jungkook berlari kecil kesebuah bangku taman yang berada tepat dibawah lampu taman itu.

Yoora ingat betul dengan tempat ini. Ini adalah tempat dimana Jungkook menyatakan perasaannya padanya dulu. Tempat ini juga menjadi tempat favorit keduanya.

Tidak ada yang berubah dari tempat ini hanya saja lampu taman bertambah jumlahnya. Jujur ia sangat rindu dengan tempat ini. Sudah lama sekali ia tidak kesini.

"Ppalli!" Yoora hanya menampakkan senyumannya pada pria yang telah membuka bukunya disana. Yoora pun mendudukkan dirinya tepat disebelah Jungkook.

Ia juga meletakkan tas putihnya sebagai pembatas antara dirinya dan juga Jungkook.
"Jungkook-ssi harusnya kita belajar di cafe saja." Yoora masih belum bisa konsentrasi dengan buku yang ada di panggkuannya karena udara dingin mulai menyapa mereka berdua.

Jungkook menoleh kearah gadis yang ada di sebelahnya. Ia tau betul kalau gadis itu tidak tahan dengan udara dingin.

"Baiklah. Aku juga sangat lapar, jadi kita sekalian makan malam." Yoora terkekeh saat melihat tingkah Jungkook barusan. Keduanya langsung membereskan buku mereka dan segera bangkit meninggalkan tempat itu.

"Eh?" Yoora terkejut saat tangan besar Jungkook membalut telapak tangannya yang terasa sangat dingin. Mereka sedang bergandengan, hal itu membuat semburat diwajah Yoora semakin timbul.

"Tanganmu sangat dingin." Yoora hanya menunduk dalam sepanjang perjalanan. Ia tak berani untuk melirik walaupun hanya sebentar kearah Jungkook.

Tangan ini, ia begitu merindukannya. Saat tangan Jungkook yang hangat menyelimuti tangannya yang terasa hampir beku. Sungguh ia sangat-sangat merindukannya.

Air mata Yoora sudah menggenangi kedua kelopak matanya. Cairan bening itu bisa kapan saja tumpah. Bahkan tanpa Yoora memintanya.

KRING

Lihatlah bahkan Jungkook masih enggan untuk melepaskan tangan Yoora walaupun mereka sudah sampai di cafe langganan mereka-dulu. Seperti biasa Yoora meminta untuk duduk dikursi yang berada dekat dengan jendela. Tempat kesukaannya.

"Tunggu sebentar." Jungkook bangkit untuk memesan makanan untuk mereka berdua. Mata Yoora menjelajahi seisi cafe itu. Sama seperti taman tadi, sama sekali tidak ada perubahan disini.

Yoora menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya guna mendapatkan kehangatn ditangannya. Tapi ia tidak tau sama sekali kalau Jungkook sedang sibuk memperhatikan dari meja kasir. Bahkan senyuman Jungkook tak lepas dari wajahnya.

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang