First Date

7.3K 830 15
                                    

Sweater merah muda dilengkapi dengan coat berwarna senada terlihat sangat indah saat gadis itu mengenakannya. Ah jangan lupakan syal yang digunakannya agar lehernya tetap merasa hangat. Kini dirinya sudah siap hanya saja orang yang ditunggunya belum sampai.

TIN
TIN

Suara klakson mobil itu langsung membuyarkan lamunannya. Ia langsung berdiri seraya merapikan kembali pakaiannya. Tunggu! Kenapa ia jadi merasa sangat senang seperti ini? Ini tidak benar!

Sebuah senyuman ia dapatkan ketika dirinya baru saja keluar dari pintu gerbang rumahnya. Matanya sempat tak berkedip untuk beberapa detik karena melihat sosok pria yang tengah menyenderkan tubuhnya dimobil sedan berwarna hitam itu.

"Sudah siap?" Jungkook menjulurkan telapak tangannya pada Yoora dan langsung membawa gadis itu untuk masuk kedalam mobilnya. Yoora sudah seperti seorang putri kerajaan saat ini.

"Yeppeuda." Yoora menoleh sebentar kearah Jungkook yang masih fokus mengemudikan kendaraan beroda empat ini. Apa ia tak salah dengar? Sepertinya besok ia harus memeriksakan telinganya kedokter.

"Ne?" matanya masih belum lepas dari sosok pria yang tengah dusuk disebelahnya. Coat hitam panjang yang dipakainya menambah kesan tampan pada pria itu.

Bukannya menjawab Jungkook malah memutar kepala gadis itu agar kembali melihat kearah depan. Yoora hanya dapat mendengus setelahnya.

"Boleh aku hidupkan ini?" tunjuknya pada radio yang ada dimobil Jungkook. Setelah mendapat persetujuan dari pria itu barulah jari lentiknya menekan beberapa tombol yang ada disana.

"Sweet girl nabicheoreom naragallae
Gureum gateun neoeui pume angil suman ittdamyeon
Naraga baby I can fly." Yoora terdiam saat Jungkook menayanyikan  sepenggal lagu itu.

Entah mengapa Yoora merasa bahwa lagu itu untuk dirinya. Wajahnya langsung memerah saat itu juga. Jungkook yang menyadari hal itu menoleh sebentr dan terkekeh pelan.

"Waeyo?" ia melepaskan sebelah tangannya untuk mencubit pipi putih nan mulus milik gadis itu. Wajah memerah Yoora membuatnya merasa sangat gemas.

"A-ani." udara disekitar Yoora memanas seketika. Padahal saat ini sedang musim dingin. Bagaimana bisa ia kepanasan? Jika terus-terusan berada didalam mobil ini bersama Jungkook entah apa yang akan terjadi nantinya.

Untunglah Tuhan berbaik hati padanya. Mereka telah sampai dicafe tujuan mereka. Setelah Jungkook memarkirkan mobilnya ia langsung keluar dan berlari kecil lalu membuka pintu untuk Yoora.

"Gomawo." Yoora kembali mengertakan syalnya yang tadi sempat dilonggarkannya. Jungkook lansung menuntun Yoora kearah sebuah meja yang diatasnya sudah ditata sedemikian rupa.

"Kenapa hanya meja kita yang seperti ini?" tanya gadis mungil itu saat melihat kearah meja pengunjung yang lain.

"Mungkin karena ini." ia menunjukkan kupon makan itu pada Yoora. Dan bodohnya Yoora percaya dengan ucapan pria didepannya itu.

Keterkujatan Yoora semakin bertambah saat dua orang pelayan membawakan makanan untuk dirinya dan juga Jungkook. Porsinya sangat banyak. Bahkan meja mereka kini penuh dengan berbagai macam makanan.

"Kita belum memesan apapun." bisik Yoora saat kedua pelayan itu masih sibuk menata piring-piring itu diatas meja. Jungkook hanya mengangguk sebagai jawabannya. Tak lupa Jungkook memberikan dua kupon yang sengaja dibawanya itu kepada salah satu pelayan sebelum mereka pergi.

Sebenarnya Jungkook telah memesan meja untuk mereka berdua sejam yang lalu. Maka dari itu meja yang mereka duduki sangat berbeda dengan meja yang lainnya. Bahkan pelayan sudah mengantarkan makanannya terlebih dahulu sebelum mereka memesan.

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang