Sudah tiga puluh menit pertandingan antara kedua pria tampan itu dimulai. Tapi tak ada satupun dari mereka yang bisa mencetak angka. Bahkan sekarang ini sudah sangat banyak orang yang memenuhi bangku penonton yang tadinya kosong untuk menonton pertarungan keduanya.
"Mingyu oppa semangat!"
"Yak Jeon Jungkook jangan mau kalah dari Mingyu. Hwaiting!" begitulah teriakan-teriakan yang memenuhi lapangan basket kini.Bahkan mereka tak memperdulikan bel masuk yang sudah berbunyi dari lima belas menit yang lalu. Begitu juga dengan Yoora, gadis itu masih betah berdiri dipinggir lapangan seraya memasang wajah cemasnya. Entah apa yang dicemaskannya saat ini.
"YAK! APA YANG KALIAN LAKUKAN DISINI? MASUK KEKELAS SEKARANG!" semua orang langsung berlari meninggalkan lapangan itu saat sang kepala sekolah berteriak dengan lantangnya.
"Aww..." Mingyu dan juga Jungkook pun ikut menjadi korban. Kedua telinga mereka ditarik hingga berubah warna menjadi kemerahan sekarang.
Tuan Lee begitulah panggilan yang diberikan para siswa kepada kepala sekolahnya juga mengisyaratkan pada Yoora untuk mengikutinya.
Sesampainya didalam ruangan kepala sekolah barulah jeweran ditelinga Mingyu dan Jungkook dilepas. Yoora menahan tawanya agar tak meledak diruangan kedap suara ini. Melihat dua pria ini sungguh membuatnya ingin tertawa sekarang juga.
"Apa kalian tak dengar suara bel tadi?" tanya tuan Lee seraya menyisir rambut palsu yang tak pernah lepas dari kepalanya itu. Ia harus menutupi kepalanya yang hanya menyisakan rambut dipanggiran kepalanya saja.
"Jinja?" Yoora mengerjap dengan polosnya. Ia sungguh tak mengetahui kalau bel sudah berbunyi. Apa ia sedang menikmati pertandingan tadi? Entahlah.
"Untuk apa kalian melakukan hal itu huh?" kini kedua mata tuan Lee beralih kepada Mingyu dan Jungkook secara bergantian.
"Kami hanya ingin mengetes skill kami pak." Mingyu langsung melesat kesebelah Jungkook dan meraih pundak pria yang lebih pendek darinya itu. Bahkan tubuh Yoora terdorong cukup jauh."Benarkan hobae?" tangannya tak tinggal diam. Ia juga mencolek-colek bahu Jungkook dari belakang.
"Ah ne." tuan Lee hanya menggeleng melihat Jungkook dan Mingyu yang sedang senyum-senyum tak jelas.
"Dengar! Aku tak mau hal ini terjadi lagi. Sekarang juga masuk kedalam kelas!" entah karena terkejut atau karena apa kedua pria itu langsung bergegas meraih kenop pintu dan langsung berlari keluar.
Sementara Yoora membungkukkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum ia pergi meninggalkan ruangan itu. Ia juga memberikan senyuman termanis yang dimilikinya kepada tuan Lee.
"Ini semua salah kalian. Kalau kalian tidak bertarung kita tak akan dibawa ke ruang kepala sekolah tadi." diluar Yoora mulai membuka suaranya. Ia melipat kedua tangannya didepan dada, dan jangan lupakan wajah kesalnya yang semakin membuatnya terlihat lebih manis dari sebelumnya.
"Ini karena ulahmu Kook." Jungkook langsung menunjuk dirinya sendiri. Mingyu mengangguk setuju.
"Kau yang duluan. Jika kau tidak mencegahku untuk mengajak Yoora maka itu tidak akan terjadi." ia melepaskan tangan Mingyu yang masih bertahan diatas bahunya dengan kasar.
"Berhentilah bertengkar! Kalian seperti anak-anak." hanya dengan teriakan Yoora mereka bisa berhenti saling menyikut satu sama lainnya.
"Yoora, jadi siapa yang akan kau pilih? Aku atau Jungkook?" Yoora memutar kedua bola matnya dengan malas. Ia pun menghentikan langkahnya dan berbalik.
"Aku tidak akan memilih siapa-siapa." setelah itu hanya terdengar protes dari Jungkook dan Mingyu. Tapi ia tak memperdulikan hal itu, Yoora lebih memilih untuk melanjutkan langkahnya menuju kelas yang mungkin sudah dimulai dari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return
Fanfiction[COMPLETE] Apa jadinya jika seorang gadis bertemu lagi dengan sang mantan kekasih yang sudah lama tak ia temui? Bahkan mereka berada di sekolah yang sama. Bagaimana keseharian gadis bernama lengkap Yoon Yoora itu? . . . "Kenapa kau harus kembali dis...