Salju telah memenuhi halaman rumah saat Yoora baru saja keluar seraya menenteng tas sekolah. Hari ini ia harus berangkat sekolah sendiri karena Jeonghan harus berangkat ke Paris tadi malam. Mata indahnya membesar saat melihat sebuah mobil yang terparkir di depan rumahnya.
Sepertinya ia mengenal mobil itu. Benar saja, Baekhyun langsung melambaikan tangannya pada Yoora setelah ia baru saja keluar dari mobil mewahnya. Yoora masih diam tak membalas lambaian dari pria itu.
"Ayo nona, kendaraan anda sudah menunggu." suara Baekhyun membuat Yoora tersentak. Ia pun meletakkan telapak tangannya diatas tangan Baekhyun. Mimpi apa dia semalam hingga ia diperlakukan bagaikan putri pagi ini.
"Kau sengaja datang untuk menjemputku?" Baekhyun mengangguk kuat tanpa menoleh sedikitpun kearah Yoora. Matanya terfokus pada jalanan yang sudah terlihat ramai. "Akhir pekan nanti..." Baekhyun menggantungkan kalimatnya hingga Yoora menoleh kearahnya.
"Apa kau punya waktu luang?" Yoora tampak berfikir sebentar untuk memastikan ia tak punya jadwal apapun akhir pekan nanti. "Wae?" tanya Yoora sedikit penasaran. Baekhyun membuang nafasnya kasar sebelum ia kembali melanjutkan pembicaraannya.
"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan." tutur Bekhyun lagi, ia masih enggan untuk melihat kearah lawan bicaranya itu. "Kenapa harus menunggu saat akhir pekan? Sekarang bisa kan?" Baekhyun mengangguk setuju.
"Tapi aku belum siap jika harus mengatakannya sekarang." tepat setelah ucapan Baekhyun berakhir. Mobil yang membawa Yoora pun ikut berhenti tepat di depan gerbang sekolahnya. Baekhyun langsung turun untuk membukakan pintu mobil untuk Yoora.
"Nanti aku akan menjemputmu." ucap Baekhyun dilengkapi dengan senyuman manis diwajah tampannya. Entah mengapa hari ini Baekhyun terlihat lebih tampan dari sebelumnya.
Sementara itu Jungkook baru saja memarkirkan mobilnya di area parkiran sekolah. Seperti biasa ia mendapat banyak decak kagum dari beberapa orang siswa wanita yang melewatinya. Senyum pria itu langsung terkembang saat melihat seorang gadis yang tengah memunggungi dirinya.
Tapi senyuman itu langsung pudar setelah melihat Yoora tidak sendirian di sana. Ia bersama Baekhyun. Rahang Jungkook langsung mengeras saat melihat Baekhyun yang tengah mengacak puncak kepala Yoora. Ia bahkan tak perduli dengan panggilan Mingyu di belakang sana.
"Yah! Karena memanggilmu tenggorokanku menjadi sakit.":protes Mingyu seraya berpura-pura memasang ekspresi kesakitan. Mingyu langsung menarik bahu Jungkook agar ikut bersamanya.
****
"Hash!" pekik Yoora seraya menutup bukunya dengan kasar. Otaknya sudah pusing dengan deretan angka yang ada di buku tersebut. "Kenapa soal yang ini sulit sekali?" tanyanya pada diri sendiri.
Buku itu kembali ia buka untuk kembali berkutat dengan soal yang belum dapat dipecahkannya. Bahkan sudah lima belas menit tapi tak ada hasil apapun. Rambutnya ikut berantakan imbas dari rasa stresnya akibat soal sialan itu.
"Omona!" teriak Yoora saat ada sebuah tangan besar yang hinggap dibahunya. Kekesalannya bertambah saat melihat Jungkook lah pelakunya. Ia datang bersama dengan sekotak donat dan juga dua cup kopi panas mengingat udara di sini sangat dingin. Wajar saja mereka sedang berada di atap.
"Ada apa dengan rambutmu?" tanya Jungkook setelah mendudukkan dirinya di sebelah Yoora. Ia juga menyingkirkan buku-buku Yoora agar dapat meletakkan makanan dan minuman yang dibawanya.
"Yah! Apa yang kau lakukan?!" pekik Yoora kesal seraya memungut bukunya yang sudah berserakan dibawah bangku. Jungkook membuka kotak itu dan mengambil satu donat dan memasukkannya ke dalam mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return
Fanfiction[COMPLETE] Apa jadinya jika seorang gadis bertemu lagi dengan sang mantan kekasih yang sudah lama tak ia temui? Bahkan mereka berada di sekolah yang sama. Bagaimana keseharian gadis bernama lengkap Yoon Yoora itu? . . . "Kenapa kau harus kembali dis...