Sesuai dengan janjinya kemarin, Jungkook dan Yoora telah tiba ditempat yang indah menurut Jungkook itu. Kini mereka sudah berada ditempat ice skating yang terletak dipusat kota Seoul. Tempat ini sudah dipadati oleh banyak orang.
Ada yang pergi bersama keluarga, dan juga kekasih mereka. Jungkook sengaja mengajak Yoora saat malam hari. Karena pemandangannya akan terlihat lebih indah dikarenakan lampu-lampu yang sengaja dipasang dipohon-pohon yang ada disekitarnya.
"Ayo." Jungkook mengulurkan tangannya tepat didepan wajah Yoora yang masih duduk. Yoora memandang sebentar kearah tangan itu, lalu meletakkan tangannya diatas tangan yang terasa hangat itu.
Keduanya telah meluncur masuk kedalam arena ice skating tersebut masih dalam keadaan berpegangan. Jika orang lain melihatnya maka mereka akan menyangka keduanya adalah pasangan kekasih.
"Kau masih belum bisa bermain ice skating?" tanya Jungkook. Kini Yoora tengah berdiri menghadap Jungkook. Ia menaikkan sebelah alisnya.
"Aku bahkan lebih mahir dari atlit ice skating." dengan cekatan Yoora menjauh dari Jungkook yang tengah tersenyum melihat senyuman manis yang terpatri diwajah cantik Yoora.
"Kau mau diam disini sampai tempat ini ditutup?" karena melihat Jungkook yang tak bergerak sama sekali, ia langsung menarik pergelangan tangan Jungkook. Ia membawa pria itu untuk berkeliling arena ini.
Semakin malam suhu disini semakin dingin, hal itu pula yang membuat Yoora berhenti. Ia mulai merasakan hawa dingin walaupun ia telah memakai jaket yang sangat tebal.
"Bagaimana bisa kau tidak memakai sarung tangan he?" ia pun membuka sebelah sarung tangannya lalu memakaikannya pada Yoora. Ia juga langsung meraih tangan Yoora yang tak memakai sarung tangan untuk dimasukkan kedalam saku jaketnya.
Pipi Yoora kembali memerah saat menyadari apa yang baru saja dilakukan oleh pria yang ada disebelahnya. Jantungnya juga berpacu dua kali lebih cepat dari biasanya.
"Apa wajahku ini terlalu tampan eoh?" Yoora langsung mengerjap dengan cepat.
"Jungkook-ssi" panggil Yoora dengan pelan. Orang yang dipanggil langsung menoleh kearah sebelahnya.
"Aku kedinginan, sungguh." wajah Yoora berubah menjadi pucat sekarang. Bahkan terlihat amat sangat pucat. Jungkook membuka satu persatu kancing jaketnya.
"A-apa yang kau lakukan?" Jungkook tidak menggubrisnya sama sekali. Kini tangannya berhenti disatu kancing terakhir. Dan kini jaketnya telah terbuka seluruhnya.
"Jungkook-ssi, apa yang-"
GREP
Yoora sangat terkejut saat tiba-tiba saja Jungkook membawa tubuh mengilnya kedalam pelukan hangatnya. Bahkan ia juga menutupi punggung gadis itu dengan jaketnya.
Yoora merasakan kehangatan itu untuk kesekian kalinya. Ia mendongakkan kepalanya agar dapat melihat Jungkook dengan jelas.
"Bagaimana? Masih kedinginan?" Yoora hanya mampu mengerjapkan matanya sebagai jawaban dari pertanyaan Jungkook barusan.
Saat ini Jungkook pasti dapat merasakan detak jantung gadis yang berada dalam dekapannya itu. Ia bahkan tak perduli dengan tatapan iri beberapa orang yang melewati mereka berdua saat ini.
Yang terpenting saat ini adalah, gadis itu tidak merasa kedinginan sekarang ini. Yoora memberanikan dirinya untuk memeluk pinggang Jungkook.
"Minum kopi?" Yoora langsung mendongak saat mendengar suara berat Jungkook menyapa indra pendengarannya saat itu. Ia langsung mengangguk pelan. Jika berlama-lama disini maka ia akan mati kedinginan.
Jungkook melepaskan pelukannya. Ada sesuatu yang hilang dari gadis itu saat Jungkook melepaskan dekapannya. Setelah itu pria itu langsung menarik Yoora kepinggir arena ice skating.
Setelah mengembalikan sepatu yang tadi mereka sewa, Jungkook langsung membawa Yoora untuk menyebrang menuju kedai kopi yang ada didepan sana.
KRING
Jungkook dan Yoora langsung duduk dislah satu meja yang berada didekat kaca. Seorang pelayan wanita langsung datang menghampiri meja mereka untuk menyanyakan pesanan.
"Satu latte dan mocha." setelah itu pelayan itu kembali melesat pergi untuk mengambil pesanan mereka berdua. Setidaknya didalam cafe ini Yoora dapat meraskaan kehangatan. Pandangan mata keduanya saling bertemu dengan sendirinya.
Entah apa yang sedang dipikirkan oleh Jungkook hingga wajah pria itu kini berubah menjadi sendu kala melihat gadis yang tengah duduk tepat didepannya saat ini.
Kehadiran pelayan tadi langsung memecahkan keheningan yang terjadi diantara keduanya. Ia datang bersama sebuah nampan yang diatasnya terdapat dua buah cangkir."Ini pesanan kalian, silahkan dinikmati." Yoora langsung menyesap mochanya dengan cepat.
"Ahh.." Yoora bodoh! Bagaimana bisa dia lupa bahwa Mocha itu masih sangat panas. Bahkan diatas cangkir itu masih ada asap yang mengepul.
"Pelan-pelan." ia langsung melirik kearah Jungkook yang tengah menertawai tindakan bodohnya barusan.
Yoora kembali mengerjapkan matanya untuk kesekian kalinya saat Jungkook berdiri dari posisinya. Wajah pria itu kini berada tepat didepan wajahnya. Jari telunjuknya membersihkan sisa mocha yang ada diatas bibir mungil Yoora.
Setelah jari itu menjauh ia kembali membersihkan bibirnya dengan tangannya sendiri.
"Hash, jika ini bukan tempat umum aku lebih memilih untuk membersihkan sisa mocha itu menggunakan bibirku." kedua mata Yoora membulat seketika.
"Yak byuntae!" hampir saja Yoora berteriak didalam cafe ini. Sementara Jungkook hanya memasang wajah tak berdosanya.
Sebuah ide melintas begitu saja dibenak Jungkook. Ia melirik sebentar kearah Yoora yang masih sibuk berkutat dengan ponselnya.
"Yoora." gadis itu hanya melirik sebentar lalu kembali terfokus pada ponselnya. Entah apa yang tengah dilakukan olehnya sehingga ponsel itu terlihat lebih menarik ketimbang pria tampan yang ada didepannya.
"Hey coba lihat kesana." Yoora pun melihat kerah jari telunjuk Jungkook yang menunjukkan sesuatu yang ada diluar cafe itu.
CUP
Tepat saat gadis itu berbalik bibir Jungkook menempel tepat diatas pipi mulusnya. Terkejut? Sudah pasti. Mata bulatnya kembali membesar tanpa diperintahkan olehnya.
Ia memegang pipi kanannya. Benda kenyal itu seolah terasa masih tertempel disana.
"Wajahmu memerah." Jungkook memegang kedua pipi Yoora. Lihatlah saat ini wajahnya terlihat seperti buah tomat yang baru saja dipanen.
****
Hai epribadeh^^
Pi balik lagi membawa fanfict abal-abal ini.
Maaf ya kalau chap ini lebih singkat dari yang sebelumnya karena belakangan ini pi lagi kurang fit.
Dan maaf juga kalau kalian gak suka sama chap yang ini.With Love
Pi~
KAMU SEDANG MEMBACA
Return
Fanfiction[COMPLETE] Apa jadinya jika seorang gadis bertemu lagi dengan sang mantan kekasih yang sudah lama tak ia temui? Bahkan mereka berada di sekolah yang sama. Bagaimana keseharian gadis bernama lengkap Yoon Yoora itu? . . . "Kenapa kau harus kembali dis...