Membaca dan terus saja membaca mungkin itulah kegiatan yang paling digilai oleh gadis berperawakan mungil itu. Saat ini ia tengah duduk di salah satu bangku panjang yang ada dikoridor.
Mata indahnya terus saja berselancar di atas kalimat-kalimat itu. Entah sudah berapa lama ia berada disini. Yang pasti sekaleng susu yang tadi dibawanya sudah habis tak bersisa.
Ia bahkan tak perduli dengan beberapa orang yang berlalu lalang melewatinya sedari tadi
yang terpenting baginya saat ini adalah harus membaca novelnya itu sampai habis.Ia bahkan tak menyadari kalau ada seorang pria yang tengah berjalan menghampiri dirinya. Pria itu membawa sebuah kotak sedang ditangannya.
Mata Yoora langsung teralihkan pada sebuah kotak yang sudah menutupi novelnya sekarang. Jika saja ia tak membaca tulisan yang terdapat dikotak itu terlebih dahulu mungkin ia sudah membuangnya tadi.
Kepalanya langsung mendongak untuk melihat seseorang yang tengah berdiri dihadapannya sekarang. Matanya mengerjap perlahan sesaat setelah pria itu mendudukkan dirinya di tempat duduk kosong yang ada disebelah Yoora.
"Untukmu." tutur orang itu saat melihat ekspresi bingung saat Yoora membuka kotak yang berisikan donat tersebut. Yoora menunjuk dirinya sendiri umtuk kembali memastikan dan pria itu hanya tersenyum seraya menampakkan deretan giginya yang rapi.
Dikepala Yoora tengah timbul beberpaa pertanyaan yang sangat ingin ditanyakannya pada pria itu.
"Ah, Jungkook-ssi kenapa kau memberikan donat ini padaku?" tanyanya dengan ragu. Mata indah itu mengerjap perlahan menunggu jawaban dari lawan bicaranya itu.
"Makan saja." setelah mendengar perintah itu Yoora langsung mengambil salah satu donat yang diatasnya diolesi coklat kesukaannya.
"Kau tidak mau?" saat ini salah satu bagian donat itu sudah berada didalam mulut Yoora. Dan tepat saat ia menoleh kearah Jungkook, pria itu langsung menggigit bagian yang lain dengan sangat cepat.
Yoora terkejut. Bahkan sangat terkejut. Kedua mata indahnya membesar dengan sempurna. Tadi ia dapat merasakan bagaiamana kedua hidung mereka saling bersentuhan dan juga bibir atas mereka tak sengaja bertemu tadi.
Berbeda jauh dengan Yoora, Jungkook masih saja mengunyah donat yang baru saja di'curi'nya dari Yoora barusan dengan santai. Bahkan ia tak perduli dengan wajah Yoora yang sudah memerah layaknya kepiting yang baru saja direbus.
Yoora berusaha mengunyah donatnya dengan susah payah. Dikepalanya masih saja teringat peristiwa yang baru saja terjadi beberapa detik yang lalu. Dan karena itulah wajahnya semakin memerah.
"Minum?" Yoora langsung mengambil sebotol air mineral yang dibawa oleh Jungkook dan menenggak setengah dar isis botol itu.
"Go-gomawoyo." Yoora menyerahkan kembali kotak itu kepada Jungkook dan mencoba untuk kembali fokus pada novel yang tadi sempat diabaikannya.
Jungkook yang merasa diabaikan langsung merampas novel itu dan menyimpannya didalam saku jaket yang dipakaianya.
"Yak!" Yoora tidak tinggal diam. Tangan mungilnya berusaha meraih novel barunya itu. Oh ayolah, ia belum selesai membaca novel itu.
"Jungkook-ssi kembalikan novelku!" Jungkook terus saja mencegah tangan Yoora yang tengah berusaha masuk kedalam saku jaketnya. Tanpa disadari oleh keduanya. Posisi mereka sangatlah dekat sekarang.
Mereka saling bertatapan satu sama lain, Yoora dapat merasakan hembusan nafas Jungkook yang begitu hangat menerpa wajah cantiknya. Sial! Kenapa semburat itu harus muncul lagi disaat yang tidak tepat?
KAMU SEDANG MEMBACA
Return
Fanfiction[COMPLETE] Apa jadinya jika seorang gadis bertemu lagi dengan sang mantan kekasih yang sudah lama tak ia temui? Bahkan mereka berada di sekolah yang sama. Bagaimana keseharian gadis bernama lengkap Yoon Yoora itu? . . . "Kenapa kau harus kembali dis...