Rooftop

8.4K 862 20
                                    

Setelah kejadian Jungkook mengirimi Yoora pesan semalam keadaan gadis itu terlihat tidak baik sekarang. Kantung matanya tercetak jelas dibawah mata indahnya.

Ia tidak bisa tidur semalaman. Bahkan gadis itu masih tidak percaya kalau Jungkook mengiriminya pesan semalam. Hal itu juga membuat ketiga sahabatnya langsung datang menghampiri gadis yang tengah menyembunyikan wajahnya dibalik tangannya.

"Ada apa denganmu?" tanya Hyejin seraya memainkan rambut yang sengaja dikuncirnya dengan pita berwarna pink sebagai hiasannya.

BRAK

Yoora memukul meja dengan kuat. Ia butuh keadaan yang tenang dan damai agar ia dapat tidur. Hyeji, Hyunji, dan Raemi tampak terkejut. Bukan karena suara bising itu, melainkan melihat mata hitam dilengkapi dengan kantung mata yang tercetak jelas dimata gadis itu.

"Apa semalam kau membaca buku-buku rumus itu sampai habis huh?" tanya Hyunji seraya menarik wajah Yoora bahkan kedua mata gadis itu masih terpejam.

"Hoam..." ia menggeleng dengan pelan masih dengan mata yang terpejam. Ia langsung bangkit dari tempat duduknya.

"Ya.. Eodiya?" Yoora hanya menunjuk-nunjuk kearah luar pintu sebelum langkah kakinya menuju luar kelas.

"Aku rasa ia tidak bisa tidur karena melihat isi dari akun media sosialnya Jungkook." Hyrein hanya menahan tawanya dengan menutup mulutnya.

"Jinja? Kau memberitahu padanya?" Hyejin menaik turunkan kedua alisnya dengan cepat sebagai jawabannya.

****

Matahari terasa cukup terik, tapi karena ini musim dingin jadi hawa panasnya tak terasa sama sekali yang ada adalah semilir angin. Tiupan angin itu juga yang membuat Yoora sesekali mengubah posisi tidurnya.

Saat ini ia tengah tertidur diatap sekolahnya. Yah, bisa dibilang hanya dialah siswa yang kurang kerjaan mau menyambangi tempat ini. Ia juga sering menghabiskan waktu istirahatnya disana.

Yoora mulai melenguh saat ia merasa waktunya untuk tidur sudah cukup. Ia mengerjapkan kedua matanya pelan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya.

Tapi tunggu! Dia tidak sendiri disini. Ada orang lain bersamanya, dan dia adalah seorang pria. Tunggu! Pria? Ia langsung mendudukkan tubuhnya dibangku panjang yang manjadi alas tidurnya tadi.

"Kau sudah bangun?"

BLUSH

Kedua pipinya langsung memerah saat mendengar suara pria yang tengah duduk didepannya, tapi pria itu membelakanginya. Walaupun ia tidak melihat langsung wajah pria itu tapi ia sudah mengetahui siapa dia.

Pria itu langsung berbalik mengahadap kearahnya, ia juga menutup buku yang telah dibacanya selama satu jam penuh. Mata keduanya bertemu. Tapi Yoora langsung mengalihkan pandangan matanya kearah lain.

"A-apa yang kau lakukan disini?" tak lupa ia juga merapikan tatanan rambutnya yang sedikit berantakan. Bahkan beberapa anak rambutnya ikut berterbangan karena ditiup angin.

"Aku hanya sedang belajar." tatapan mata pria itu belum beralih sama sekali. Hal itu membuat Yoora sedikit gugup. Ia masih ingat dengan pesan terakhir dari pria ini semalam.

'Tidurlah atau besok kau akan terlambat. Semoga mimpimu indah, jalja."

Yoora langsung menggeleng dengan kuat, ia pun kembali mencari pertanyaan yang tepat untuk Jungkook.

"Lau kenapa harus disini? Bukankah di perpustakaan juga bisa?" Jungkook mengerutkan keningnya saat mendengar pertanyaan dari gadis yang ada didepannya ini.

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang