Begin

4.9K 589 72
                                    

"Yoora.."

Yoora mengerjap saat Jungkook baru saja memanggil namanya. Ia juga melihat kearah tangan Jungkook yang masih memegang tangannya dengan sangat erat. Desiran angin berhembus menerpa keduanya membuat rambut Yoora yang sengaja digerai terbang menutupi wajahnya.

Jantung gadis bermata bulat itu mulai berdegup dengan tak beraturan tak kala Jungkook merapikan kembali helaian rambutnya dan menyelipkannya dibelakang telinga Yoora. "A-apa yang ingin kau katakan?" ujar Yoora dengan gugup karena tatapan teduh yang diberikan Jungkook padanya.

"Palli! Aku tak punya banyak waktu." Yoora menunduk, ia tak berani untuk menatap mata teduh itu. "Ayo." masih dengan menunduk Yoora mengernyit saat mendengar kalimat yang dilontarkan oleh pria itu.

"Ayo kita perbaiki semuanya." Yoora mendongak. Matanya kembali bertemu dengan mata Jungkook yang sama seperti tadi. Apa maksudnya ini? Apa yang mau diperbaiki? Yoora tak mengerti sama sekali.

"Ah, kyeopta." Jungkook mencubit gemas pipi Yoora saat melihat ekspresi kebingungan yang tercetak jelas diwajah gadis bermarga Yoon itu. "He?" Yoora memiringkan kepalanya. Ada apa dengan pria ini? Apa ia salah minum obat?

"Bagaimana?" tanya Jungkook yang semakin membuat Yoora tak mengerti sama sekali. "Kita perbaiki semuanya. Kita mulai dari awal seperti dulu lagi. Dan aku akan menceritakan alasan aku melakukan hal menjijikan itu dua tahun yang lalu." Yoora mulai mengerti kearah mana pembicaraan Jungkook.

Benarkah ia akan menceritakan semuanya? Hal itu membuat Yoora sedikit ragu. Ia ragu, apa mungkin itu bisa dilakukan? Apa bisa kisah cinta yang manis terulang kembali? "Aku-"

"Yoora.." keduanya langsung melihat kearah pintu. Di sana sudah berdiri sosok Mingyu yang terengah-engah. "Ah, apa aku mengganggu?" Yoora langsung melepas pegangan tangan Jungkook di tangannya. Membuat Jungkook merasa kesal.

"Pelatih Kang mencarimu." ucap Mingyu sedikit canggung. Ia jadi tidak enak sendiri karena telah mengganggu Yoora dan Jungkook. "Ah baiklah." Yoora pun segera menuruni satu persatu anak tangga tanpa mengucapkan apapun pada Jungkook.

Setelah itu Mingyu mengikuti Yoora dari belakang setelah sebelumnya menepuk bahu Jungkook. "Arrgghhh..." Jungkook mengacak rambutnya asal.

****

Yoora melambai kearah Jeonghan yang tengah menyenderkan punggungnya di pintu mobil mewahnya. Pria itu ikut melambai seraya memamerkan senyuman manisnya yang bisa membuat wanita manapun bertekuk lutut di hadapannya.

"Tumben sekali oppa keluar malam-malam begini." ujar Yoora seraya mengeratkan jaket tebalnya. "Udara di luar sangat dingin. Ayo cepat masuk." setelah membuka pintu mobil, Jeonghan langsung mendorong sang adik untuk segera masuk ke dalam mobil sedan hitamnya.

Setelah mobil yang ditumpangi oleh Yoora dan Jeonghan menjauh, Jungkook melajukan motornya menuju halte bis terdekat berharap Yoora masih menunggu bis di sana. Tapi Jungkook sedang tidak beruntung saat ini, pasalnya ia tidak dapat menemukan sosok gadis mungil itu di sana.

Mau tak mau Jungkook kembali melajukan motornya menuju rumahnya. Tak butuh waktu lama, Jungkook telah sampai di depan gerbang rumahnya. Sudah ada mobil Taehyung di sana yang berarti sepupunya itu sudah berada di rumah setelah melepas penat setelah seharian berada di kantor dengan tumpukan kertas yang membuatnya pusing.

"Aku pulang." ujar Jungkook setelah ia memasuki rumahnya setelah sebelumnya ia meletakkan helm di sebelah rak sepatu. Taehyung yang mendengar suara Jungkook, bergegas menghampirinya yang masih berdiri di depan pintu.

Taehyung langsung mengendus seluruh tubuh Jungkook. "Yah! Aku tidak minum. Bisakah kau menjauh?" Jungkook mendorong kepala Taehyung hingga pria itu hampir terjungkal kebelakang.

"Ada apa dengan wajahmu?" tanya Taehyung seraya mengangkat wajah murung sepupunya itu. "Ah sudahlah, kau membuat moodku semakin jelek hyung." usirnya dengan cepat. Jungkook kembali melanjutkan langkah kakinya menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Sementara itu Taehyung masih diam di tempatnya seraya menggidikkan bahunya acuh. Ia pun kembali masuk ke dalam kamarnya untuk kembali membaca komik yang sudah dipastikan tengah berserakan di atas kasurnya.

Jungkook langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur dan mencampakkan jaketnya dengan asal. Jungkook mengambil ponselnya yang berada di dalam saku dan langsung mencari kontak seseorang di sana.

Yoora

'Apa kau sudah tidur?'
Send

Lima menit berlalu dan Jungkook belum juga mendapat balasan dari gadis itu. Jungkook menyerah, ia lalu menekan tombol kunci pada ponselnya dan meletakkan benda persegi panjang itu dengan asal.

Drrrtt... Drrtt...

Dengan cepat Jungkook mengambil ponselnya dan memasukkan beberapa digit angka untuk membuka kunci ponselnya. Senyumannya langsung mereka saat membaca pesan dari wanita yang sedang memenuhi pikirannya.

'Belum.'

Balasan yang sangat singkat itu membuat senyuman Jungkook semakin merekah hingga gigi kelincinya terlihat. Kalian pasti akan berpikir bahwa ia sudah gila.

Hal ini pernah terjadi pada Jungkook saat ia masih masa pendekatan dengan Yoora dulu. Ia rela datang ke kelas Yoora hanya untuk meminta nomor ponsel gadis itu. Dan Jungkook terus saja mengirim pesan pada Yoora setiap malam.

'Apa yang ingin kau katakan tadi? Di atap.'

Senyuman itu kembali merekah saat pesan singkat itu kembali masuk ke ponselnya. Dengan cepat jari-jarinya bergerak dengan lincah di atas layar ponselnya.

'Saranghae.'

****

Kira-kira gimana ya ekspresi Yoora waktu dapat balasan kayak gitu dari Jungkook.
Jawabannya ada di next chapter ^^
So ditunggu yah ^_^

Don't forget to vote and comment yah ^_^

Xoxo
Pi

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang