Annoyed

7.5K 931 29
                                    

Hari itu telah datang. Yup, olimpiade matematika akan dilakukan hari ini. Hal itulah yang membuat gadis cantik ini tak henti-hentinya membuang nafasnya kasar.

Ia terlihat gugup sekarang. Walaupun guru Kim sudah menenangkan dirinya sejak tadi. Sangat berbeda dengan Jungkook, pria itu terlihat biasa saja. Sebenarnya Yoora juga bingung kenapa Jungkook bisa setenang itu sekarang.

"Mau berkeliling?" Yoora menoleh kearah Jungkook yang tengah menyenderkan tubuh atletisnya disalah satu tembok. Mungkin ia harus menerima tawaran itu agar rasa gugupnya dapat berkurang.

Tanpa perlu bertanya sekali lagi, gadis itu menganggukkan kepalanya dengan mantap. Saat ini mereka sedang berada di Paran High School. Tempat dimana olimpiade berlangsung.
Ini pertama kalinya bagi Yoora mengunjungi tempat itu.

Gadis itu mengikuti Jungkook yang berjalan tak jauh berjalan didepannya. Tempat ini tidak ada bedanya dengan tempat lain karena Jungkook masih saja dikejar oleh ratusan gadis.

Yoora yang berada dibelakangnya merasa risih dengan teriakan beberapa orang gadis yang ada dibelakangnya. Entah kenapa tiba-tiba saja beberapa gadis itu semakin mendekat kearah Jungkook.

Sehingga mau tak mau Yoora harus pergi dari tempat ini atau seragamnya akan robek. Gadis itu melangkahkan kakinya menuju salah satu bangku yang berada tepat dibawah sebuah pohon yang tak ia ketahui apa namanya.

Ia mendudukkan tubuhnya disana. Matanya membulat saat tak dapat menemukan Jungkook dengan gerombolan gadis itu disana. Baiklah, ini tidak baik. Seharusnya tadi dirinya tidak mengambil keputusan ini. Tapi jika tidak, maka ia akan mengikuti olimpiade dengan keadaan yang memprihatinkan.

Baikalah, ia sendirian sekarang. Guru Kim tengah sibuk bertemu dengan beberapa pendaftaran yang harus diurus ulang sebelum olimpiade itu dilaksanakan dua jam lagi.

"Hah.." Yoora tersentak ketika mendnegar suara seseorang yang baru saja mendudukkan dirinya tepat disebelah Yoora. Ia melirik sekilas kearah orang itu.

Ternyata orang yang duduk disebelahnya adalah seorang pria. Pria berkulit putih dengan rambut coklatnya yang terlihat berantakan.

"Eoh?" Yoora semakin terkejut saat tatapan matanya bertemu dengan pria itu. Cepat-cepat ia melihat ketempat lain.

"Kau, ikut olimpiade disini juga?" tanya pria itu. Yoora hanya mengangguk tetapi ia masih belum berani melihat kearah pria itu.

"Hey, jika sedang ada orang berbicara lihatlah kearah orang itu." dengan ragu ia memberanikan dirinya untuk melihat langsung wajah pria itu.

"Aku Byun Baekyun, tapi kau bisa memanggilku Baekhyun saja." pria bernama Baekhyun itu menjulurkan tangannya tepat kedepan wajah Yoora.

Tapi Yoora hanya menunduk pelan sebagai balasan salam pria itu.

"Yoora imnida." ia juga menunjukkan senyuman terbaik yang dimiliki olehnya.

"Kau sendirian? Kudengar olimpiade ini harus diikuti dua orang." tangannya mengeluarkan setangkai permen rasa strawberry dari dalam kantongnya.

"Aniya, tadi aku bersama temanku dan guruku." rasa takut yang tadi menyelimuti gadis itu telah menguap entah kemana. Buktinya ia sekarang dapat berbicara panjang lebar dengan orang yang baru saja ditemuinya lima belas menit yang lalu.

"Tapi dimana mereka?" tanya Baekhyun lagi seraya membuka bungkus yang masih menutupi permen itu.

"Temanku sedang dikejar oleh beberapa orang gadis dan guruku sedang mengurus pendaftaran ulang." lagi-lagi Baekhyun mengangguk mengerti.

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang