"Tok tok tok.." terdengar bunyi seseorang mengetuk pintu.
"Siapa itu?" frankestein yang tengah membaca buku langsung beralih dari kegiatannya.
"Ini aku, Lascrea" jawab Lascrea singkat yang masih berdiri didepan pintu. Frankestein lalu membuka kan pintu itu untuk Lascrea.
"Oh, Lascrea.. ada apa kau sampai datang kemari lord?"tanya frankestein sambil mempersilahkan lascrea masuk.
"Aku ingin menemui raizel" jawabnya langsung to the point.
"Oh, begitu.. baiklah, akan kuantar kau menemui tuan" kata frankestein.
Frankenstein mengantar Lascrea ke kamarnya Raizel, lalu meninggalkan mereka berdua di sana. setelah berdiam ria cukuplama, Lascrea mulai membuka pembicaraan dengan raizel."Raizel, bagaimana.. keadaamu?"tanya lascrea.
"Aku baik - baik saja..tak ada yang perlu di khawatirkan.." jawab Raizel tanpa menatap Lascrea.
"Jangan berbohong padaku..kau pasti sedang sakit.." ucap lascrea yakin.
Raizel terdiam mendengar perkataan lascrea sambil menutup mulutnya. Seakan - akan ada sesuatu yang di sembunyikannya. melihat hal itu membuat lascrea bingung.
"Apa yang kau lakukan Raizel?" tanya lascrea.Raizel masih diam saja dan tak menjawab pertanyaan lascrea. Hal itu membuat lascrea semakin bingung pada Raizel. Karena bingung dengan sikapnya Raizel, tiba - tiba saja lascrea langsung mendekatinya dan memutar balikkan tubuh raizel. Lascrea sangat terkejut melihat mulut raizel yang penuh darah.
"A..aku baik - baik saja" Raizel dengan cepat. membuang muka.
"Baik - baik saja katamu?! bagaimana bisa kau terus menyembunyikan rasa sakitmu sendiri?!" entah karena panik, khawatir atau apa, Lascrea menaikkan nada bicaranya."Maafkan aku Raizel..kau terluka karena menyelamatkan kami dan lukedonia. seharusnya aku yang harus menjaga mereka, tapi aku tak cukup kuat untuk melakukan itu.." tutur lascrea dengan nada sedih.
"Tidak,semua ini memang tanggung jawabku sebagai seorang Noblesse.." kata Raizel sambil kembali membalikkan badan ke arah jendela.
Tiba - tiba saja lascrea memegang tangan raizel, dan membuat Raizel melirik lascrea dengan bingung.
"Raizel, aku..ingin mengatakan sesuatu padamu. tapi tidak disini" kata lascrea sambil melepaskan pegangannya."Apa yang ingin kau katakan?"
"Umm, bisakah kita pergi ke tempat lain? aku tidak ingin siapapun mendengar pembicaraan kita.." kata lascrea dengan wajah yang me-merah. Mendengar hal itu,membuat Raizel semakin bingung. Hari ini sikap lascrea benar benar berbeda dari biasanya. ia hari ini terlihat sangat cantik dan rapi.
"Terserah kau saja.." jawab raizel singkat dengan wajah yang juga sedikit me-merah.
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Noblesse
FanfictionCadis Etrama Di Raizel, bangsawan termulia diantara yang termulia. seorang Noblesse yang dingin dan tak berperasaan, akhirnya menemukan seorang wanita yang istimewa untuknya. Erga kenesis di Lascrea, wanita itu pun mencintainya. entah bagaimana, sej...