#Other Problems

2K 137 11
                                    

Raizel dan lascrea berjalan menuju rumah masing - masing setelah cukup
Lama berjalan - jalan. Tak terasa sudah 3 jam mereka berkeliling lukedonia. Raizel telah siap disambut Frankestein, Regis, Seira,dan Rael yang tengah menunggu sang Noblesse kembali. Sedangkan lascrea seperti biasa disambut para kepala keluarga yang selalu berdiri di tepi jalannya.

Raizel membuka pintu mansionnya. Frankestein langsung membungkuk hormat kepada tuannya. Raizel akhirnya masuk dan menuju ke kamarnya dan melepas lelah yang selama ini ditahannya. Ia kemudian duduk di kursi hitamnya sambil menatap keluar jendela seperti yang biasa dilakukannya. Frankestein datang ke kamar tuannya dengan membawa secangkir teh panas untuk raizel. Raizel kemudian mengambil teh itu dan meminumnya.

"Frankestein.. Apa sebaiknya kita kembali?" tanya Raizel membuka pembicaraan.

"Tapi..bagaimana dengan kondisi tuan? Tuan masih belum sepenuhnya pulih untuk melakukan perjalanan jauh.." tanya frankestein balik.

"Aku sudah tidak apa - apa sekarang.. Perlahan semua akan membaik seperti biasanya.. Yang harus kita pikirkan sekarang adalah mereka, kita tidak tahu apa yang terjadi disana selama kita pergi.." jelas Raizel.

"Baiklah tuan..Besok kita akan kembali" kata frank.

Akhirnya hari esok tiba. Raizel,frank,regis,rael dan seira bersiap untuk kembali ke dunia manusia. Saat mereka keluar dari mansion Raizel,lascrea memandangi mereka dari jendela kastilnya yang tinggi. Sontak lascrea langsung berlari menuruni tangga dan keluar istana.

Tapi langkahnya terhenti. Ia merasa tidak enak menghentikan Raizel yang ingin kembali,walaupun sebenarnya Lascrea ingin ikut dengan mereka. Raizel sebebarnya juga menunggu lascrea. Ia berjalan perlahan menunggu seseorang yang memanggilnya. Tapi yah, memang begitu para bangsawan. Penuh dengan wibawa dan harga diri tinggi.

Akhirnya setelah lama menunggu dan tidak ada apapun, Raizel memutuskan untuk berjalan lebih cepat dan meninggalkan lukedonia. Lascrea yang berdiri di depan istana itu, hanya bisa melihat kepergian Raizel dan semuanya dari jauh. Ia mengambil beberapa langkah mundur, kemudian masuk perlahan ke dalam istana dengan wajah datar.

Lascrea segera duduk di tahta sambil menopang dagu. "Untung saja para kepala keluarga tidak melihatku tadi" katanya di dalam hati.

Sementara itu, tao dan takio yang baru mengetahui bahwa frank,raizel dan yang lainnya akan pulang,malah merasa cemas.

"Takio..menurutmu bagaimana kita menjelaskan semuanya pada frankestein?" tanya tao pada rekannya itu.

"Aku juga tidak tahu.. Sampai sekarang M-21 belum bisa ditemukan.. Entah apa yang kaum warewolf itu lakukan padanya.." jawab takio.

"Aku benar - benar bingung.. Jika mereka mengetahui ini maka mereka semua pasti akan terkejut dan bertarung dengan kaum warewolf.. Apalagi jika tuan Raizel mengetahuinya.. Ia pasti akan bertarung lagi,walaupun ia tahu bahwa dirinya baru saja membaik setelah keadaannya yang sempat memburuk.." ucap tao.

Kedua orang itu terdiam memikirkannya. Di satu sisi hanya mereka yang dapat menemukan M-21, tapi disisi lain mereka pasti akan terkejut dengan semua ini. Tepat di saat itu, suara bel berbunyi. Sepertinya ada seseorang yang datang.

Tao membuka pintu dan ternyata orang yang datang adalah Raizel dan Frankestein, bersama dengan Rael,regis dan seira.

"Oh..bos, kau sudah kembali" kata tao terkejut. Frank dan Raizel akhirnya masuk ke rumah itu.

"Tao, apa selama aku pergi ada masalah?" tanya frankenstein kepada tao.

"Em..itu,anu.. Semuanya baik - baik sa-" kata tao terhenti.

"Semuanya tidak baik - baik saja.. M-21 dibawa para warewolf untuk dijadikan bahan eksperimen" ucap takio jujur.Tiba - tiba semua orang langsung terkejut.

"APA?!!" Kata Frankestein dan semuanya kecuali Raizel. Mereka semua sangat terkejut dengan apa yang mereka dengar. Padahal Raizel baru saja sembuh, tapi sekarang M-21 dibawa oleh para warewolf itu. Raizel terdiam, memikirkan apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan M-21. Kemungkinan besar satu - satunya jalan adalah bertarung dengan kaum warewolf, dan mungkin juga bertarung dengan muzaka.

***

"Apa yang akan kau lakukan?! Lepaskan kami!!!" teriak seorang pria berambut abu - abu yang ditahan sebagai bahan eksperimen.

"Sudahlah.. Percuma saja kau berteriak seperti itu.. Kaum werewolf sudah mulai gila sekarang.." ucap seorang pria disampingnya yang juga dijadikan sebagai bahan eksperimen.

"Kentas.. Kau adalah bagian dari mereka.. Kenapa kau tidak menyuruh mereka berhenti?!" kata pria berambut abu - abu itu yang tidak lain adalah M-21.

"Seperti yang kau lihat.. Aku bukan siapa - siapa lagi "bagi mereka. Mereka bahkan menjadikan para werewolf lain sebagai bahan eksperimen hanya dengan alasan untuk kepentingan kaum werewolf yang tidak masuk akal" ucap kentas,yang merupakan salah satu dari kaum werewolf tapi ia tak sejahat dan se-serakah kaumnya.

Kentas dan M-21 ditawan dan dikurung di lab untuk dijadikan sebagai bahan eksperimen oleh kaum werewolf. Kaum werewolf ingin menjadi lebih kuat diantara para bangsawan lainnya. Dan keinginan itu sekarang sedang berusaha diwujudkan oleh lord kaum werewolf yang baru, dan menggantikan posisi muzaka sebagai lord kaum werewolf.

***

Tiga hari berlalu. Tapi Frank,Raizel, dan yang lainnya juga belum bisa menemukan keberadaan M-21. Sekarang, mereka sedang berkumpul di ruang tengah, memikirkan cara untuk menemukan M-21.

"Bagaimana ini.. Sudah tiga hari berlalu tapi kita masih belum bisa mendapatkan informasi tentang keberadaan M-21.." ucap tao membuka pembicaraan.

"Sepertinya, kita harus tanyakan ini kepada salah satu kaum werewolf.. Mereka pasti tahu sesuatu tentang M-21 dan eksperimen - eksperimen yang kaum werewolf lakukan.." kata seira.

"Ya, itu benar" sahut regis.

"Tapi apakah mereka akan sebegitu mudahnya memberi tahu kita? Apakah ada satu werewolf saja yang dapat kita percaya selain M-21?" tanya Rael. Semua orang terdiam. Tak ada satupun yang tahu jawabannya. Tapi ada satu orang, yang akhirnya membuka mulut setelah sekian lama diam.

"Muzaka.." jawab Raizel.

"Ya, itu benar.." sahut frankenstein.

"Tapi.. Apakah benar dia bisa dipercaya? Apakah dia mau membantu kita walaupun harus berperang melawan klan-nya sendiri? Belum lagi akhir - akhir ini dia tidak dapat mengendalikan dirinya.. Aku hanya khawatir dia akan memaksa anda lagi untuk bertarung dengannya" ucap takio.

"Aku yakin.. Dia takkan melakukan itu. Aku sudah bicara padanya saat kami terakhir kali bertemu.. Dan dia sekarang sudah bisa mengendalikan dirinya" jawab Raizel.

"Sepertinya itu bagus, kita akan mendapatkan informasi darinya dan dapat meminta kerja samanya.." timpal tao.

"Besok, aku akan pergi menemui muzaka" kata frank.

"Aku ikut denganmu.." ucap raizel.

"Baiklah tuan..aku tak bisa menolak keinginanmu" jawab frank.

BERSAMBUNG...









The Story Of NoblesseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang