#LascreaPOV
Aku merebahkan tubuhku di tempat tidur. Senyum di wajahku ini tak kunjung hilang. Aku berguling - guling sambil berteriak sangat pelan saking senangnya. Wajah tampannya itu selalu saja menghantui ku. Seumur hidupku aku tak pernah sampai seperti ini. Aku mungkin sudah mulai gila sekarang. Aku kembali teringat kata - katanya tadi saat ia mengantarku kembali ke istana.
-Beberapa waktu sebelumnya-
"Lascrea, tunggu.." ucap Raizel menahanku.
"Ya? Ada apa? Kau butuh sesuatu?" ucapku perhatian padanya. Ia lalu menatap mataku dan memegang lenganku perlahan, membuatku terpaku karena nya. Namun tak lama kemudian, kepalanya menunduk dan matanya terlihat sendu.
"Lascrea.. Berjanjilah padaku.. Kau akan selalu bersamaku,.. menemaniku.., dan menyelamatkanku jika suatu saat aku telah tenggelam dalam emosiku.." tutur nya kepadaku.
"Tentu saja Raizel.. Mengapa kau berkata seperti itu?" tanyaku padanya.
"Aku.. Hanya takut.. Aku akan melakukan kesalahan yang sama, seperti yang aku lakukan pada Archanda.. Karena kemarahanku, aku tak bisa mengendalikan diriku.." jawab pria lugu itu.
Aku kasihan melihatnya. Melihatnya sedih juga membuatku terluka. Aku kemudian mengangkat wajahnya, membuatnya kembali menatapku. Dengan tegas, aku menjawab perkataanya.
"Raizel.. Pertama, apa yang kau lakukan tidaklah salah. Kedua, mana mungkin aku membiarkanmu melakukan hal yang salah? Aku akan berdiri dihadapanmu, menantangmu untuk melakukan kesalahan di depanku.. Berani?" kataku sambil tersenyum berusaha menghiburnya. Ia tersenyum mendengar perkataanku.
Ia mendekat padaku, Membuat jarak diantara kami semakin mengecil. Aku bingung harus berkata apa. Aroma wangi tubuhnya semakin menusuk hidungku. Ia sangat tampan. Ia dekat padaku, membuatku dapat dengan jelas melihat matanya. Nafasnya yang hangat mengenai diriku. Aku tak tau apa yang akan dia lakukan. Jantungku berdebar kencang.
Aku seakan tenggelam dalam cinta. Aku tetap terdiam saat ia mulai mendekatkan wajahnya padaku. Bibirnya itu loh.. Yang membuatku terfokus padanya.
"Astaga.. Apa dia mau menciumku?" tanyaku dalam hati.
"PRAANG!!!" suara sebuah kendi pecah. Kami langsung terkejut, lalu mencari sumber suara itu. Aku berbalik. Alangkah aku sungguh terkejut saat kulihat ada Rosaria dibelakangku.
"Sejak kapan dia disana? Apa dia melihat semuanya? Aduh, aku harus bagaimana sekarang? Apa yang harus aku katakan?" batinku ketakutan.
Belum sempat aku berkata, dia sudah pergi sambil tersenyum. Di tengah larinya itu, ia berbalik menatapku dan bilang sesuatu padaku.
"Tenang saja lord! Rahasiamu aman ditanganku!!" katanya lantang. Pipiku langsung merah karenanya.
"Gawat.." ucap Raizel.
***Back to story***
Aku kembali tertawa saat mengingatnya. Hari ini aku sungguh bahagia. Sekarang semua masalahku telah hilang. Aku sudah lega sekarang. Besok malam, adalah saatnya untuk melakukan peristiwa bulan merah yang akan dilakukan oleh Raizel. Aku harus terlihat secantik mungkin.
Aku bangun dari tempat tidurku. Aku melangkah ke lemari bajuku dan membukanya. Aku ingin memilih baju yang tepat, namun apa dayaku. Semua baju di lemariku sama saja. Berwarna hitam polos dengan jubah anggun. Menyerah soal baju, aku memikirkan cara lain. Aku langsung duduk di depan meja riasku. Jika aku tidak bisa tampil cantik dengan gaun, aku akan tampil cantik dengan wajahku. Tapi aku tak tau caranya bersolek.
![](https://img.wattpad.com/cover/79559586-288-k661146.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Noblesse
FanfictionCadis Etrama Di Raizel, bangsawan termulia diantara yang termulia. seorang Noblesse yang dingin dan tak berperasaan, akhirnya menemukan seorang wanita yang istimewa untuknya. Erga kenesis di Lascrea, wanita itu pun mencintainya. entah bagaimana, sej...