"Frankestein?!!!" gumam Lascrea saat melihat seorang pria dengan rambut blonde mulai mendekat.
"ada apa ini? aku baik - baik saja? kenapa Vallen berhenti?" batin Lascrea.
Lascrea menoleh ke arah Vallen.
Dan betapa terkejutnya Lascrea ketika melihat Dark Spear telah membuat dada Vallen penuh dengan darah hitam. Frankestein pasti menyerangnya. Lascrea segera menghindar sejauh mungkin dari jangkauan Vallen yang masih meringis kesakitan karena dark spear menembus dan mengisap kekuatan tubuhnya.
"Ugh! dasar sial!! kau, pria yang waktu itu kan?! berani - berani nya kau menghalangiku!!!" ujar Vallen yang mencoba melepas tusukan dark spear dari dada nya. namun semua usaha nya itu sia - sia, Frankestein telah sangat murka dengan apa yang baru saja dilihatnya.
"Hoho.. jadi kau mau menantangku, nona? dengan senang hati.." Frankestein menyeringai.
"Dasar kau bodoh, Vallen! mengapa aku mengatakan itu sih?! sial, aku harus menghadapi pria gila ini sekarang" batin Vallen.
Hup!
"AAAAAAKKKHHHHH!!!!!!!" Vallen menjerit kesakitan.
"Bagaimana? aku sudah melepas Dark Spear darimu.. seharusnya kau senang, bukan? Oh iya, itu pasti sakit.." ucap Frankestein sambil menggenggam Dark Spear ditangannya.
"Cih, aku tidak punya urusan denganmu! kenapa kau ikut campur dalam irusan kami, hah?! memangnya siapa kau punya hak ikut camp-" perkataan Vallen terpotong.
"Karena pertarungan kalian ini menyangkut tuanku.. seharusnya aku yang bertanya, apa hak mu menghalang - halangi dua orang yang saling mencintai? kau pikir siapa dirimu?.." ujar Frankestein yang mulai memanas lagi.
Vallen terdiam. ia bingung harus menjawab apa. Ia benar - benar kesal dengan kata - kata yang terlontar dari mulut seorang Frankestein. saat ini ia hanya bisa terduduk sambil menahan rasa sakit di dadanya yang tak kunjung reda. padahal Crombell sudah melakukan banyak sekali eksperimen untuk kecepatan Vallen dalam pemulihan.
"Boom!"
Saat Frankenstein sedang lengah, Adesie melemparkan puluhan Bom tanpa henti pada Frankestein. Frankestein yang kaget pun spontan berbalik, namun pandangannya tertutup debu yang disebabkan oleh bom asap milik Adesie.
"F**k! siapa itu yang berani menyerangku?!!" Frankestein mengumpat.
Vallen yang merasa ada peluang, ia segera berdiri dan menghampiri Frankestein sambil memegang Dark Mage Weapon ditangannya. ia berencana untuk menyerang pria itu dari belakang, tanpa sepengetahuan dari Frankestein.
Sementara karena serangan berturut - turut dari Adesie, Frank berusaha menghindar dengan teleportasinya. dan saat Vallen hendak mengayunkan senjatanya untuk menyerang Frank, pada saat itu juga Frank menghilang dan Bom yang dilemparkan Adesie untuk Frank malah mengenai mata Vallen. alhasil matanya dibanjiri darah dan Dark Mage Weapon yang ia genggam langsung menghilang.
"BODOH!!! APA YANG KAU LAKUKAN ADES!!! KENAPA KAU MENYERANGKU?!!!" - Vallen.
"Astaga!! M-maaf nona Vallen! aku tidak sengaja.." ucap Adesie yang sudah sangat ketakutan.
Frankestein menghampiri Lascrea yang masih terpojok di dinding dengan kepala penuh darah. Rasa sakit dan lelah terlihat jelas dari wajah wanita itu. Frankestein lalu memanggil Lascrea dan membuat Lascrea menoleh.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Noblesse
Hayran KurguCadis Etrama Di Raizel, bangsawan termulia diantara yang termulia. seorang Noblesse yang dingin dan tak berperasaan, akhirnya menemukan seorang wanita yang istimewa untuknya. Erga kenesis di Lascrea, wanita itu pun mencintainya. entah bagaimana, sej...