Raizel dan lascrea melihat ke sekeliling mereka. Suasana di sana sangat sunyi dan menyeramkan. Burung - burung berterbangan dari pohon - pohon gelap dan rimbun di hutan itu. Bulan purnama memancarkan cahayanya yang begitu terang berwarna merah darah. Awan hitam menutupi langit malam yang indah bagaikan kebahagiaan yang telah hilang ditelan bumi.
Rasa tegang menyelimuti kedua orang itu. Tak lama kemudian terdengar suara ledakan besar di belakang mereka.*DUARR!!!*. Lascrea dan Raizel sangat terkejut dengan suara ledakan itu. Mereka berdua menoleh ke arah suara itu dan melihat pemandangan yang sangat membingungkan. Keduanya terdiam tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
"Arrend?!" Ucap keduanya serempak. Tiba - tiba sekelompok kelelawar berkumpul di hadapan mereka, lalu berubah wujud menjadi seseorang. Itu adalah Arrend."kalian sudah datang" sambut Arrend. "Apa lagi yang akan kau lakukan?!!" tanya lascrea dengan serius. "Haruskah kuberitahu kalian?" jawabnya ketus. Ia mengangkat jarinya dan membuat sebuah dinding pelindung disekitar hutan itu. Raizel dan lascrea yang menyaksikannya sungguh terkejut.
Arrend membuat dinding itu agar Raizel dan Lascrea tidak bisa meminta bantuan dan lari dari pertarungan itu. "Sekarang.. Majulah" ucap Arrend kepada Raizel.Raizel melepas segel kekuatannya dan mulai berjalan untuk bertarung melawan kakaknya itu. Namun tiba - tiba saja lascrea memegang tangan Raizel sebentar, dan membuat Langkah kaki Raizel sempat terhenti. Lascrea maju 2 langkah untuk menyamakan posisi nya dengan Raizel sambil memegang Ragnarok di tangannya. "Biar aku saja.." katanya sambil menatap Raizel. Raizel terdiam."Kumohon...ini perintah dariku.." katanya memaksa Raizel menyetujuinya.
Lascrea akhirnya bertarung dengan Arrend. Arrend hanya tersenyum licik dan memiliki niat busuk dihatinya.
"Ini bagus..aku akan mengalahkan dan menyerap kekuatanmu terlebih dahulu sebelum bertarung dengannya" ucapnya di dalam hati. Lascrea dan Arrend saling menyerang. Lascrea mengaktifkan Ragnarok dengan kekuatan penuh, namun masih belum sempurna karena Ragnarok miliknya sudah Ia bagi dengan Raizel. Meskipun begitu, ia tak mau menyerah dan terus berusaha. Arrend membuat blood field dengan kekuatan miliknya sama seperti yang biasa Raizel lakukan. Mata keduanya bersinar merah darah dengan penuh amarah dan kebencian.Lascrea dan Arrend saling berlari dan menyerang menggunakan pedang dan kekuatan mereka. Arrend menyerang lascrea dan berhasil melukai pipinya. Sementara itu Raizel yang ingin membantu tak bisa melakukan apapun karena sang lord telah memintanya untuk tidak bertarung. Hal ini menciptakan dilema dalam benaknya. Arrend terus menghindari serangan lascrea. Lascrea telah membuang begitu banyak kekuatannya dan berhasil dihindari Arrend. Arrend terus menikmati pertarungannya sementara lascrea sudah kewalahan.
*DUARR!!!* ledakan kali ini begitu dahsyatnya sehingga membuat lascrea terpukul keras dan Raizel ikut terluka. Debu - debu tanah menutupi seluruh pandangan. "Ugh!!". lascrea mengeluhkan rasa sakitnya. Sementara Raizel yang tidak ikut bertarung juga terluka walau tidak terlalu parah. "Aku tidak boleh membiarkan hal ini terjadi.. aku harus melakukan sesuatu.." Katanya dalam hati. Lascrea berusaha bangkit kembali. Namun Arrend langsung menjatuhkannya lagi dan membuatnya terduduk di tanah. Arrend membuat blood sword dan menodongkannya kepada lascrea. Dengan tatapan penuh kepuasan ia menatap lascrea. Ia mulai menggerakkan blood sword nya dan akan membunuh lascrea, namun tiba tiba tangannya terhenti dan membuatnya bingung.
"Apa ini?!!" katanya dengan nada tinggi. Ia melihat ke belakangnya dan melihat Raizel yang berdiri tegap di depannya. "Jadi kau ingin menyelamatkannya,Raizel?" Lascrea yang tadi menutup matanya langsung membuka matanya saat mendengar nama Raizel. Lascrea langsung berdiri dan menjauh dari jangkauan Arrend dengan tangan yang berlumur darah. Raizel kemudian langsung menyerang Arrend dengan pedang suci milik keluarga Noblesse yang ia bawa bersamanya. Arrend berhasil terluka walaupun tidak parah karena dia hanya terkena hembusan angin dari pedang itu. Arrend sangat terkejut melihat pedang itu. "Bagaimana mungkin ayah dan ibu mewariskan soul weapon kepada anggota keluarga termuda?" Ucapnya kesal dalam hati. Mereka berdua pun bertarung. Raizel kali ini tidak segan segan menghabiskan energi kehidupannya. Sedangkan Arrend sedang terbakar emosi mengingat kejadian - kejadian yang lalu yang dia anggap tidak adil baginya. Raizel mengerahkan kekuatannya dan menyerang Arrend. Arrend terus menghindar dari serangannya Raizel. Raizel terus menyerangnya tanpa henti sampai akhirnya serangan Raizel berhasil mengenai Arrend. Arrend akhirnya berhenti bermain -main dan mulai serius bertarung melawan adiknya. Lascrea yang melihat Raizel bertarung seperti itu, mulai kembali merasa cemas dan takut terjadi sesuatu pada Raizel..
BERSAMBUNG...
![](https://img.wattpad.com/cover/79559586-288-k661146.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Noblesse
FanfictionCadis Etrama Di Raizel, bangsawan termulia diantara yang termulia. seorang Noblesse yang dingin dan tak berperasaan, akhirnya menemukan seorang wanita yang istimewa untuknya. Erga kenesis di Lascrea, wanita itu pun mencintainya. entah bagaimana, sej...