Raizel dan lascrea akhirnya memutuskan untuk pergi ke taman. mereka duduk di bangku dan terdiam untuk beberapa saat.karena merasa canggung raizel membuka pembicaraan mereka."Ada apa kau mengajakku kemari?"
tanya Raizel. "Aku ingin bicara denganmu.." jawab lascrea."Bicaralah.." sambung raizel.
"Apa kau.. menikmati kehidupan mu disini?"
"Ya" jawab Raizel singkat.
"Oh..begitu" timpal nya."Bagaimana dengan kehidupan mu?" tanya raizel balik.
"Semuanya sama seperti biasa.. tak ada yang berubah.." ia tersenyum. senyum yang menyiratkan kejenuhan.
Raizel melirik Lascrea sejenak, memperhatikan mata ruby nya yang menatap sendu. seperti seseorang yang menginginkan sedikit kebebasan dalam hidupnya. Ia tahu bahwa lascrea sebenarnya sangat tidak suka kesepian. Raizel sudah mengenalnya sejak kecil. Ia tahu bahwa teman perempuannya itu juga ingin hidup sedikit lebih bebas sepertinya, melepas kekangan yang ada dari etika dan tanggung jawab seorang lord."Apa yang kau pikirkan?" tanya lascrea yang baru sadar bahwa Raizel dari tadi memperhatikannya.Raizel yang dari tadi melamun tiba - tiba terkejut.
"Bukan apa apa"jawab raizel canggung.
"Raizel..apa kau pernah berharap untuk memutar balik waktu?" tanya lascrea untuk kesekian kalinya."Ya,aku pernah mengharapkannya sewaktu aku masih kecil. namun sekarang aku sudah mengerti bahwa itu tidak mungkin.."jawab raizel.
"Memangnya, apa yang ingin kau lakukan jika kau bisa kembali ke masa lalu?" tanya Lascrea penasaran.
Raizel terdiam sejenak. pertanyaan lascrea membuat Raizel teringat lagi kejadian - kejadian beratus - ratus tahun yang lalu. saat dimana kebahagiaan masih ada dalam hidupnya. lascrea masih menunggu jawaban dari raizel. tetapi melihat sikapnya, ia nampaknya tak ingin menjawab pertanyaan lascrea.
"Jika kau tak ingin menjawab pertanyaan ku, tidak apa - apa" ucap Lascrea. Raizel melirik lascrea sekilas lalu kembali menatap langit malam. diam seribu bahasa tanpa mengucapkan sepatah katapun. melihat bintang malam yang indah, membuka mulutnya yang sedari tadi diam.
"Kenapa kau sangat peduli padaku?kau tak seperti biasanya.." ucap Raizel. lascrea baru menyadarinya. Ia pun tak tahu mengapa dia begitu peduli bahkan khawatir pada raizel.
"Aku.. aku cuma khawatir padamu. biar bagaimana pun kau telah menyelamatkan lukedonia dan mempertaruhkan nyawamu demi kami. selain itu, kita juga sudah berteman dari kecil.." jawab Lascrea sedikit canggung."Kau masih mengingat persahabatan kita.." Raizel terkekeh pelan.
"Tentu saja. walaupun kita memang tidak terlihat seperti sahabat." balas lascrea dengan juga sedikit tertawa.Selama lima belas menit berikutnya mereka terdiam lagi. mereka berdua hanya menatap langit seakan tidak ada siapapun disamping mereka. namun entah kenapa Raizel malah memerhatikan wajah Lascrea yang terlihat sangat bahagia. bahagia karena apa, ia juga tidak tahu. tanpa sadar senyum tipis terukir diwajah tampan nya.
"Lascrea, hari ini kau sangat cantik.." gumam Raizel. kata - kata itu keluar begitu saja dari mulutnya. Tiba - tiba saja pipi lascrea langsung me-merah saat mendengar perkataan Raizel. mungkin ia lupa, bahwa Lascrea juga seorang bangsawan yang dapat mendengar suara sekecil apapun.
Lascrea melihat raizel dengan pipi yang makin merah, bahkan kali ini benar - benar merah layaknya kepiting rebus. Raizel menatap mata lascrea yang jernih dan begitu pula sebaliknya. Mereka terbuai dengan terpaan angin lembut yang menghampiri keduanya, terdiam namun dapat saling mengerti, menumbuhkan rasa ketertarikan dalam hati mereka.
Dalam sekejap Raizel mulai melupakan rasa sakitnya dan Lascrea mulai merasakan jantungnya berdetak cepat. Mereka tersadar dari tatapan mereka, kemudian memalingkan wajah mereka dengan malu - malu.
"umm.. Raizel, ini sudah larut malam. sebaiknya kita pulang dan istirahat" ucap Lascrea pelan dengan tangan yang mengepal erat untuk mengatasi rasa canggungnya.
"Astaga, ini memalukan sekali!" batin gadis itu.
"Y-ya.. baiklah.."jawab raizel sedikit tergagap. Mereka berdua akhirnya pergi kembali ke rumah frankenstein. Frankestein sudah menunggu lord dan tuannya itu.
"Oh, kalian sudah pulang.."ucap frankenstein menyambut mereka berdua."Ya.. kami sudah kembali" balas tuannya itu.
"Kalau begitu aku pamit untuk kembali ke Lukedonia" kata lascrea. "Ini sudah malam lord. jangan terburu - buru. istirahatlah di sini beberapa waktu jika kau mau.." tawar frankestein kepada lascrea."Tinggallah sebentar disini" sambung raizel. "Tapi, apa boleh-, maksudku.. apakah tidak apa - apa aku menginap semalam disini?" tanya Lascrea ragu.
"Tidak masalah, lord.. justru kami senang jika anda bersedia menginap disini" jawab frankenstein. "Baiklah.. Aku akan menginap disini" Lascrea akhirnya menginap di rumah frankenstein.
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Noblesse
FanfictionCadis Etrama Di Raizel, bangsawan termulia diantara yang termulia. seorang Noblesse yang dingin dan tak berperasaan, akhirnya menemukan seorang wanita yang istimewa untuknya. Erga kenesis di Lascrea, wanita itu pun mencintainya. entah bagaimana, sej...