#20

1.5K 120 3
                                        

#Lascrea POV

Aku membaca surat pemberian ayahku. Isi suratnya adalah;...

"Lascrea.. Jika kau sudah dewasa dan membaca surat ini.. Maka ingatlah tiap kata yang kau baca disini.. Karena isi dari tiap kalimat yang kutulis disini merupakan petunjuk untuk masalahmu.. Baiklah, langsung saja ke intinya.. Dinding - dinding kamarmu dihiasi corak - corak yang indah bukan? Tapi, maksud dari pembuatan corak itu sebenarnya adalah sebagai petunjuk untukmu.. Kau tahu peristiwa bulan merah, kan? Peristiwa dimana seluruh bangsawan menyucikan darahnya setiap 100 tahun sekali. Corak - corak yang ada pada tiap dinding kamarmu itu akan selalu bersinar setiap malam datang. Itu tandanya semua baik - baik saja. Namun, ingatlah Lascrea.. Jika suatu saat kau tak lagi melihat corak - corak itu bercahaya, maka.. Mungkin ada hubungannya dengan peristiwa bulan merah.. Dan, apabila semua itu terjadi, maka kaulah yang harus bertindak, Demi keselamatan para bangsawan, dengan melawan Archanda.."

Aku tiba - tiba berhenti membaca surat itu. Aku begitu terkejut saat membaca kata Archanda. Ya, Archanda, siapa bangsawan yang tidak mengenalnya? Seorang penguasa darah ke-2 setelah Raizel dan merupakan penguasa bulan merah. Pada awalnya, keluarga Noblesse terbagi menjadi dua, yaitu dari pihak Raizel dan Archanda. Katanya penyebab pecahnya hubungan antara dua keluarga ini disebabkan oleh kesalahpahaman yang terjadi antara kedua pihak, sehingga berakhir menjadi perpecahan. Aku melanjutkan membaca surat itu;..

"Lascrea,.. Mungkin kau terkejut mendengar kata - kata ku ini.. Tapi percayalah, kau, harus bertarung dengannya.. Karena segelnya sudah mulai retak sekarang. Dan, suatu saat jika kau ataupun Raizel melihat bulan tidak berwarna merah pada hari yang tepat,.. Maka bersiap - siaplah.. Karena itu tandanya Archanda telah terlepas dari segelnya.. Putriku, kuharap kau rela bertarung dengannya sepenuh hati, sekali lagi demi lukedonia dan semua kehidupan disini..".

Aku berhenti. Surat itu telah selesai ku baca. Menyisakan beribu pertanyaan dan emosi dalam benakku. Tanganku melemas. Surat yang aku genggam terjatuh dari genggamanku. Alisku mengerut khawatir. Aku mundur, lalu duduk di tepi tempat tidur bekas ayahku.Aku sedang berada di kamrnya sekarang. Raut wajahku yang serius terlihat jelas. Aku bertanya - tanya apakah semua yang aku alami bukanlah mimpi.

"Jadi, bagaimana sekarang?" tanyaku di dalam hati.

#Frankestein POV

Aku kasihan melihat Dean dan Artha yang diperlakukan seperti itu oleh lord mereka sendiri. Hati mereka sebenarnya tidak jahat. Tapi keadaan lah yang memaksa mereka melakukan ini. Aku tak mengerti cara kaum werewolf berpikir. Bagaimana bisa mereka mengorbankan kaum mereka sendiri untuk hal keji seperti ini? Bahkan sampah pun masih lebih baik daripada mereka. Rasa haus akan kekuatan,pujian,dan kekuasaan telah mengusir kebaikan dari hati mereka.

Nampak jelas raut wajah semua orang disini bersedih. Tuan terlihat begitu serius dan marah dengan semua yang terjadi, walaupun ekspresinya tetap sama saja. Muzaka terlihat begitu terpukul dengan fakta bahwa jantung M-21 merupakan jantung milik putrinya sendiri. M-21 juga terlihat sangat merasa bersalah atas semua yang terjadi. Dean dan Artha nampak sedih dan bingung harus melakukan apa. Dan aku sendiri bingung dengan perasaanku. Tapi yang jelas kami harus segera menyelesaikan masalah ini.. Harus..

#Author POV

Lascrea yang sedang kebingungan merasa frustasi terhadap apa yang terjadi. Ia menutup wajahnya dengan tangannya dan berfikir apa yang harus ia lakukan. Disisi lain, Raizel dan semuanya juga tengah dilanda permasalahan yang rumit. Raizel tetap diam tak bicara walau dalam hatinya ia sangat ingin membantu. Mereka sama - sama dilanda rasa bingung. Membuat keduanya merasa ingin terlepas dari segala beban dan masalah yang ada dipundak mereka. Seperti manusia, mereka ingin hidup bebas. Mereka ingin mengutarakan keinginan mereka, namun sia - sia saja. Karena bila mereka melakukan itupun percuma, karena ucapan mereka bagaikan Nyanyian seekor burung tak bernyawa, yang tak berdaya.

BERSAMBUNG....


The Story Of NoblesseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang