#27

1.3K 115 3
                                        

"Tap.. Tap.. Tap.." suara langkah kaki Gechutel terdengar.

"Lord..?" ucap Gechutel sambil memasuki kamar lascrea.

"Aku sudah siap.." sahut lascrea sambil berbalik.

"Lord, apakah anda tidak keberatan dengan semua riasan menyeramkan itu?" tanya Gechutel.

"Aku harus memakai semua ini.. Jika tidak ritual ini akan sia - sia.." kata lascrea.

Seluruh bangsawan lukedonia telah mengetahui berita tentang lolosnya Archanda. Hari ini bertepatan dengan hari peristiwa bulan merah, yang mereka yakini tidak akan terjadi. Maka dari itu mereka memilih melakukan ritual pengganti peristiwa bulan merah. Ritual ini dinamakan ritual Vhanhnessha. Nama ritual ini diambil dari nama lord generasi ke-6, yang bernama Vhanhnessha. Ia adalah orang pertama yang berhasil melakukan ritual pengganti peristiwa bulan merah. Pada masa itu sang penguasa bulan merah sedang sakit parah, sehingga tak dapat melaksanakan tugasnya.

Maksud dan tujuan dari ritual Vhanhnessha adalah tetap menjaga kehidupan para bangsawan dari darah mereka yang telah menjadi racun dikarenakan ketidak adanya peristiwa bulan merah. Meskipun ritual ini baik, namun juga berisiko. Yang dapat melakukannya hanya bangsawan tingkat atas seperti Lord dan Noblesse. Cara melakukannya adalah membakar dirimu sendiri ke dalam api yang membara.

Tapi untunglah, seorang bangsawan tingkat atas kemungkinan memiliki dua kesempatan hidup. Namun tidak semua bangsawan memilikinya. Yang memilikinya hanyalah orang - orang yang benar - benar beruntung. Seseorang yang akan melakukan ritual ini harus berdandan seperti mayat pengantin wanita berbentuk fury. Karena ritual ini seringkali merenggut nyawa seseorang, maka ritual ini sering dikaitkan dengan sosok mayat bernyawa. Menyeramkan memang, tetapi tak ada pilihan lain.

Lascrea telah siap dengan gaun pengantin merah nya. Riasan ala kematian telah menempel di wajahnya. Meskipun ritual ini hanya akan melindungi kaumnya selama 59 tahun saja, namun ia yakin suatu saat pasti Raizel atau salah saru dari mereka akan mengalahkan Archanda. Sekarang sudah hampir tiba waktunya. Gechutel perlahan - lahan meninggalkan kamar lord nya dengan berat hati. Bersama dengan air mata lascrea yang mulai jatuh, ia berjalan ke arah mejanya. Ia duduk di bangku, lalu mengambil sebuah kertas dan menuliskan sebuah surat. Untuk orang yang dicintainya..

Ia menulis surat itu sambil menangis karena mungkin ini terakhir kalinya ia bisa berkomunikasi dengan Raizel. Isi surat itu ia tulis dengan penuh perasaan;

"Raizel, ini aku lascrea.. Aku hanya ingin memberitahumu bahwa sekarang kau hanya perlu memikirkan cara membunuh Archanda, tentang keselamatan para bangsawan semua sudah kutangani. Mungkin ini adalah terakhir kalinya aku dapat berkomunikasi denganmu. Aku
sungguh minta maaf, bila selama ini aku telah berbuat salah kepadamu. Apapun yang terjadi padaku, terimalah dengan lapang dada dan penuh keikhlasan. Tolong, jagalah perdamaian dunia. Aku memang bukan siapa - siapa, namun aku sangat menyayangi kalian semua. Dan satu lagi, aku... Aku menyukaimu. Maksudku rasa suka ku sama terhadap kalian semua, itu saja yang ingin kusampaikan..

Sahabatmu,
Lascrea"

Seusai menulis surat, lascrea memanggil burung merpati lukedonia dan memerintahkannya untuk mengirim surat itu kepada Raizel. Dengan senyum dan air matanya, ia bahagia bercampur sedih, karena di saat - saat terakhirnya ia masih bisa berkomunikasi dan merasakan kehadiran Raizel di sisi nya.

***

Sementara itu, Raizel yang berada di rumah dan jauh dari lukedonia juga merasa gelisah. Hari ini perasaan nya benar - benar tidak enak. Entah kenapa, ia selalu merasa ada sesuatu yang tidak beres. Meskipun begitu Raizel tetap diam tak banyak bicara. Frankestein, yang telah beratus - ratus tahun bersama Raizel telah mengenal ekspresi - ekspresi tuannya. Jika tuannya sedang bahagia, akan tersirat senyum tipis di wajahnya. Jika ia sedang sedih, matanya akan menatap sendu dan alisnya sedikit mengerut. Jika ia sedang gelisah atau kebingungan, maka ia akan menatap lurus sambil menundukkan kepalanya. Frankestein sudah tahu bahwa tuannya itu sedang gelisah. Ia ingin bertanya, namun ia tak ingin mengganggu tuannya.

"Hmm.. Sepertinya tuan sedang gelisah.. Apa aku sebaiknya bertanya, ya?" katanya di dalam hati.

Setelah menimbang - nimbang, akhirnya frankie memutuskan untuk bertanya pada tuannya yang sedang termenung.

"T-tuan.." sapa Frankestein. Raizel yang sedang termenung itu langsung terkejut dan menoleh ke arah frankenstein.

"Em.. Tuan, apa ada sesuatu yang membuatmu gelisah?" tanya frank.

"... Frankestein.., aku merasa ada sesuatu yang salah.. Namun aku juga tak tahu apa itu.." ujar Raizel.

"Apa yang menurut tuan salah? Apakah aku melakukan kesalahan? Jika iya aku minta ma-" kata - kata Frankestein terpotong.

"Tidak Frankestein.. Kau tak salah apapun.. Ini mungkin hanya perasaanku saja, tak ada yang perlu dikhawatirkan.." ucap Raizel.

Tak lama kemudian, terdengar suara seekor burung di luar jendela. Mereka berdua menghampiri burung itu. Burung itu terlihat membawa sebuah surat.

"Burung lukedonia.. Lascrea pasti mengirim pesan untukku.." ucap Raizel.

Raizel membaca surat itu. Raizel begitu serius. Ternyata perasaan tidak enak nya ini memang pertanda. Setelah membaca surat dari lascrea, Raizel terdiam sejenak. Ia tak percaya dengan apa yang dibacanya.

"Apa maksud lascrea bilang bahwa ini mungkin terakhir kalinya ia dapat berkomunikasi denganku? Apa yang terjadi sebenarnya? Semua ini salah.. Ada yang tidak beres di lukedonia.. Apa jangan - jangan dia... melakukan ritual Vhanhnessha?!!!" batin pria berdarah Noblesse itu.

Raizel berbalik badan. Sorot mata ruby nya menatap Frankestein. Dengan nada serius, Raizel berkata pada Frankestein.

"Frankestein, kita harus ke lukedonia.. Kita tak punya banyak waktu" ucap Raizel.

"Apa yang terjadi tuan?" tanya frank.

"Lascrea.. Sepertinya dia akan melakukan ritual Vhanhnessha" tutur nya.

"Apa?! Tuan, kita harus menghentikannya" kata Frankestein.

"Ya, kau benar.. Aku tak akan membiarkannya melakukan hal itu.." ucap Raizel.

BERSAMBUNG...









The Story Of NoblesseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang