#Back to the way each

2.6K 184 13
                                    

"Raizel, sudahlah.. jangan kau ingat kejadian itu lagi.." Ucap lascrea mengejutkan raizel.

Raizel yang dari tadi melamun langsung terkejut. "Ah..kau rupanya.." Kata raizel menenangkan dirinya.

"Jangan pikirkan itu lagi. Kau hanya akan menyakiti dirimu sendiri.." Ucap lascrea lagi kepada raizel. Raizel mengangkat wajahnya dan kembali memandang rembulan malam. "Rupanya kau membaca pikiranku" ujarnya mengalihkan pembicaraan.

Lascrea tersenyum tipis, menghela nafas panjang lalu  menghembuskannya perlahan.

"Kau tahu, hidupmu jauh lebih bebas dariku.." ucap lascrea dengan tatapan sendu. "Sejak dulu kau selalu menderita. kau telah mengalami begitu banyak hal, Raizel. Tetapi kau selalu menutup dirimu dan bersikap seolah semuanya baik - baik saja" sambung lascrea.

"Apa yang kau bicarakan?" Raizel berpura - pura tidak mengerti.

"Kau pikir kau bisa membohongi temanmu ini?" ucap lascrea sambil tersenyum sedikit.

"Aku tidak mengerti maksudmu." balas raizel.

"Aku tahu sikapmu memang seperti ini. tapi, mulai sekarang aku akan berubah.." tutur gadis itu dengan senyum simpul yang misterius. Raizel yang melihatnya hanya terdiam tak mengerti.
"Apa yang ingin kau ubah dari dirimu? Bagiku kau tak punya kekurangan apapun" timpal raizel.

Lascrea terkejut dengan perkataan Raizel. Raizel pun terkejut dengan perkataannya sendiri. Lascrea mulai salah tingkah dengan apa yang didengarnya barusan. semburat merah menghiasi pipi keduanya. dengan cepat mereka saling mengalihkan pandangannya dan menutupi rona merah dipipinya.

"Ah, i-ini sudah larut malam. besok kau akan melakukan perjalanan kembali ke Lukedonia, jadi sebaiknya kau beristirahat" Raizel tergagap.

"K-kau juga harus beristirahat. kau kan harus benar - benar menjaga kesehatanmu sekarang" balasnya.
Akhirnya mereka berdua pergi meninggalkan balkon dan segera menuju ke kamar masing - masing. Lascrea melihat Raizel yang sedang berjalan di depannya. Ia sudah menunjukkan perhatiannya kepada Raizel, tetapi ia ragu Raizel tidak menanggapinya dengan serius.

"Haah, sudahlah.. seorang pendiam sepertinya mana mungkin tahu kode - kode ketertarikan," katanya dalam hati.

***

Hari esok telah tiba. Lascrea pamit kepada semua orang di rumah Frankestein. Ia kembali pulang ke Lukedonia dan kembali mengemban tanggung jawab seorang Lord. setidaknya, ia sudah bicara pada raizel dan dapat menjadi gadis biasa selama satu malam. Rasanya ia ingin terus di sana, namun itu tak mungkin karena ia telah menjadi seorang lord.

Di rumah frankestein, semua orang bersiap - siap pergi ke sekolah SMA
Ye-Ran. Raizel sangat ingin pergi ke sekolah, namun Frankestein meminta
nya untuk beristirahat di rumah untuk menjaga kesehatannya. Raizel pun tak bisa membantah karena memang kondisinya sekarang sangatlah buruk. kepalanya sering sakit dan ia selalu batuk darah. Itu yang membuat Frankestein benar - benar ingin tuannya menjaga kesehatannya sementara ia mencari cara lain untuk menambah energi kehidupan Raizel.

***

Waktu istirahat pun datang. Shinwu dan kawan - kawannya terus melihat bangku kosong Raizel. sudah berhari - hari ia tak masuk ke sekolah. Itu yang membuat mereka bingung dan khawatir pada Raizel. Mereka memutuskan untuk menjenguk raizel di rumah Frankestein sepulangnya dari sekolah. Mereka ingin tahu keadaan raizel dan bermain di rumah Frankestein seperti dulu. Sementara Seira, Regis dan Rael jika ditanya selalu diam. mereka bertiga tak bisa memberitahukan yang sebenarnya pada manusia begitu saja, karena akan melanggar hukum para bangsawan.

Shinwu dan kawan - kawannya pergi menuju rumah frankestein. mereka menyunggingkan senyum selama perjalanan dengan harapan dapat bertemu dengan Raizel.

"Selamat siang pak!" ucap Shinwu di depan pintu rumah frankestein. Frankestein yang baru saja mau duduk disofanya, segera beranjak untuk melihat siapa yang datang.

"Oh, kalian.. kalian ingin menemui tuan-,maksudku menemui rai?" jawab Frankestein.
"Iya pak hehe," balas shinwu.

Mereka masuk ke rumah frankestein dan duduk di sofa hitam di rumah frankestein.

"Pak, apa rai baik - baik saja? Mengapa ia tidak masuk sekolah selama beberapa hari terakhir?" tanya Ikhan kepada frankestein.
Frankestein terdiam sejenak, berpikir apakah ia harus mengatakan yang sebenarnya atau tidak. ia akhirnya duduk di sofa dan mengarang kejadiannya.

"Rai waktu itu melihat seseorang hampir tertabrak mobil yang melaju kencang, jadi ia menyelamatkan orang itu dan ia mengalami kecelakaan fatal" kata frankestein sambil mengarang ceritanya.

"apa?! benarkah itu pak? Apa dia baik - baik saja?" tanya Shinwu terkejut mendengar cerita karangan frankestein.

"Sekarang Dia sudah mulai membaik, tapi.."frankestein menghentikan kata katanya.

"Ta-tapi apa pak?" tanya Suyi dengan nada cemas.

"Dia mengalami beberapa luka dalam yang sangat fatal sehingga rai harus benar - benar istirahat" kata frankestein semakin mengarang ceritanya.

"Apa? lalu, apakah rai bisa sembuh cepat pak?" tanya Yuna.

"ya, tentu saja.." jawab frankestein. Frankestein tidak tega mengatakan fakta bahwa ia belum menemukan cara untuk menambah energi kehidupan raizel.

"Ya ampun, aku tidak menyangka kalau keadaan Raizel lebih buruk dari yang kita kira," ucap Suyi.

"Ya, kau benar. keadaannya bahkanlebih buruk dari apa yang baru saja kuceritakan pada kalian," batin frank.

"Ya, aku harus bisa mengembalikan energi kehidupan tuan bagaimanapun caranya.." sambungnya.

BERSAMBUNG...

The Story Of NoblesseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang