"Arrgh! haah.. haah.."
"Sial! rantai ini benar - benar kuat! bagaimana caraku melarikan diri?!"
Sudah tiga jam Shinwu mencoba melepaskan rantai ditubuhnya. namun rantai itu tetap kuat dan tak lecet sedikitpun. Badannya sudah basah dengan keringat. Shinwu sudah putus asa. semua yang ia lakukan tak membuahkan hasil ataupun harapan. kata - kata pantang menyerah yang selama ini ia tanamkan dalam dirinya, sudah menjadi omong kosong baginya. cahaya matahari yang sebelumnya menyinarinya, kini mulai meredup, meredup, hingga menyisakan kegelapan dalam jiwa nya. namun tiba - tiba ia merasa ada seseorang yang menyentuh tangannya.
"SIAPA ITU--" kata - kata Shinwu terhenti ketika dilihatnya sosok pria yang sudah tak asing lagi bagi dirinya. seorang pria tampan berambut pirang, tinggi dan gagah yang sudah sering ia temui. Yap, tentu saja Frankestein.
"Ssst!!!! diamlah Shinwu! kau mau kita tertangkap?" ucap Frankestein dengan was - was.
"Pak kepala sekolah, bagaimana-"
"Ssst!!!! nanti saja kau bertanya! kita harus cepat pergi darisini!"
"Ah, i-iya.." ucap Shinwu sambil mengangguk.
mereka berdua pun segera pergi dari tempat itu. mereka menyusuri lorong - lorong gelap yang sunyi sekali. untunglah Aris sedang sibuk, jadi Frankenstein dan Shinwu bisa bergerak cepat tanpa harus memerhatikan sekitar. hingga sampai diambang pintu, Shinwu tanpa sengaja menyenggol sebuah kendi kaca kecil sehingga jatuh dan pecah.
Kraang!!! suara pecahan kendi kaca itu.
"Siapa disana?!!" teriakan Aris terdengar jelas dari jauh.
Dengan cepat Frankenstein menarik tangan Shinwu dan membawanya ke tengah lapangan rumput luas. Shinwu begitu bingung.
"Untuk apa pak kepala sekolah membawaku kesini? bukankah kita harusnya melarikan diri!?" batin Shinwu bingung.
Tiba - tiba tanah yang Shinwu dan Frank pijak terangkat. Shinwu sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya. ia dan frank terbang diatas gundukan tanah! kau tahu, semacam tanah yang mengeras membentuk sebuah papan bundar tebal raksasa yang mengangkat Shinwu ke udara.
"Shinwu! jaga keseimbanganmu.. kita akan melaju cepat" kata Frank pada Shinwu yang masih melongo tak percaya.
"A-apa?! tapi pak, ini sangat tinggi! bagaimana.." jawab Shinwu yang semakin bingung.
Tiba - tiba muncul sebuah tiang kecil yang menancap di tanah yang Shinwu pijaki.
"Berpeganganlah pada tiang itu! jangan sampai kau jatuh" ucap Frankestein.
Shinwu menurut saja. ia kemudian berpegangan pada tiang itu dengan erat. Dalam hatinya Ia terus berdoa supaya ia bisa selamat dan hari ini tidak menjadi hari terakhirnya di bumi. Frank hanya bisa mendesah pelan melihat raut wajah Shinwu yang begitu ketakutan.
Swuush!
Mereka melesat begitu saja. Tak lama kemudian Aris datang menyusul mereka dan melihat mereka dari bawah. Aris langsung terkejut.
"Apa!? Psychokinesis? bagaimana.. mungkin? Frankestein memiliki kekuatan itu? tidak mungkin ia membaca buku ku.. lalu?" batin Aris.
![](https://img.wattpad.com/cover/79559586-288-k661146.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Noblesse
Fiksi PenggemarCadis Etrama Di Raizel, bangsawan termulia diantara yang termulia. seorang Noblesse yang dingin dan tak berperasaan, akhirnya menemukan seorang wanita yang istimewa untuknya. Erga kenesis di Lascrea, wanita itu pun mencintainya. entah bagaimana, sej...