Prologue

2K 96 2
                                    

Follow me on
IG: @rachmafadil

Vote & komen please!
Jangan jadi silent readers!

Please VOTE + COMMENT + SHARE!
It means a lot to me... :)

Happy reading... 😊


BRAK!!!

Suara motor jatuh terdengar dalam radius seratus meter. Kumpulan anak muda yang terdiri dari para anggota geng motor dan penonton setia balap liar seketika menoleh kaget. Mereka pun berlari tunggang langgang menuju tempat kejadian. Seorang lelaki berpostur tinggi atletis berusaha menerobos kerumunan yang mengelilingi sang korban kecelakaan.

"Minggir semuanya!"

Mendengar gertakannya, gerombolan itu sedikit demi sedikit membuka jalan untuknya. "Arsen dateng. Minggir, minggir!" Suara mereka saling sahut-menyahut. "Minggir, woi! Arsen mau lewat!"

Lelaki bernama Arsen itu langsung mendekati sang korban yang tak lain adalah sahabatnya, Justin. Dia lalu berlutut dengan satu kaki dan mengangkat kepala lelaki itu. Kepanikan menyergap tatkala melihat cairan merah terus-menerus keluar dari pelipis dan mulutnya.

"Justin, tolong bertahan bentar. Gue udah nyuruh Rey buat panggil ambulans." Digenggamnya tangan karibnya itu erat.

"Sen..., gu...e u...dah ng...gak... kuat."

"Nggak, nggak. Lo kuat. Lo pasti bisa bertahan, Just." Mata Arsen berkaca-kaca mendengar ucapan terbata-bata Justin.

"Sen..., ka...lo g...gue ma...ti..., gue... ti...tip adek ce...wek gu...e."

"Nggak, Just. Lo pasti selamet. Lo harus selamet." Satu bening mengalir di pipi kanan Arsen. "Gue nggak mau dititipin adek lo. Lo tau kan gue ini kayak apa? Lo mau adek lo gue mainin?"

Sebuah senyum manis terukir di bibir Justin. "Gu...e per...caya sama... lo, lo... ng...gak a...kan m...maca...rin ap...ala...gi m...main...in di...a." Arsen menggeleng pelan. "P...please, ja...gain a...dek gu...e ya."

Setelah berpesan pada sahabatnya, perlahan kedua mata Justin tertutup. Air mata Arsen tak pelak jatuh satu persatu. Dia lantas mengguncang-guncangkan tubuhnya seraya memanggil-manggil nama Justin. Tapi nyatanya sepasang mata itu tak juga terbuka. Dan satu kalimat tadi merupakan kalimat terakhir Justin sebelum kemudian lelaki itu menghembuskan napas terakhir.

***

Gimana?

Mau lanjut?

Kalo iya, please VOTE, COMMENT, & SHARE ya...

See you in next chapter...

Flower & The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang