PART 37

504 42 8
                                    

Follow me on
IG: @rachmafadil

Vote & komen please!
Jangan jadi silent readers!

Please VOTE + COMMENT + SHARE!
It means a lot to me... :)

Happy reading... 😊

Genie terbangun ketika cahaya matahari senja tenggelam di ufuk barat dan memberi warna jingga dalam kamar yang dipakainya lewat dinding kaca. Dipandangnya sejenak kamar yang sudah familiar baginya. Kamar milik Arsen. Pasti cowok itu yang membawanya ke sini.

Genie memiringkan badannya ke kiri dan menarik ujung bantal Arsen. Ditenggelamkan mukanya di sana. Dihirupnya aroma cowok itu yang tertinggal di permukaan bantal. Aroma itu sangat harum dan menenangkan. Aroma favoritnya.

Tiba-tiba tatapan Genie tertuju ke sebuah buku tebal yang terletak di atas nakas. Bangkit dari posisi tidurnya, ia lalu mengambil buku itu. Ternyata sebuah novel berbahasa Perancis. Dibacanya tulisan yang tertera di covernya, Le Papillon Des Étoiles. Apa arti judul itu? Dan apa isi buku ini?

Genie tahu Arsen sangat suka membaca buku. Semua buku yang sering dibacanya bukan buku-buku sembarangan. Biasanya isinya banyak mengandung pengetahuan dan pembelajaran . Nggak cuma yang bergenre non-fiksi, buku fiksi semacam novel pun banyak berisi hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan. Contohnya yang sedang dipegang Genie. Sayangnya cewek itu tak bisa berbahasa Perancis. Jadi ia tidak tahu apa isi buku ini.

Tapi rasa penasaran membuat Genie membuka-buka halamannya. Mendadak sesuatu jatuh ke pangkuan. Cewek itu menunduk. Dilihatnya sebuah foto yang di dalamnya terpampang wajah seorang cewek berumur awal dua puluhan. Ia mengambil foto itu lalu mengamati sosok yang ada di dalamnya. Cewek ini sangat cantik dan anggun. Mata cokelatnya bulat dan besar. Hidungnya mancung. Bibirnya sedikit tipis namun merah merekah. Rambut hitamnya tergerai indah. Kulit putihnya tampak begitu bersinar. Secara keseluruhan, cewek itu sangat sempurna sehingga memancarkan aura seorang putri dari keluarga kaya raya.

"Flower." Suara bass terdengar dari ujung tangga.

Genie menoleh ke pemilik suara. "Kak Arsen."

Cewek itu terpaku. Bukan karena kehadiran Arsen, tapi karena penampilannya. Arsen benar-benar kelihatan jauh berbeda. Setelan resmi yang dipakainya membuat cowok itu tampak gagah dan berwibawa. Karismanya sebagai cowok dewasa menguar kuat. Membuat mata Genie tak bisa berpaling dari sosok yang kini berjalan ke arahnya.

"Like what you see?" tanya Arsen seraya tersenyum miring.

Pipi Genie bersemu merah. Ia lantas menunduk malu. Arsen tertawa tanpa suara saat menangkap rona itu. Setibanya di pinggir ranjang, ia naik ke atasnya dan duduk di sebelah kanan gadisnya. Ditariknya kepala Genie lalu diberinya satu kecupan di sana.

"Are you reading the book?" Dengan dagu, ditunjuknya novel yang ada di tangan ceweknya.

Yang ditanya menggeleng. "Aku nggak bisa bahasa Perancis."

"So?"

Genie memperlihatkan foto di tangan kirinya. "Who is this?"

Sesaat tubuh Arsen menengang. Tapi ia langsung bisa menguasai diri. Dengan tangan sedikit gemetar, diambilnya foto itu dari tangan Genie dan diamatinya sejenak wajah cantik yang ada di dalamnya.

"This is my mom," jawab Arsen lirih. Suaranya seperti berada di tempat yang sangat jauh.

Genie ikut memandang foto itu kemudian tersenyum. "She's so beautiful."

"She is."

"Di mana dia sekarang?"

Untuk beberapa detik lamanya, Arsen terdiam lalu menelan ludah susah payah. "Mama ada di tempat yang jauh. Tempat di mana Tuhan akan selalu jagain dia."

Flower & The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang