Follow me on
IG: @rachmafadilVote & komen please!
Jangan jadi silent readers!Please VOTE + COMMENT + SHARE!
It means a lot to me... :)Happy reading... 😊
"Lo utang penjelasan sama kita," tuntut Clara ke Genie setelah bel pergantian kelas berbunyi.
Genie menghela napas lelah. Ia tahu kalau ini pasti bakal terjadi. "Gue nggak ada apa-apa sama Kak Arsen."
"Bohong," timpal Jessica.
"Serius. Gue nggak ada hubungan apa-apa sama dia."
"Tapi tadi kenapa Kak Arsen bilang kalo lo ceweknya?" tanya Gladys heran.
"Gue juga nggak ngerti. Tadi pagi pas jemput gue, dia juga ngaku-ngaku pacar gue depan nyokap."
"WHAT?!" Ketiganya berteriak bersamaan.
"Tadi pagi Kak Arsen jemput lo?"
"Kalian ke kampus bareng?"
"Kalian ke sini boncengan pake motor?"
Pertanyaan Clara, Gladys, dan Jessica yang saling sahut-menyahut bikin kepala Genie pening. "Bisa nggak tanyanya pelan-pelan? Pusing gue." Ketiga temannya nyengir.
"Ya udah, jawab pertanyaan gue dulu," pinta Clara. "Tadi pagi lo dijemput sama Kak Arsen?"
"Hm."
"Kalian ke kampus bareng?" Kini giliran Jessica yang bertanya.
"Hm."
"Boncengan pake motor Ducati item yang kece badai itu?" Mata Gladys berbinar membayangkan dirinya duduk di belakang motor sport buatan Italia itu dan dibonceng cowok seganteng dan sekeren Arsen.
"Hm."
"Ck. Lo kok cuma ham-hem-ham-hem aja sih? Itu mah bukan jawaban kali, Gen." Jessica kelihatan kesal dengan jawaban Genie yang nggak jelas.
"Bodo, ah. Gue udah males mikirin tu cowok." Genie berdiri dari kursinya kemudian melenggang pergi.
"Heh, mau kemana lo, Jin?!" seru Clara.
"Kantin fakultas," jawabnya singkat. Ketiga temannya segera mengikuti di belakang.
"Nggak ke kantin kampus aja?" tanya Gladys meyakinkan. Pasalnya kantin kampus jauh lebih besar daripada kantin fakultas.
Universitas mereka memiliki beberapa kantin. Tiap kampus punya satu kantin yang sangat besar, dinamakan kantin kampus. Sedangkan setiap fakultas punya kantin sendiri yang besarnya sepertiga dari kantin kampus. Kantin fakultas cuma dikhususkan bagi mahasiswa yang mengambil fakultas tersebut dan dosen yang mengajar di sana. Sedangkan kantin kampus dibuka untuk semua dosen dan mahasiswa Universitas Marcient. Bahkan orang luar pun diijinkan masuk. Karena tempatnya yang mirip restoran dengan menu-menunya yang berstandar tinggi, orang-orang pun sering berdatangan ke sana. Biasanya para pengusaha yang hendak bernegosiasi atau sekedar makan bersama dan para muda-mudi yang sedang berkencan.
"Males, ah. Jauh."
"Males apa males?" goda Jessica.
"Jauh apa jauh?" Gladys ikut-ikutan.
"Bilang aja nggak mau ketemu sama Kak Arsen!" Clara nggak mau kalah.
Genie berhenti dan menoleh ke ketiga temannya. Tak pelak mereka ikut berhenti. "Kalian ngeselin ya ternyata."
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower & The Beast
ChickLit(Sebagian part diprivate. Silakan follow untuk membacanya!) Warning: 18+ Genie, mahasiswi yang berhasil masuk ke universitas swasta elit lewat jalur beasiswa. Selama menjadi mahasiswi di sana, keinginannya cuma dua, yaitu bisa belajar...