PART 35

523 39 9
                                    

Follow me on
IG: @rachmafadil

Vote & komen please!
Jangan jadi silent readers!

Please VOTE + COMMENT + SHARE!
It means a lot to me... :)

Happy reading... 😊

Selang berapa lama, seorang cewek yang hanya mengenakan tanktop dan rok jeans mini melangkah lalu berhenti di depan Arsen dan Axel, di antara kedua cowok itu. Bendera kotak-kotak hitam-putih berukuran sedang ada di tangan kanan-kirinya.

Merasakan tatapan seseorang, Arsen menoleh. Mata gelap sehitam jelaga itu tertancap lurus-lurus padanya. Tak mau terpancing, dibalasnya tatapan tajam Axel dengan senyum di kedua mata. Hal itu berhasil menaikkan gejolak emosi musuhnya. Kedua sudut bibir Arsen tak ayal terangkat tipis.

"Kalian siap?!" teriak cewek pemandu balap yang bernama Renata. Arsen memutus kontak mata mereka lalu menghadap ke depan. Digasnya lagi motornya beberapa kali. "Di hitungan ketiga, kalian jalan," lanjut cewek itu. Diangkatnya bendera tinggi-tinggi.

"Satu."

Arsen mengambil ancang-ancang.

"Dua."

Pada pekatnya jalan di hadapannya, dikerahkan seluruh konsentrasinya.

"Tiga. GO!!!"

Arsen langsung tancap gas dan menjalankan motornya melewati Renata dan kibasan benderanya. Dilaluinya jalan berkelok-kelok yang lebarnya tak seberapa. Axel berada tepat di sampingnya. Cowok itu sepertinya berusaha mempertahankan posisinya saat ini. Arsen nggak kehilangan akal. Melihat tikungan kiri pertama yang beberapa meter ada di depannya, ia mempertahankan kecepatan motor. Tikungan itu salah satu cara untuk memperpanjang jarak dengan Axel.

Di tikungan itulah Arsen mulai menambah kecepatan. Cowok itu kemudian memiringkan tubuhnya sendiri sampai posisinya seperti orang bergelantungan seraya melebarkan kaki kiri sehingga lututnya menyentuh aspal. Posisi itu membuat pengereman dapat ditunda dan gas bisa dibuka lebih awal untuk berakselerasi saat keluar dari tikungan. Posisi itu juga berguna untuk mengurangi sudut kemiringan motor sekecil mungkin saat menikung sehingga meminimalisir kejatuhan. Semakin kecil sudut kemiringan motor memungkinkan traksi ban terhadap permukaan jalan tidak jauh berkurang. Kinerja suspensi motor juga tidak terlalu terpengaruh. Teknik ini sering dipakai oleh para pembalap MotoGP.

Jarak akhirnya melebar. Keluar dari tikungan, Arsen seketika mengagetkan musuhnya dengan menambah lagi kecepatan. Axel tersentak. Dia lalu berusaha mengejar cowok itu. Tapi sayang, Arsen sudah beberapa meter di depannya. Jalan lembah yang sempit dan basah karena hujan serta jurang yang ada di kanan-kiri membuatnya agak kesulitan membawa motornya. Arsen melirik kaca spion kemudian tersenyum miring. Untungnya dia sudah mengantisipasi sebelumnya dengan mengganti ban motor khusus untuk balapan di jalanan yang lembab. Dan tadi dia sempat melihat ban motor Axel. Cowok itu lupa menggantinya. Kelalaian musuhnya dalam hal sekecil ini jelas sangat menguntungkannya.

Balapan terus berjalan. Meskipun sedikit sulit, tikungan-tikungan tajam dapat dilalui Arsen. Sepanjang balapan, Axel sering berada di belakangnya. Kadang dia hampir bisa memposisikan diri di sebelahnya. Di saat itulah Arsen memanfaatkan setiap tikungan untuk memperlebar jarak di antara mereka.

Beberapa menit berlalu, mereka hampir mencapai garis finish. Sinyal kekalahan berdering di kepala Axel. Tapi ia tidak kehilangan akal. Satu-satunya cara untuk menggagalkan kemenangan Arsen adalah dengan membuat musuhnya itu jatuh. Di detik-detik terakhir menjelang garis, ia mendekatkan motornya ke motor Arsen. Arsen yang sudah tahu taktik liciknya langsung menghindar. Perpindahan posisi Axel yang tiba-tiba terbaca dengan jelas dari kaca spion.

Flower & The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang