Follow me on
IG: @rachmafadil
Vote & komen please!
Jangan jadi silent readers!Please VOTE + COMMENT + SHARE!
It means a lot to me... :)Happy reading... 😊
Gosip itu ternyata cepat menyebar satu kampus. Gosip di kantin kemarin yang melibatkan tiga orang. Siapa kalau Arsen, Genie, dan Grace? Gosip itu mungkin nggak akan seheboh ini kalau bukan karena Arsen dan Grace. Duo Marcient yang dianggap sangat serasi oleh hampir seluruh penghuni kampus. Arsen yang ganteng dan Grace yang cantik. Arsen yang merupakan mahasiswa paling populer karena sepak terjangnya sebagai preman kampus. Sedangkan Grace adalah mahasiswi paling terkenal karena statusnya sebagai cewek paling cantik seantero kampus yang baru saja melakukan debutnya sebagai seorang model catwalk.
"Jadi gosip soal lo sama Kak Arsen kemaren tuh bener ya, Gen?" tanya Jessica, teman sekelasnya yang duduk tepat di depannya. Saat ini mereka sedang istirahat.
"Gosip apaan sih? Nggak ngerti gue," tampik Genie tak acuh.
"Ck. Nggak usah pura-pura nggak tau deh lo!" sergah cewek itu. "Semua anak satu kampus juga udah tau kalo lo makan bareng sama Kak Arsen kemaren. Ya, kan?"
"Idiiih... Sotoy lu, Jess!" seru Clara. "Gue sama Jin kemaren cuma beli jus jeruk doang ya. Lagian kita berdua nggak sengaja satu meja sama Kak Arsen dan temen-temennya. Mereka dateng trus gabung ke meja yang kami pake soalnya katanya meja itu cuma khusus buat dia sama temen-temennya doang."
"Jadi kalian duduk di kursi yang khusus buat mereka berempat?" tanya Gladys yang duduk di sebelah Jessica.
"Iya. Emang kenapa? Suka-suka gue dong mau duduk di mana. Kan gue mahasiswa sini juga."
"Trus gimana kemaren? Kak Arsen-nya ganteng banget gitu, kan? Ceritain dong, Gen!" pinta temannya itu.
"Yeee... Kepo," ledek Genie.
"Ah, elo mah gitu banget. Ceritain dong!"
Dia berdecak sebal. "Apa yang mau diceritain? Orang nggak ada apa-apa kok."
"Halah, nggak usah bohong deh! Gue denger dari kakak gue kalo kejadian kemaren tuh sampe ngelibatin Kak Grace juga," timpal Jessica.
"Lha itu lo udah tau. Kenapa masih nanya?"
"Ya gue sih pengennya denger langsung dari mulut tersangka."
Genie menoyor pelan kepala temannya itu. "Tersangka pale lo peyang. Lo kate gue penjahat?" Jessica terkikik mendengarnya.
"Ayolah, Gen, cerita! Pliiiiisss..." Gladys memohon-mohon ke teman yang duduk di belakangnya itu seraya menangkupkan kedua telapak tangannya di depan dada dan melemparkan puppy-eyes andalannya.
Genie menghela napas pasrah. "Iya deh, iya."
Akhirnya meluncurlah cerita kemarin dari bibir Genie, tentu saja minus soal Paxie. Karena buatnya, cukup Clara yang tahu tentang perasaannya ke cowok itu. Selama bercerita, emosi yang tampak di muka Genie campur aduk. Antara kesal, marah, dan sedih. Kesal karena ia harus ketemu sama cowok gila macam Arsen. Marah soalnya gara-gara cowok itu, sekarang dia jadi dimusuhi sama Grace. Sedih karena ia yakin, kehidupannya di sekolah pasti tidak akan tenang. Seenggaknya sampai dua pasangan rese itu out dari sini.
"Gila tuh cewek! Nggak tau malu banget," seru Jessica setelah Genie selesai bercerita. "Eh, tapi Kak Grace beneran ngomong kayak gitu kemaren?" Suaranya memelan. Tuh cewek kayaknya takut banget kalau sampai ada yang nguping terus lapor sama kakak kelasnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower & The Beast
Romanzi rosa / ChickLit(Sebagian part diprivate. Silakan follow untuk membacanya!) Warning: 18+ Genie, mahasiswi yang berhasil masuk ke universitas swasta elit lewat jalur beasiswa. Selama menjadi mahasiswi di sana, keinginannya cuma dua, yaitu bisa belajar...