PART 14

851 47 0
                                    

Follow me on
IG: @rachmafadil

Vote & komen please!
Jangan jadi silent readers!

Please VOTE + COMMENT + SHARE!
It means a lot to me... :)

Happy reading... 😊

"Makasih, Kak." Genie berterima kasih ke cowok yang sudah mengantarnya pulang.

"Sama-sama," balas Arsen seraya tersenyum.

Ya, cowok itu adalah Arsen. Orang yang sudah meminjamkan dadanya pada Genie saat cewek itu menguras habis air matanya. Dan hari ini, atas saran cowok itu, terpaksa dia bolos kelas terakhir. Bukan tanpa sebab, sehabis nangis tadi penampilan Genie sangat kacau. Mukanya pucat dan matanya sembab.

"Mau mampir dulu?" tawar Genie dengan senyum kecilnya.

"Lain kali aja. Mending sekarang lo bersihin badan trus istirahat," ucap Arsen sambil mengusap puncak kepala cewek itu.

Genie terpaku menerima perhatian Arsen. Pasalnya ini pertama kali, ada seorang cowok yang begitu peduli padanya. Padahal mereka baru beberapa hari ketemu dan kenal satu sama lain. Namun tak bisa dipungkiri, usapan di kepalanya tadi tak pelak membuat hatinya menghangat dan jantungnya berdegup dua kali lebih cepat.

Genie merasakan perasaan itu lagi. Tapi dia segera mengenyahkannya. Ia tak mau larut dengan perhatian Arsen. Bisa saja itu adalah sesuatu yang sudah biasa dilakukannya ke semua cewek yang dekat dengannya. Mengingat bad record yang sudah melekat pada Arsen.

"Emm.... Kalo gitu, gue masuk dulu ya, Kak," pamit Genie kemudian balik badan dan berjalan ke arah gerbang rumahnya.

"Genie, tunggu!"

Genie yang sudah membuka gerbang kontan balik badan saat didengarnya panggilan Arsen dari belakang. "Ya, Kak?"

"Besok lo masuk jam pertama?" tanya cowok itu.

"Iya."

"Besok gue jemput."

"Tapi, Kak, gu..."

"Gue nggak terima penolakan."

"Tapi..."

"And no buts!" sergah Arsen tegas.

Genie berdecak sebal. "Terserah!"

Tanpa perlu basa-basi lagi, cewek itu memutar badan dan masuk ke halaman rumah. Arsen tersenyum geli melihat muka kesalnya. Tiba-tiba bunyi pesan Line terdengar. Diambilnya ponselnya di saku celana dan dibukanya pesan itu. Seketika rahangnya mengeras begitu dibacanya serentetan kalimat yang tampak di layar.

Eugenie Zylphia Roulette. Anak kedua pemilik Roulette Incorp., Alexander Zachary Roulette, asli Inggris. Ibunya Rosaline Sylvania Roulette, orang Indonesia keturunan Cina, anak tunggal mantan menteri perekonomian sekaligus pewaris Golden Group. Nama panggilannya Genie. Mahasiswa kedokteran UM semester 1. Penerima nilai UN tertinggi seJakarta dan kedua seIndonesia. Masuk UM lwt jalur beasiswa. Blm pernah pacaran & dia masih virgin.

Apa info yg gue dpt masih kurang?

Arsen menggertakkan gigi. "Brengsek!"

Dia kemudian mendial nomor tanpa nama itu. Meski tidak tertera nama di sana, ia tahu siapa pemilik nomor tersebut. Axel. Siapa lagi kalau bukan musuh bebuyutannya itu? Tak perlu menunggu lama, telepon itu pun tersambung.

"Mau apa lo?" tanyanya to the point.

"Woaahh... Relax, man!" jawab si penerima telepon.

"Nggak usah basa-basi. Mau lo apa, hah?!"

Flower & The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang