PART 4 (WAITING FOR?)

17.7K 604 32
                                        

Hayyyy readers ku tercinta..
Sorry bgt dh lama gak update..
Okey langsung aja ya untuk ngobati rasa rindu sama Tiara...
CHECK IT OUT

RENDY POV

Aku keluar dari kantor seorang pria yang meminjamkan uangnya padaku. Sebenarnya aku bingung sendiri,bingung akan keputusan yang aku ambil. Apakah ini benar atau sama sekali salah.

Aku menjadikan adikku sebagai jaminan atas uang pinjaman yang sama sekali tidak aku butuhkan sedikitpun. Hidup kami berkecukupan, sangat berkecukupan malah.

Namun ada hal yang terselip dari tindakan ku kali ini. Sebelumnya aku telah memikirkan ini matang matang tapi maafkan aku Tuhan, jika keputusan yang kuambil ini adalah kesalahan di hadapanmu.

Aku tidak punya jalan lain. Ini adalah jalan yang tepat menurutku. Karena sudah kupastikan aku tidak akan membayar hutang itu karena aku memiliki maksud lain dibalik ini semua.

Beberapa minggu lagi mungkin aku sudah berada di penjara dikarenakan kegiatan aku selama ini telah terbongkar. Bukannya aku tidak mau menyelamatkan diri, hanya saja pekerjaan ku ini telah terkepung oleh polisi dan tidak dapat mengelak lagi.

Dan disaat aku berada di dalam sel penjara nantinya, aku tidak mau Tia ku tersayang sendirian di luar sana tanpa ada yang melindunginya.

Oleh sebab itu, aku ingin ada seseorang yang merawatnya. Maka aku putuskan untuk mencari seseorang yang bisa merawat dan melindunginya dan pilihanku jatuh pada pria tadi meskipun aku tidak tahu menahu tentang sifatnya.

Itulah sebabnya aku meminjam uang pada pria tadi dengan alasan ada keperluan namun dibalik itu aku menyimpan harapan tidak akan membayar hutangku agar adikku diambil olehnya dan dirawat di manapun yang dia inginkan.

Jika adikku tinggal dengan pria tadi maka dapat kupastikan hidupnya akan terjamin dan berkecukupan mengingat dia yang memiliki perusahaan dan bertampang kaya raya.

Dari segi material mungkin adikku selamat dan aman, namun dari segi hati nurani aku tidak tidak tahu apakah dia pria yang baik atau tidak. Namun aku berharap besar jika dia pria baik agar adikku nyaman tinggal dengannya.

Tapi bagaimana jika tidak seperti yang ku pikirkan. Bagaimana jika dia pria berhati iblis dan dengan sesuka hatinya menyiksa adikku kapan saja. Menjadikan adikku sebagai wanita pemuas nafsu dan tempat dia melampiaskan gairah nafsunya yang membabi buta.

Ya Tuhan bagaimana ini jika memang seperti itu keadaannya. Kenapa aku baru memikirkannya saat ini. Yang penting aku harus berfikiran positif jangan mengada ada. Toh sama saja jika aku menitipkannya pada salah satu temanku yang mayoritasnya preman cap kakap mereka akan melakukan hal itu pastinya. Hanya saja jika adikku tinggal bersamanya, kehidupan adikku Tia sudah pasti terjamin.

Ya Tuhan, semoga keputusan yang kuambil ini benar. Tiba tiba ada beberapa orang mendekatiku. Dan tanpa kusadari mereka menutup mulut dan hidungku menggunakan saputangannya. Dan aku seolah melayang entah kemana.

AUTHOR POV

"bagaimana ? " tanya pria itu dengan kedua tangan dia lipatkan di dada sambil bersender di pintu mobil mewah miliknya.

"tenang Boss. Semuanya beres." Kata salah satu pria yang bertubuh tinggi.

"Dimana kalian membuangnya?" tanya pria itu dengan tenangnya yang merupakan dalang dari semua ini.

"kami menguburnya di kawasan yang tidak ada pemukiman sama sekali setelah kami sukses menembak bagian kepalanya" kata pria yang lain.

"oke, sekarang tugas kalian beres. Ini uangnya sesuai kesepakatan kita. Jangan sekalipun kalian mengatakan hal ini pada siapa pun atau kalian akan merasakan hal yang sama.

DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang