Eitssss...
Ada yg baru ni
Siapa ya?Please.. komen ya mengenai part yg ini
Aku mengapresiasi siapapun yg masih ingat dengan orang ini hehehe. Atau kalo ada yg lupa (wajar si udh lama bat soalnya) baca yg bagian awal ya.
Malam Hari
Di Kediaman Keluarga Reynard
Di ruang makan, terdapat sepasang suami istri paruh baya dan sepasang suami istri yang sudah menikah kurang lebih enam bulan yang saat ini sedang makan malam menikmati hidangan mereka. Seorang kepala keluarga duduk di kursi pojok dirancang khusus kepala keluarga sedangkan istri pria tersebut beserta putri dan menantunya sedang duduk di samping kanan dan kirinya. Di tengah makan malam yang begitu akrab, tiba tiba sang ayah memulai percakapan.
"Reno?" panggil sang ayah kepada menantunya itu.
"Iya Pa" ujar pria itu sambil menoleh ke ayahnya.
"Tadi seseorang dari perusahaan menelepon papa, katanya kamu menang proyek Mall di Jaksel ya?" pria itu menatap pria yang telah dianggapnya sebagai putranya sendiri.
"Oh iya Pa. Tadinya Reno ingin memberitahu Papa, Mama, dan Rachel setelah makan. Tapi ternyata Reno kalah cepat dari orang tersebut" pria itu tertawa setelah menyelesaikan kalimatnya.
"Sepertinya kamu tidak pantas kalau jadi wartawan sayang, pasti beritanya selalu sudah basi ketika ingin disampaikan hahaha" terdengar tawa dari istri pria yang bernama Reno tersebut, kemudian diikuti tawa oleh seluruh anggota keluarga.
"Itulah sebabnya aku tidak ingin jadi wartawan sayang hahaha" jawab Reno menatap istrinya yang duduk di sampingnya itu.
Lama terdiam lalu kemudian sang papa melanjutkan kalimatnya.
"Sepertinya Papa cukup yakin menyerahkan perusahaan papa ke kamu Reno" Pria yang sudah berada di usia senja tersebut menatap suami dari putrinya lekat lekat.
"Sepertinya Reno belum cukup yakin Pa" Reno berkata jujur.
"Kenapa Reno?" tanya ibu mertua di depannya tersebut.
"Reno masih belum yakin saja Ma, takut jika Reno tidak sesuai ekspektasi yang Mama dan Papa harapkan." jelas pria yang sudah menyelesaikan makanan di piringnya tersebut.
"Papa melihat progres kerja kamu sangat baik bahkan excellent dan perusahaan mengalami profit yang cukup tinggi semenjak kamu berada di sana. Papa menaruh yakin dan harapan yang besar pada kamu" jelas pria tersebut sambil meyakini manantunya itu untuk mau menjadi pimpinan perusahaannya.
Pria tersebut menunjukkan sedikit senyumannya " Jangan memuji ku seperti itu Pa, aku hanya melakukan yang terbaik dari yang aku bisa, tidak lebih, Pa" Pria tersebut kembali tersenyum sambil merendah.
"Tidak Pa, waktu itu Reno pernah bilang sama aku, Papanya dahulu juga merupakan pebisnis di Perusahaan keluarga mereka. Mungkin bakat pebisnis Papa Reno mengalir di darahnya, ya kan sayang?" Rachel yang tidak lain adalah istri Reno menjelaskan.
Reno bingung bagaimana menjelaskan dan memberikan pengertian kepada ayah mertuanya bahwa untuk saat ini masih ada hal yang jauh lebih penting untuk difokuskannya terlebih dahulu.
"Untuk saat ini mungkin aku belum siap Pa, karena aku masih fokus mengungkap pembunuhan yang ditujukan padaku setahun yang lalu." Ujar pria dengan lembut namun tegas.
"Oh okey, Papa menghargai keputusan kamu. Oh iya, ada yang ingin papa tanyakan, apakah kamu sudah mulai mengingat memori satu tahun ya lalu nak?" tanya sang papa mertua.
![](https://img.wattpad.com/cover/60558099-288-k291843.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness
Storie d'amoreDarkness, itulah kata yang tepat untuk mendiskripsikan hidupku. Aku buta secara fisik, namun tidak hatiku. Instingku selalu mengatakan hal yang benar, itulah kata kakakku. Aku hanyalah seorang gadis buta yang dimanfaatkan seorang pria kejam untuk me...