Part 34 (Cassandra)

5.1K 256 68
                                        

Hai..hai.. hai..sayang kuhhh 💗
I come back dear, after long time no post hehe
Hopefully u can enjoy this part
Sorry, I'm lit bit late to post this part (not little bit late but very very very late, right? 😂)
Please not mad at me for waiting this story so long. Virtual hug ya dari aku ke klian semua di manapun berada.

Ps: btw, di part ini aku ga naruh bawang ya, cause ga ada Tiaranya hehe. Tapi next part utk Tiara ada bawangnya. Stay tune hehehe.

Author pov

"Sumpah bro, gue terkejut tadi pagi, gue kira lo mau minta ganti rugi datang ke perusahaan gue, gara gara kejadian kemaren malam udah bantuin gue" ujar Aldean kepada pria di hadapannya.

"Hahaha, gue juga udah tebak, pasti lo mikirnya gitu" pria di hadapan Aldean ikut tertawa.

"Btw, cepat juga lo ya, dapat informasi tentang gue, terus langsung buat keputusan besar" Aldean melihat lawan bicaranya dengan takjub.

"Itu masih hal kecil, lihat nanti kejutan besar mematikan dari gue" pria itu melihat tajam ke arah Aldean. Mereka terdiam saling menatap, lalu pria di hadapannya kembali tertawa. "Hahaha, serius banget lo yan, santai bro, bercanda gue" pria itu tertawa terpingkal pingkal.

"Ya.. Ya.. Ya.. patut diapresiasi becandaan lo, gue kira kejutan besar apaan" mereka berdua kemudian tertawa terbahak bahak.

"Yaudah lupakan, ga penting, ganti topik" ujar pria itu.

Aldean semakin berbincang asik layaknya dengan pria di hadapannya itu hingga mereka hampir melupakan makan siang yang telah disajikan sejak tadi oleh waiters.

"Gue mulai ya, udah lapar ni" Aldean tertawa sambil mulai menikmati hidangannya.

"Oh sure" pria itu tersenyum.

Aldean masih mengingat jelas kejadian tadi pagi. Saat memimpin rapat di depan para CEO perusahaan tentang projek besarnya kali ini. Dia bertemu kembali dengan Reno di ruangan tersebut. Ternyata perusahaan yang tepat dan bersedia untuk menjalin kerjasama dengannya adalah perusahaan Reno. Ya Reno, pria yang menolongnya kemaren malam. Dunia begitu sempit pikirnya.

Selesai menandatangani MOU kerja sama dan berbincang mengenai proyek tersebut sampai siang, Aldean dan Reno pergi ke suatu restaurant untuk makan siang.

Aldean tersentak dari lamunannya tentang pagi tadi ketika Reno bertanya."Btw, nanti malam sepulang dari kantor, lo sibuk ga?" tanya Reno sambil melirik Aldean sekilas.

"Ga ada schedulle sih" jawab Aldean.

"Ok, gimana kalau kita maen ke club? jumpaan di sana saja" terang Reno sambil menyudahi makanan di hadapannya.

"Boleh juga" jawab Aldean tanpa pikir panjang

Selesai menikmati makan siang, kedua pria tersebut kembali berbincang dan tidak lama setelah itu mereka kembali ke rutinitasnya masing masing.

Malam hari

Aldean kini sedang berdiri di depan pintu masuk club malam yang tidak lain hasil rekomendasi Reno siang tadi. Setelah menyelesaikan pekerjaannya di kantor dan mendapat pesan dari pria itu mengenai alamatnya, Aldean langsung bergegas menancapkan mobilnya menuju tempat tersebut.

Pria itu mulai melangkahkan kaki memasuki tempat yang telah menjadi incaran setiap pria lain yang ingin melepas lelah setelah seharian bekerja. Sudah enam bulan lebih dirinya tidak menginjakkan kaki di tempat tersebut. Dia masih mengingat jelas kala istrinya Tiara melarangnya berkunjung ke tempat biadab ini. Pria itu juga bingung mengapa dengan mudahnya menerima larangan itu dan lebih memilih berdiam diri di rumah. Namun kali ini berbeda, dia melanggar larangan istrinya dan menerima dengan mudah ajakan dari temannya Reno.

DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang