Halo guys
I'm back
Maaf telat 1 hari dari perencanaan ya heheheAku double up ni supaya makin semangkuy bacanya... yeayyy😁
Janlup kasi komen yaMakasiu 😘
Seminggu Kemudian
Sepulangnya dari kantor, Aldean sedang sibuk berkemas di kamarnya. Pakaian, dokumen serta barang barang kebutuhan lainnya sedang menunggu antrian untuk disusun dan dimasukkan ke dalam koper.
Bukan hendak pulang ke rumah lamanya, melainkan dirinya akan pergi ke Kalimantan untuk melaksanakan tugasnya selaku pimpinan perusahaan. Pria itu akan melakukan pengawasan terhadap beberapa proyek propertinya yang sedang berlangsung untuk memastikan mereka menghasilkan hasil yang diinginkan agar selalu konsisten dengan visi dan strategi perusahaan. Lalu, dia akan melakukan perencanaan bisnis terhadap peluncuran proyek terbarunya yang diberi nama Megara City Borneo.
Ketika sedang sibuk memilih milih pakaian yang akan dibawanya, tiba tiba ponselnya berdering.
Tut... Tut... Tut...
~Ricky~
"Iya, ada apa?" Aldean memulai percakapan masih dengan tangannya yang sibuk memasukkan pakaian pakaian ke dalam koper.
"Jam berapa flight lo besok bro?"
"Sekitar jam 6 an lah, flight pertama"
"Gue cuma mau remind, dokumen tadi siang saat kita meeting jangan sampai ketinggalan bro"
"Ok" Aldean masih sibuk menyusun pakaiannya.
"Oke, itu aja, take care"
"Hmmm" Aldean lalu memutuskan panggilan tersebut.
Aldean berjalan ke arah meja kerjanya untuk mengambil dokumen yang dimaksud Ricky tadi dan mulai memasukkannya ke dalam koper.
Aldean mengalami kesulitan dalam menyusun barang barangnya agar dapat terbawa seluruhnya ke dalam koper. Dia tipikal pria yang kurang sabar dan sedikit ceroboh. Dia harus menyelesaikannya sekarang karena malam sudah hampir larut. Tidak menjadi masalah jika kurang rapi susunannya, yang penting semua barang barang yang dibutuhkannya tidak ada yang tertinggal.
Aldean yakin, jika sekarang posisi dirinya sedang berada di rumah lamanya, dia tidak akan melakukan kegiatan ini karena sudah pasti Tiara yang akan melakukannya. Wanita itu pasti mengemis ngemis ingin membantu dirinya. Aldean tidak tahu apa yang ada di pikiran wanita itu. Padahal tidak ada yang menarik melakukan hal ini. Tiara sangat berbeda. Sudut bibirnya sedikit tertarik tanda tersenyum.
Pikirannya kembali mengingat kejadian tadi pagi di kantor saat dirinya mendapat pesan dari Sandra melalui whatsapp. Sandra berpesan bahwa dia tidak ada di rumah selama satu minggu ini karena akan pergi menghadiri pesta temannya di Bali. Aldean sangat kesal mendapat pesan tersebut. Wanita itu lagi lagi lebih memprioritaskan temannya dibanding dirinya. Wajah Aldean terlihat berubah membayangkan pacarnya Sandra.
Tidak terasa Aldean sudah selesai berkemas. Dia berjalan ke arah tempat tidurnya dan mulai membaringkan badannya yang sangat lelah. Sudah jam 10 malam. Dia mengambil ponselnya dan mengecek notifikasi di sana. Tidak ada panggilan tidak terjawab di sana. Dia heran mengapa tiba tiba dia mengecek notifikasi panggilan. Apa dia sedang merindukan seseorang? Dia meng-scrooll ke bawah ke arah panggilan tidak terjawab dua minggu lalu. Sangat banyak, bahkan di setiap jam nya ada. Siapa lagi kalau bukan dari istrinya, Tiara. Dia menghela nafasnya cukup berat.
Aldean POV
Sedang apa ya dia di sana? Apa dia sudah membaik? Jauh di dalam hatiku ingin menghubunginya sekarang. Tapi aku tahu, itu tidak mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness
RomansaDarkness, itulah kata yang tepat untuk mendiskripsikan hidupku. Aku buta secara fisik, namun tidak hatiku. Instingku selalu mengatakan hal yang benar, itulah kata kakakku. Aku hanyalah seorang gadis buta yang dimanfaatkan seorang pria kejam untuk me...