PART 14 (PENUH TANYA)

8.1K 366 67
                                        

Halooo readersss ku tercintaaa😚😚😚
Alhamdulillah aku sudah selesai nulis part ini karena bnyak yg inbox aku.

Untuk next part nya tunggu aja yeee.. OTW wkwkwk

Oke cek it out

Pagi Hari

Setelah semalaman Aldean dan Tiara tidur di satu tempat tidur yang sama, akhirnya Tiara yang lebih dahulu bangun.

Tiara terbangun karena merasakan hembusan nafas hangat yang menerpa wajahnya kala dia tertidur.

Dia bingung mengapa posisi wajahnya berada di atas wajah Aldean yang sedang tertidur pulas padahal tadi malam dia tidur dalam keadaan duduk dengan kepala yang disandarkan di kepala tempat tidur.

Bingung memikirkan hal itu, tiba tiba dia teringat kejadiaan tadi malam. Dia langsung terbangun dan meraba raba ke arah sosok Aldean. Dia mendapati kepala Aldean lalu dengan lembut dielusnya rambut pria yang sedang tertidur itu.

Ingin dia membangunkan pria itu, namun dia tidak tega mengingat kondisi suaminya tadi malam yang kesakitan. Akhirnya dengan perlahan dia memilih untuk membangunkan pria itu karena dia tahu pasti suaminya tidak akan pernah izin cuti.

"mas...bangun mas udah pagi" katanya sambil mengelus kepala suaminya.

"hmmmmm" jawab Aldean melenguh.

"mas.. bangun mas, kan kamu mau pergi ke kantor." Kata Tiara lembut sekali lagi berharap suaminya tidak marah padanya.

"hmmmmmm" tubuh Aldean bergerak berpindah posisi "arggggg" katanya mengerang sambil memegang kepalanya yang sedikit berdenyut.

Lalu mata hijau itu perlahan terbuka dan mulai melihat ke arah wanita yang tengah mengelus rambutnya. " singkirkan tangan kau itu dari rambutku" kata Aldean sambil menepis tangan wanita itu.

"maaf" kata Tiara sambil menunduk mendengar perlakuan kasar Aldean lagi.

"aduhhh sakit sekali" ucap Aldean berguman sendiri namun masih dapat didengar oleh Tiara. Dia mulai berdiri.

"ya sudah kalau memang masih sakit, kamu ambil cuti saja hari ini. " kata Tiara sambil berpandangan kosong.

"kau fikir semudah itu, hari ini ada meeting penting" Aldean mulai berjalan ke arah kamar mandi sambil memegang kepalanya yang masih berdenyut.

BRAKKKKKK

"Mas kamu kenapa???" Tiara sedikit panik dan berjalan ke arah sumber suara itu.

Aldean terjatuh dikarenakan menahan sakit di kepalanya. Tiara mulai berjalan mendekat ke arah Aldean dan mulai membantunya untuk berdiri.

"sudahhh tidak usah bantu aku, aku bisa berdiri sendiri" Aldean menepis tangan Tiara dan mencoba membuktikan perkataannya. Bukan Aldean namanya kalau tidak bisa membuktikan omongannya sendiri.

Dengan sekuat tenaga, dia bersiap-siap bangun dari jatuhnya untuk segera berangkat ke kantor.

Meskipun di kondisinya yang kurang sehat pagi ini, Aldean tetap bersikeras untuk berangkat ke kantor. Dengan sempoyongan dia kemudian berdiri dan mulai mandi.

Setelah mempersiapkan diri, pria itu melangkah ke lantai bawah untuk serapan. Aldean menyempatkan diri untuk serapan walau hanya meminum kopi.

Terlihat sesekali dia memegangi kepalanya sambil melenguh pelan.

Setelah selesai serapan, Aldean bangkit dari kursi seraya mengambil jas yang terletak di kursi makannya dan juga mengambil tas kerjanya.

Mendengar suara kursi yang bergeser, Tiara datang dari arah dapur sambil membawakan bekal untuk Aldean.

DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang