PART 9 (PLAN)

10.8K 387 34
                                    

Haiii readersku 😍😘😗😗
Aku rindu banget sama kalian.
BTW aku baru aja pindah haluan dari Medan ke Bogor. Jadi nya udah mulai ngerasain gimana jadi anak kos.
Alhamdulillah aku diterima di diploma IPB. (Curhat la ya ceritanya hahaha😆😅)
Yaudah deh langsung aja cekidot

AUTHOR POV

"Bikkkk, dimana kemeja biru motif liris lirisku? Terdengar suara Dean menggema ke seluruh ruangan.

Namun yang dipanggil oleh masih belum kunjung tiba.

"BIKKK!!!" panggil lelaki itu sekali lagi.

" Iya Den..." ucapnya dengan nada ketakutan sekaligus dengan wajah menunduk.

" Dimana kemeja biru motif liris liris yang biasa kupakai?" ucapnya dengan nada tak bersahabat sambil mengacak acak pakaian seisi lemari.

"Biar saya yang mencarinya Tuan" wanita paruh baya itu dengan segera mencari kemeja yang dimaksud Tuannya. Namun lagi lagi Aldean mendecak kesal melihat kondisinya yang seperti itu.

Kring kring kring ...

Suara dering ponsel Aldean semakin menambah kacau suasana tersebut.

Dengan cepat Aldean mengangkat ponselnya dan langsung mengutuk orang yang menelponnya itu

"Apa lagi???"

"......"

" kumpulkan semua Dewan Direksi, kita rapat 2 jam lagi" ketusnya

"....."

Bik Minah menghampiri Aldean lalu menyerahkan kemeja yang dicari tuannya sedari tadi.

"Ini Den kemejanya" Bik Minah langsung keluar, takut kalau kalau tuannya akan memarahinya lagi.

Aldean langsung mengenakan kemeja tersebut dan memakai perlengkapan lainnya untuk segera berangkat ke kantor. Setelah selesai semuanya, berdirilah dia melihat pantulan dirinya di sebuah cermin besar mewah. Sungguh perpaduan sempurna antara tubuhnya dengan pakaian kantor tersebut. Tubuhnya yang tinggi menjulang ditambah otot kekarnya yang dibalut jas silver sungguh menampilkan seorang pria tampan yang sungguh mempesona dan dapat mengikat kaum hawa mana saja. "perfect " ucapnya diakhir kegiatannya.

Dia menuruni tangga kemudian akhirnya duduk di salah satu kursi meja makan untuk menyantap sarapan buatan wanita paruh baya tersebut.

Ketika hendak menyuap. Astaga ,tiba tiba dia teringat kepada seseorang yang sedang disekapnya di gudang.

"Bik.. bisa kau panggilkan wanita di dalam gudang rumah kita?" Bi Minah terdiam sejenak" Kemaren malam, aku membawa seorang wanita dan kuletakkan dirinya di gudang rumah ini."Dean melanjutkan kalimatnya karena dia yakin wanita tua itu tidak mengerti apa yang dimaksudnya ujar Dean walupun tidak sepenuhnya jujur.

"Baik Den" Bik Minah langsung menuju gudang setelah mendapatkan perintah dari majikannnya walaupun dia tak sepenuhnya percaya bahwa untuk pertama kalinya tuannya membawa seorang wanita ke rumah.

Tapi mengapa diletakkan di gudang pikirnya. Kenapa tidak di kamar tamu saja. Dengan tergesa gesa Bik Minah membuka pintu gudang dan alangkah terkejutnya dia melihat apa yang dikatakan tuannya benar.

Dia semakin mendekati wanita yang dimaksud tuannya, namun kenapa wanita itu hanya terduduk membelakanginya dan merenung.

"permisi Non" Bik Minah menyentuh pundak wanita itu dari belakang

"siapa kau " dengan spontan wanita buta itu terkejut dan terkesiap.

"Jangan takut Non, saya hanya pembantu di rumah ini. Non bisa memanggil saya dengan sebutan Bik Minah, nama Non siapa?" dengan tulus wanita paruh baya itu menunjukkan kepeduliannya. Namun lagi lagi wanita buta itu hanya diam dan tidak bergeming.

DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang