PART 16 (DIA & MOMS?)

5.9K 301 39
                                        

Alhamdulillah aku udah update. Maaf telat dari yang dijanjikan. Awalnya selesai uts mau tancap gas update beberapa part, ternyata tugas auto menunggu. Maaf sekali lagi. Langsung aja deh. Cek it out

Dia menghapus air mata itu dan seolah ada yang membisikkan di telinganya. Tiara yakinlah suamimu akan sembuh, tidak akan terjadi apa apa. Yakinlah dia itu pria kuat.

Dari pada Tiara terus menangisinya saat ini lebih baik dia sekarang membersihkan badan suaminya. Tiara mengambil air dari kamar mandi yang tidak jauh dari tempat dia duduk lalu meletakkannya di dalam wadah. Lalu dia mengambil handuk kecil dan mulai berjalan ke tempat dia duduk tadi.

Tiara membasahi kain tersebut dengan air lalu diperasnya, baru kemudian dia menyeka dan membersihkan lengan Aldean dengan handuk tersebut.

Perlahan lahan dia melakukan hal itu mulai dari lengan atas sampai ke sela sela jemari suaminya dia bersihkan. Diangkatnya pelan pelan lengan pria itu agar tidak membangunkannya lalu membersihkan ke bagian yang belum basah. Hal yang sama dilakukannya pada lengan yang satunya.

Setelah selesai bagian lengan, Tiara beranjak membersihkan bagian leher dan wajah suaminya. Namun dia takut jika tiba tiba suaminya terbangun dan memarahinya.

Sejenak dia berfikir dan membayangkan sudah beberapa hari suaminya tidak membersihkan dirinya. Dan akhirnya keinginan untuk merawat suaminya jauh lebih tinggi dibandingkan sekedar mendengar dan mendapat cacian buruk dari Aldean.

Diusapnya wajah itu dengan handuk setengah basah supaya Aldean merasa lebih segar, perlahan lahan setiap inci wajah tampan itu telah basah dengan air dari handuk yang dipegang Tiara.

Tiara sempat terdiam sejenak ketika meraba wajah itu.
Sungguh indah ciptaan tuhan, sangat sempurna katanya dalam hati. Hidung yang runcing, alis yang tebal, bulumata yang lebat, bibir yang tipis namun sedikit lebih berisi, rahang yang tegas, dan sedikit rambut rambut halus yang menghiasi pipi sampai rahangnya.

Tiara mulai terpesona kala meyentuh wajah itu. Andai dia bisa melihatnya, mungkin dia adalah orang yang paling beruntung di dunia. Dia mulai membayangkan sesuatu yang disentuh oleh indra perabanya menjadi sesuatu yang dapat dilihat. Bahkan orang buta sekalipun sangat terpesona dengan Aldean dan mengakui ketampanannya bagaimana halnya dengan orang di luar sana yang dapat melihat itu secara langsung tanpa harus menerjemahkannya dari sentuhan menjadi visual seperti yang dilakukan Tiara.

Daya tarik suaminya sungguh luar biasa kata Tiara dalam hati. Tiba tiba dia kembali ke alam sadarnya dan pikiran mengenai kondisi suaminya mulai menghantuinya kembali.

Setelah selesai membersihkan baagian wajah dan leher, dia beralih membersihkan kedua kaki pria itu.

Setelah semuanya selesai, ingin rasanya dia membangunkan Aldean dan memintanya mengganti pakaiannya karena dia tahu pasti suaminya telah risih memakai pakaian itu.

"Mas.., bangun mas" kata Tiara sambil perlahan mengelus tangan dan jemarinya lalu menepuk nepuknya dengan pelan.

"Mas ayo mas bangun" Tiara mulai mengelus bagian lengan Aldean dan beranjak ke bahu bidang suaminya.

"Hmmm" kata Aldean tiba tiba, dan Tiara merasakan pergerakan dari tubuh Aldean.

"Mas ganti baju ya, biar kamu lebih segaran" Setelah mengatakan hal itu Tiara beranjak ke arah lemari dan memilih kaos yang akan dipakai untuk Aldean lalu setelah memilih salah satu kaos yang pas, dia kembali ke ranjang itu. Aldean hanya menuruti saja perintah Tiara.

Lalu Aldean heran mengapa sekujur badannya basah, dapat dilihat di lengan, leher serta wajahnya terdapat sisa butir butir air. Seingatnya dari tadi dia tidak melakukan hal apapun. Siapa orang yang dengan beraninya melakukan sesuatu di tubuhnya tanpa izin darinya. Oh dia tahu, pasti ini ulah wanita sialan itu katanya dalam hati. Aldean kemudian mulai duduk dan bertanya kepada Tiara.

" apa yang kau lakukan tadi? " Aldean berkata sembari menerima kaos yang diberikan oleh istrinya dengan kasar.

" hmmm, aku tidak melakukan apapun" Tiara menunduk, takut kalau kalau suaminya memarahinya lagi.

" kau pikir aku tolol seperti dirimu? Kau pikir aku bisa dibodohi, aku jelas tahu karena aku bisa melihat dan merasakan sendiri seluruh badanku basah"
Aldean menaikkan nada suaranya karena tidak terima dibohongi oleh Tiara. Dia kemudian memakai kaos itu dengan gusar. Walaupun dengan kondisi tangan yang sedang diinfus, dia bisa memakainya dengan baik.

" Hmmmm....." Tiara menggigit bibir bawahnya ketakutan mendengar nada tinggi Aldean.
Dia tidak berani mengatakan hal yang sebenarnya mengingat kondisi Aldean yang belum stabil, takut akibat mengundang kemarahan suaminya yang dapat mempengaruhi kondisinya.

" Hmmm apa? Jawab bodoh?" Tanya Aldean sekali lagi sambil memakinya. Dia terus memperhatikan wanita itu dari ranjangnya.

" Hmmm maafkan aku sekali lagi yang telah lancang menyentuh tubuhmu, aku yang telah menyeka badan kamu dengan handuk basah. Bukan tanpa alasan aku melakukan itu, hanya saja aku ingin kamu merasa lebih segar mengingat kamu belum bersih bersih dari beberapa hari yang lalu." Tiara tidak bisa berbohong lagi kini dia hanya bisa berdiri mematung tertunduk sambil memilin milin bagian bawah kaosnya menggunakan kedua tangannya.

Aldean sebenarnya tadi tidak tertidur. Dia hanya mencoba memejamkan matanya sejenak. Namun tiba tiba dia merasakan dingin di lengan kanannya. Dia membuka matanya dan mencoba mencari tahu sesuatu dingin apa itu. Ternyata Tiara yang sedang membasahi handuk dan memerasnya lalu mulai menyeka seluruh kulit tubuh Aldean. Dia ingin menguji kejujuran wanita itu. Dia marah bukan karena Tiara lancang menyentuh tubuhnya namun dia marah mengapa Tiara sempat berbohong mengatakan tidak melakukan apapun.
Dia tidak suka dibohongi. Hidupnya dahulu penuh kebohongan l. Aldean melihat ke arah wadah yang berisi air dan handuk kecil. Tiba tiba Aldean terdiam dan mencoba mengenang masa lalu.

Seorang wanita duduk di samping kasur bergambarkan karakter spiderman tersebut.

" Al sakit apa sih Ma" tanya bocah 5 tahun tersebut.

" cuma demam sayang" jawab ibunya tersenyum sambil memeras handuk kecil berwarna biru tersebut di dalam mangkuk.

" demam kok lama banget ma" bocah itu cemberut. " Al kangen sekolah, kangen temen temen, kangen ibu guru juga Ma."

" Oh anak mama sudah kangen sekolah ya?" Tanya wanita itu antusias sambil menyeka beberapa bagian tubuh putranya dengan handuk lembab tersebut.
Bocah itu hanya mengangguk.

" kalau mau cepat sembuh, setiap makan,makanannya harus dihabisi dong sayang" Setelah selesai, wanita itu memakaikan kaos bergambarkan spiderman ke putranya.

"Emangnya ada pengaruhnya ya ma? " tanya bocah itu penasaran.

" ya ada dong sayang, mobil aja biar bisa jalan harus diisi bensin, kalau manusia harus diisi makanan"

" Oh iya ya ma" jawab Aldean

" nah iya" jawab wanita itu dan diakhiri dengan mengecup kening putranya.











DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang