Hello?

434 47 12
                                    

Selesai!

Aku menatap puas kepada tanah lapang yang mulai terlihat di hadapanku, hasil seminggu aku bekerja keras sampai sore disini. Terlihat lebih sedap untuk dipandang dibanding saat hari pertama aku kemari.

Awalnya, lahan disini dipenuhi rumput liar yang bikin gatal, ranting-ranting kayu kecil, dan batu-batu besar yang entah bagaimana ceritanya mereka bisa ada disini. Butuh waktu ekstra untuk membersihkan semuanya dengan peralatan yang kupunya. Tanah yang baru selesai kubersihkan ini pun masih terhitung sangat sempit. Hanya seluas 2 meter saja. Sementara ukuran lahan ini 20 meter lebih, dan hasil kerja selama seminggu cuma menghasilkan lahan seluas 2 meter untuk siap pakai? Ok.

Bila aku mulai melakukan kegiatan menanam bibit disini, kurasa hasil kebunnya tak akan cukup untuk menghidupiku. Aku ingin melanjutkan kegiatan bersih-bersih ini, tapi aku takut selama sebulan pekerjaanku disini hanyalah membersihkan lahan ini dari sampah sampah itu saja. 

Itupun jika aku belum mati tergeletak kelaparan di lahan ini.

Apa ada cara lain untuk membersihkan kebun ini dengan cepat?

"Kupikirkan nanti sajalah" gumamku sambil meletakkan sabitku ke dalam ransel, sebelum akhirnya aku mendaratkan tubuhku ke tepi lahan ini untuk beristirahat sejenak. Membebaskan rasa pegal di sekujur tubuh dan aliran keringat yang mulai membanjiri wajahku.

Kulirik jam di pergelangan tanganku. Jam 10 pagi.

Sebenarnya ini masih terlalu cepat untuk beristirahat, tapi entah mengapa tubuhku sudah merasa lelah.

"Yah, beristirahat sejenak kufikir bukanlah hal buruk" yakinku dalam hati sambil menyeka keringatku.

Sambil beristirahat, kulepaskan pandanganku ke arah sekitar peternakan ini.

Peternakan ini benar-benar luas. Dengan adanya satu kandang sapi dengan kandang kuda di sisi kanan dari lahan ini, ditambah rumah utama berukuran mungil yang terletak dekat dengan pintu pagar yang mengarah ke jalan menuju pemukiman desa. 

Di belakangku terhampar tanah yg cukup lapang dengan sebatang pohon apel yang berdiri kokoh disana. Di sebelah pohon apel terdapat kolam ikan kecil dengan air yang keruh. Dimana kata Zack aku bisa menggunakannya untuk membudidayakan ikan jika aku berniat untuk membersihkannya.

Ugh, kesampingkan kata bersih-bersih dulu. Aku lelah.

Tepat disebelah kolam ikan, terdapat kandang ayam. Isi dari dalam bangunan kandang hewannya sendiri tidak berantakan, semuanya masih tersusun rapi. Baik kotak tempat pakan, kotak makannya yang berdebu, dan papan tempat menuliskan populasi hewan yang ada didalamnya terlihat berwarna kusam akibat ditimpa debu yg cukup tebal juga. 

 Aku sudah melihat itu semua saat Zack dan Mayor pertama kali mengantarkanku kesini.  

Dan di sebelah kandang ayam ada apa? 

Coba tebak! Ada kincir air yang diletakkan diatas sungai kecil yang mengalir di samping peternakan ini, dimana airnya luar biasa bersih! Wow!

Ini tentunya merupakan pemandangan yang sangat langka bagiku, yang terbiasa tinggal di kota!

Biasa saja katamu? Bagaimana bila kulanjutkan, tepat di sebelah kiri dari peternakan ini, terdapat jembatan kecil yang bisa digunakan untuk mengakses hutan dan pegunungan yang masih asri. 

Dimana di dalam hutan itu terdapat pemandian air panas.

Oh Tuhan, jika ini di dalam kota, semua penjelasan yang kubicarakan ini akan menghabiskan nyaris 2 tahun total gajiku di kota!  Syukurlah keputusanku untuk memulai hidup baru disini bukanlah hal yang salah.

Say Something!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang