(Side Story) Cant Wait To See You

153 10 3
                                    

Inspired by : I Knew I Loved You - Savage Garden

Jarum jam menunjukkan pukul 21.00, namun perempuan berambut pirang itu masih belum beranjak dari kursinya.

Ruang yang dipenuhi kubikal-kubikal berwarna putih tulang dengan komputer itu sebagian besar telah kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang yang dipenuhi kubikal-kubikal berwarna putih tulang dengan komputer itu sebagian besar telah kosong. Mereka telah menyelesaikan jatah pekerjaannya masing-masing agar dapat menikmati malam Natal dengan cepat. Namun meski begitu, masih terdengar suara ketikan yang menggema di dalam ruangan. Yang berasal dari perempuan tersebut beserta beberapa pegawai lainnya yang memilih untuk menghabiskan malam natal disana.

"Hei Claire, belum selesai?" Di depan perempuan itu, terlihat kepala laki-laki berambut coklat yang mendongak ke arahnya.

Perempuan bernama Claire itu mendengus, kemudian menggelengkan kepalanya. "Aku ga yakin apa bisa selesai malam ini juga.."

"Perlu bantuan?" tanya perempuan berkacamata yang berjarak 2 kubikal dari sebelah kanan Claire. "Sebenarnya itu kan bukan tugasmu, jadi wajar saja kalau kau kesulitan dalam menyelesaikannya."

"Aku tau, tapi.."

"Yosh, tidak ada tapi-tapian! Biar aku dan Flora membantumu!" sergah laki-laki tersebut dengan mantap. Dia membusungkan dadanya, lalu menepuknya dengan bangga. "Serahkan saja kepada kawan masa kecilmu ini!"

Tanpa menunggu lebih lama, dia merebut berkas yang berada di meja Claire, lalu membaginya kepada Flora. Claire yang tak memiliki pilihan untuk menolak, hanya bisa menghembuskan nafas melihat tingkah kedua rekan kerjanya tersebut. Pelan-pelan tersungging senyuman di wajahnya yang terkena pantulan cahaya monitor.

Dia melirik ponselnya yang berada di sebelah keyboard. Terlihat notifikasi dari nama Jack disana.

Jack : "Jangan pulang terlalu larut. Aku sudah membeli kue kesukaanmu."

Claire : "Kue cokelat dari toko Paman Ben?"

Jack : "Ya. Jika kau sudah pulang, kita juga bisa memesan pizza untuk makan malam."

Senyuman yang terukir di wajahnya kini menjadi semakin lebar. Membayangkan bagaimana lezatnya kue dari pattiserie langganan keluarganya sejak dulu beserta nikmatnya pizza...
Semua itu membuatnya tak sabar untuk cepat pulang.

"Hayo Claire, chat dengan siapa!"

Claire tersentak saat suara Flora tiba-tiba terdengar dari samping. Dia menoleh dengan kesal. "Jangan begitu dong, kamu kan tau aku ini gampang terkejut!"

Perempuan berambut pendek sebahu itu hanya tersenyum bajing menanggapi protesnya. Dia menyerahkan berkas yang tadi diambil dari meja Claire. "Sudah kudata semua nih. Setelah Pete selesai, kita semua bisa pulang."

Mata Claire semakin berbinar mendengar penuturan tersebut. "Wah makasih! Akhirnya sebentar lagi aku bisa pulang.." 

"Kenapa buru-buru? Ada janji kencan dengan laki-laki?" goda Flora sambil terkekeh.

Say Something!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang