About Us

206 22 2
                                    


Ann POV

Setelah kejadian yg cukup menghebohkan itu, kini aku kembali ke rumah untuk mempersiapkan semua yg perlu kukatakan kepada Gray. 

Kuarahkan tanganku ke lemari mungil yang berada di kamar Gray. Menggeser lacinya untuk mencari foto kami saat kecil dulu diantara tumpukan barang yang telah usang. Aku ingat aku menyimpannya disini.

Kenangan yg menyenangkan. Saat kami masih anak-anak, belum mengetahui apa-apa tentang rasa sakit selain luka ketika kami terjatuh, dan masalah terbesar kami hanya ketika kami harus tidur siang.

Dapat.

Kukunci pintu kamar setelah itu, lalu melirik Gray dari lantai dua. 

Gray menarik nafasnya. Jemarinya gemetaran. Dan dapat kulihat jika tubuhnya gemetaran dari atas sini. 

Sepertinya dia terlalu gugup untuk mengetahui kebenaran mengenai hubungannya dengan Claire, apakah ini terlalu cepat untuk kukatakan?

"Katakan saja Ann" tanpa kusadari, Cliff sudah berdiri di sampingku. Padahal beberapa menit yang lalu dia masih menemani Gray disana. "Dia juga berhak mengetahuinya, cepat atau lambat pun dia akan tahu kan?"

Aku menghela napas, lalu tersenyum canggung. "Kau yakin ini langkah yg benar? Aku takut dia belum siap."

"Tak apa, lagipula dia sudah menanyakannya kan?" Dia berkata demikian sambil menatapku. Tatapan itu mampu memberikan keteduhan bagi siapapun yg melihatnya. 

Aku mengeluarkan foto masa kecil kami dari saku, lalu tersenyum kepada Cliff. "Baiklah, jika pikirmu demikian."

Cliff mungkin baru lima tahun berada di desa ini, namun dia sudah mampu bersikap layaknya seorang kakak di hadapanku. Dia juga selalu bisa menenangkanku setiap kali aku kebingungan untuk memutuskan sesuatu.

Dia pindah kesini untuk memulai kehidupan baru, yang akhirnya bisa menetap karena Jack bisa memberikan pekerjaan untuknya, yakni sebagai pemetik anggur dan membuat wine bersama dengan keluarga Manna. Pemilik usaha wine paling enak dan terkenal di desa kami. Yang produknya selalu laku baik di desa atau di kota melalui Jack.

Padahal saat dia pertama kali datang, sifat pendiam dia lebih parah dari Mary. Bahkan tidak bisa menatap warga desa setiap kali diajak berbicara, dan hanya menetap di gereja bersama Carter. Namun lambat laun karena Pete dan Jack selalu bersamanya, juga dengan Gray dan Kai yang tinggal bersamanya disini (Meski Kai hanya datang saat musim panas saja) dia mampu menjadi seorang laki-laki yang dewasa dan lebih ceria. Terutama setelah keluarga Manna menganggapnya sebagai putranya sendiri. Mereka terlihat seperti sebua keluarga yang utuh.

Dia sempat murung akibat kepergian Pete dan Jack ke kota, namun pada akhirnya hal itu justru membuatnya menjadi laki-laki yang lebih matang.

Dan Gray?

Gray adalah sepupuku. Lebih tepatnya dari keluarga pihak kakak dari ayahku. Awalnya keluarga Gray cukup harmonis. Dan Gray bukanlah anak yang sedingin dan semurung saat ini.

Namun semenjak ibunya meninggal, ayahnya menjadi bersikap kasar terhadapnya. Dia tak pernah segan untuk memukul Gray seakan-akan dia bukanlah putranya, melainkan samsak berjalan. Kakek Saibara yang membenci tindakan itu memutuskan untuk mengambil hak asuh atas Gray, dan akhirnya dia bertempat tinggal disini.

Hubungan keluargaku dengan keluarga Gray pun memburuk akibat Ayahku dengan Ayah Gray yang tak pernah menemukan titik terang setiap kali mereka berbicara soal Gray. Dimana ayah Gray yang tidak terima Gray diasuh oleh kakeknya dan ayah yang tidak mau melihat Gray lebih disakiti olehnya. Kakek Saibara bahkan mengancam untuk memutuskan hubungan keluarga dengannya jika dia masih berani menyentuh Gray. Semenjak itulah Gray tidak pernah bisa berkomunikasi dengan kedua orang tuanya lagi.

Saat pertama kali Kakek membawa Gray kesini, rasanya aku mau menangis.

Sebab kedua kakinya terdapat banyak perban. Mukanya yang ditutupi plester luka beserta beraneka luka gores di pergelangan tangannya. Dan tatapan matanya tidak sehangat dulu lagi.

"Asalkan itu membuat Ayah senang, aku tidak keberatan." Jawab Gray saat aku bertanya mengapa dia membiarkan Ayahnya memukuli tubuhnya tersebut.

Semenjak itulah, aku selalu memperlakukan Gray layaknya kakak kandungku sendiri. Karena aku anak tunggal, dan ayahku sendiri tidak keberatan. Dia justru menyukai Gray.

Karena di rumah kakeknya tidak terdapat ranjang lebih, dia jadi tinggal di penginapan ini. Tanpa membayar sama sekali tentunya. Untuk apa memungut bayaran dari kakakmu sendiri?

Sebenarnya aku menawarkan agar dia tidur sekamar denganku daripada berada di kamar khusus tamu penginapan, namun dia menolak. Dia berkata tidak terbiasa tidur dengan perempuan.

Yang membuatku lebih terkejut adalah ketika dia datang kesini dan dia sama sekali tidak menanyakan soal Claire. 

Saat itu, aku menanyakannya kepada Kakek Saibara. Dan beliau menceritakan soal kesulitan seperti apa yang dia lalui selama berada di kota dan membuatku paham.

Karena itulah aku tidak pernah menyalahkan Gray jika dia melupakan Claire. 

Maksudku, kehidupannya di kota sudah keras. Dan untuk bertahan hidup dari itu tentunya tidak mudah. 

Setelah berpikir demikian, kulangkahkan kakiku dengan mantap ke anak tangga. Diikuti dengan Cliff.

Meski mereka terlihat saling melupakan, aku yakin jika mereka berdua masih saling mengingat satu sama lain. 

Karena itulah disini, aku akan berusaha menyatukan mereka kembali semampuku.

Aku memutuskan untuk melindungi mereka berdua, apapun yang terjadi.

***

Bonus foto masa kecil mereka, art by Mitsu Rin

Anyway, dia sedang dalam progress membuat comic strip mengenai Gray dan Claire di Facebook, feel free for check her works! >>>  https://goo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anyway, dia sedang dalam progress membuat comic strip mengenai Gray dan Claire di Facebook, feel free for check her works! >>> https://goo.gl/XRPXSn

Dia juga lagi open pre order merchandise gantungan kunci semua bachelorette Harvest Moon Back To Nature lo, jangan sampai ketinggalan untuk membeli, karena artnya sangat manis!

(Kalo linknya ga bisa, search aja Mineral town's Love Bird di facebook)

Say Something!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang