Its Summer!

121 14 0
                                    

"Sunblock, air mineral, sepertinya sudah semua."

Aku memperhatikan lagi benda-benda yang kusiapkan semalam di dalam ransel sebelum kututup. Pagi ini akan diadakan kompetisi renang di desa. Sebagai warga desa baru, aku memilih untuk mengamati seperti apa festival ini diadakan dengan tidak menjadi peserta. 

Setelah memastikan semuanya telah siap, kukalungkan tas ranselku. Dan memperhatikan penampilanku di kaca. 

Aku mengganti kaus lengan panjang dengan overall panjang yg biasa kukenakan dengan kaus dan celana lengan pendek, lengkap dengan ransel selempang ukuran sedang berwarna merah muda. Rambutku kuikat kuncir kuda. Sepatu kets biru kuganti dengan sepatu sandal dari bahan karet sehingga tahan air. Dandanan khas musim panas yang nyaman untukku.

Oke. Sempurna. Saatnya untuk berangkat.

Suara ketukan di pintu terdengar tepat saat aku memegang knop pintu untuk keluar. Saat kubuka, kudapati Popuri berada disana.

"Selamat pagi Claire! Berangkat bareng yuk!"

Perempuan berambut seperti permen kapas ini masih mengenakan pakaian kesayangannya. Terusan lengan pendek berwarna putih dan coklat dan rok panjang berwarna merah. Tote bag kulit berwarna coklat tua menggantung di lengan kanan, dan dia merapikan poni rambut dengan bando hijau.

"Sayang sekali kamu tidak mengikuti lomba tahun ini. Padahal aku ingin melihatmu berenang!"

Aku tersenyum sambil mengunci pintu rumah mungilku. "Kamu ikut Popuri?"

"Tentu!" Dia menepuk tote bag nya dengan sumringah. "Lihat dan perhatikan! Siapa tau tahun depan kita berkompetisi!"

Tawa kecil keluar dari mulutku. "Ya ya baiklah."

Kemudian kami berjalan beriringan menuju pantai. Sepanjang perjalanan Popuri tak ada henti-hentinya menceritakan kekasihnya, Kai. 

"Kau tau, Kai itu kereeen banget kalau lagi berenang!" matanya berbinar-binar setiap kali nama laki-laki itu disebut. "Kau akan lihat nanti, Claire! Eh tapi, jangan jatuh cinta padanya ya! Dia milikku!"

"Ya ampun aku bertemu dengannya saja belum, bagaimana bisa naksir?"

"Eeeh hati orang kan tidak ada yang tau! Semua kemungkinan itu ada, karena itu sebelum kemungkinan soal ini datang, aku memperingatkanmu!" dia menunjuk tepat ke arah wajahku dengan tatapan tajam. Seperti seorang harimau yang tengah melindungi teritorialnya. 

Lucu sekali.

"Ya baiklah nyonya, akan kuingat baik-baik!" kuangkat sebelah tanganku sambil mengangguk, membuat senyum dari putri dari pemilik Poultry Farm ini makin melebar.

"Ah iya, tahun ini siapa saja yg akan berpartisipasi?"

"Aku, Kai, Harris, Paman Jeff, Karen dan Gray." telunjuk Popuri turut bergerak memutar di dekat wajahnya saat dia menjawab pertanyaanku. "Seharusnya tahun ini giliran Mary, namun karena dia tak enak badan, Gray menggantikannya."

Mendengar nama mereka berdua disebutkan, mendadak muncul rasa sakit didalam diriku.
Apa ini karena kemarin?

Sebenarnya sampai saat ini aku masih penasaran dengan hubungan mereka berdua. Namun entah mengapa aku tidak berani menanyakannya. Baik itu kepada Mary ataupun Gray.

Kenapa ya?

"Tapi pasti aku yang menang!" Ujar Popuri lantang. Mengembalikan kesadaranku ke dunia nyata. "Claire, pastikan kau mendukungku ya!"

"A-ah oke..."

***

Kalau dipikir-pikir, ini aku jarang sekali mengunjungi pantai desa ini.

Say Something!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang