"Keith, katakan padaku siapa pria itu!"
"Pria apa? Bisakah kau berhenti menuduhku, Christ? Aku sudah kesal dengan segala tuduhan menjijikanmu itu!"
"Berhenti berbohong, jalang! Aku melihatmu dan pria itu berciuman! Apakah kau lupa jika kau mempunyai seorang suami? Kau memiliki dua anak, Keith! Kau memiliki Harry dan Sydney."
"Tutup mulutmu, Christ! Aku muak dengan semua ini."
"Katakan padaku siapa pria itu, Keith! Atau aku akan memukulmu."
"Aku tidak tahu siapa yang kau katakan, Christ!"
"Keparat!!!" Suara barang yang sengaja di jatuhkan terdengar ricuh. Beberapa juga ada yang terpecah.
"Siapa pria itu, Keith! Siapa?"
"Hentikan, Christ!"
"Ayah, Ibu, kenapa kalian terus saja bertengkar? " Sydney hadir diantara pertengkaran Ayah dan Ibu dengan menangis. Ayah memalingkan wajahnya, berusaha untuk tidak melihat wajah Sydney yang tengah menangis.
"Pergi dan bermainlah bersama Kakakmu, Sydney!"
"Tapi, kalian terus saja bertengkar dan itu membuatku sedih."
"Sydney! Pergilah bermain bersama Harry!" Teriak Ibu.
"Kau tidak seharusnya berteriak pada Sydney, Keith. Dia masih kecil!"
"Persetan dengan kalian semua!" Teriak ibu lalu kemudian pergi menghindari Ayah.
"Hazza .... " Sydney berlari kepelukanku. Aku hanya diam, tidak mengerti apa yang selanjutnya akan terjadi.
"Ayah dan Ibu terus saja bertengkar." Isaknya. Kupeluk Sydney kecil dengan tatapan sedih.
Kami kehilangan kasih sayang.
●●●●
"Apa yang kau lakukan, Keith? Jadi kau benar-benar mencintai pria sialan itu?"
"Diam! Aku benar-benar sudah muak denganmu, Christ!"
"Kemana kau akan pergi, jalang?" Teriak Ayah lantang.
"Aku akan pergi dari rumah ini!"
"Kau tidak bisa pergi, Keith! Kau memiliki Harry dan Sydney!"
"Persetan dengan kalian! Kau tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupku, Christ! Aku sudah tidak mencintaimu lagi."
"Keith!!" Ayah mengejar Ibu yang sedang membereskan pakaiannya.
"Aku muak dengan semua ini, Christ! Aku muak dengan kau dan juga anak-anak! Kalian menjijikan!"
Sydney memelukku. Aku mengajaknya untuk bermain di luar.
"Harry .... Sydney."
Kami menoleh, mendapati Nenek yang berjalan kearah kami.
Sydney segera berlarian menuju Nenek, memeluknya sambil menangis.
"Aku takut .... Ibu dan Ayah terus saja bertengkar." Cerita Sydney. Nenek memeluk Sydney dan juga aku.
"Sebaiknya kau dan Sydney menginap dirumah Nenek saja untuk beberapa waktu. Christ dan Keith dalam keadaan yang kurang harmonis." Ujar Nenek.
●●●●
"Kita bukan lagi sepasang saudara, Harry." Ujar Sydney ketika ia hendak melewatiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Without Wings
FanfictionKetika kau memiliki seorang saudara seorang keparat, bajingan dan makhluk hina. Kau berharap kematian segera mendatangi orang itu. Ya, dia Harry Styles. Seorang bajingan besar dengan segala catatan kejahatannya. Dan dia adalah saudaraku. Kuhabiskan...